Garuda Indonesia tayangkan film terbaru lebih awal dari bioskop
Merdeka.com - PT Garuda Indonesia berencana akan menayangkan film terbaru di hiburan pesawatnya. Bahkan film ini disebut akan lebih dulu tayang sebelum di bioskop.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo mengatakan kebijakan ini diambil untuk lebih memanjakan penumpang dengan memberikan pelayanan bukan hanya menjamin kenyamanan.
"Film-filmnya jauh lebih awal dari bioskop, kita akan ciptakan seperti itu, ini masih penggodokan akan rilis, nanti ke depannya begitu bukan puas tapi excited happy (gembira)," kata Arif dalam media gathering di Bogor, akhir pekan ini.
-
Di mana bioskop pertama di Indonesia? Rumah seorang pengusaha ini dialihfungsikan sebagai bioskop dengan nama 'The Royal Bioscoope'.
-
Apa film pertama di Indonesia? Film dokumenter perjalanan Raja dan Ratu Belanda di Den Haag adalah film yang pertama kali diputar.
-
Kapan film pertama diputar di Indonesia? Di tahun ini, film pertama kalinya diputar di Indonesia, tepatnya di Batavia.
-
Siapa sutradara film pertama di Indonesia? Saat itulah ia resmi menjadi sutradara film pertama di Indonesia.
-
Apa film pertama Jirayut di Indonesia? Ini film pertama aku yang diadaptasi dari film Thailand. Jadi satu kebanggaan buat aku. Aku tahu banget film aslinya memang hits dan seseru itu. Pas ditawari aku langsung ambil, aku mau,' aku Jirayut.
-
Apa nama bioskop pertama di Medan? Bioskop tersebut bernama De Oranje Bioscoop yang pada saat itu masih menayangkan film-film bisu yang menceritakan kisah orang-orang Belanda maupun Eropa.
Arif percaya dengan inovasi seperti ini akan mempertahankan pelanggan di tengah persaingan bisnis maskapai yang sengit. Garuda Indonesia menurut Arif tidak hanya mengutamakan kualitas tapi juga kegembiraan.
"Kita pastikan kualitas tidak turun, makin menarik, dengan desain 'beyond satisfaction' bukan hanya full service, tapi kegembiraan," katanya.
Dengan diraihnya predikat penerbangan bintang lima dari lembaga survei Inggris Skytrax, menurut Arif ini merupakan modal baginya untuk lebih memperkuat bisnis.
"Komponen kita ada tiga, people, process dan teknologi. Itu semua harus bintang lima, kita mau bintang lima secara kualitas," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun 1900-an, masyarakat saat itu menyebutnya sebagai "Toneel Melajoe" atau "Komedi Stamboel".
Baca SelengkapnyaFadli Zon dan Giring Ganesha mengadakan diskusi yang bertajuk Ngopi Pagi di Jakarta pada hari Senin, 4 November 2024.
Baca SelengkapnyaSCTV yang mengusung tema ‘Lebaran Penuh Cinta’ SCTV telah menyiapkan suguhan beberapa film yang akan mewarnai Idulfitri
Baca SelengkapnyaVidio yang saat ini menjadi leading di Indonesia karena memang disukai oleh jutaan masyarakat di Indonesia dengan konten lokalnya
Baca SelengkapnyaIni menegaskan posisi Indonesia sebagai pesaing yang kuat di pasar film global.
Baca SelengkapnyaProspek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia yang tercermin dari minat investor pada masa penawaran awal dan umum.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaVidio tengah berkolaborasi dengan Aksilarasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Baca SelengkapnyaBersama Tripper, Vidio menghadirkan pengalaman hiburan tanpa bayar bagi penumpang yang bepergian dengan maskapai pilihan.
Baca SelengkapnyaDengan tema 'Mata-Mata Ganjar' festival ini dirancang sebagai platform untuk menghargai kreativitas masyarakat
Baca SelengkapnyaPecah rekor, film Indonesia tahun 2024 tembus 55 juta penonton. Terbanyak sepanjang sejarah.
Baca Selengkapnya