Garuda klaim usia pesawatnya tak lebih dari 6 tahun
Merdeka.com - Garuda Indonesia (Persero) Tbk menargetkan, rata-rata usia armadanya di bawah enam tahun. Ini sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan atau sustainable development.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mengatakan, sebagai bagian dari Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Garuda harus bertanggung jawab dengan partisipasi aktif bisnis guna menekan emisi gas buang. Ini sebagai bagian dari upaya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Salah satunya ya kita menggunakan pesawat di bawah enam tahun itu target kita, tidak pakai pesawat lama karena kita perusahaan airlines mengacu kepada peraturan airlines-airlines," ujarnya saat acara "End of Year Press Conference Business and Sustainable Development" di Gedung BNI 46, Jakarta, Senin (16/12).
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi melalui biodiesel? Selain itu, penjualan produk biodiesel B35 telah berhasil menurunkan emisi sekitar 28 juta ton COE per tahunnya.
-
Bagaimana Pertamina menggunakan sumber daya alam untuk bioenergi? Pertamina akan memanfaatkan bahan bakar nabati seperti tebu, jagung, singkong dan sorgum untuk mengembangkan bioenergi.
-
Siapa yang memiliki mobil bernama Garuda? Ilmuwan ini memiliki kendaraan kesayangannya. Bahkan ia menamai kendaraan tersebut sebagai Garuda.
-
Bagaimana Pertamina wujudkan 'Kartini Flight' ramah lingkungan? Untuk penerbangan kali ini, Pelita Air dapat melakukan Carbon Offset dengan menggunakan Carbon Kredit yang dimiliki, sehingga dua penerbangan berkelanjutan spesial Hari Kartini ini dapat dijadikan Carbon Neutral Flight. Sebagai informasi bahwa utilisasi Carbon Credit yang dimiliki Pelita Air pada saat pembukaan perdana IDX Bursa Carbon tanggal 26 September 2023 lalu.
-
Kenapa bahan bakar ini diklaim ramah lingkungan? Melalui pemanfaatan air laut ini, diharapkan akan menjadi sumbangsih dalam perwujudan energi bersih dan terjangkau di Indonesia.
-
Mengapa Garuda Indonesia memberikan diskon tiket? 'Melalui penyelenggaraan berbagai program promosional yang kami laksanakan, kami ingin memberikan lebih banyak pilihan penerbangan yang dapat diakses oleh para pengguna jasa dengan harga yang lebih berkompetitif,' kata Irfan dalam keterangannya, Minggu (28/7).
Emirsyah mengklaim telah melakukan pelbagai upaya untuk tetap memajukan bisnis namun ikut memperhatikan lingkungan. Salah satunya penggunaan biofuel.
"Pertama mengenai fuel consumption. Dengan menghemat fuel ini akan menekan emisi gas buang, yang kedua kita mengadakan peremajaan armada, dengan armada yang muda dan teknologi baru akan menekan karbon emisi juga," ungkap dia.
"Garuda adalah perusahaan yang ditunjuk IATA untuk mengenai carbon offset guna mengurangi CO2 di negara berkembang," jelasnya.
Dia menambahkan, penggunaan biofuel juga dilakukan sebagai bagian dari penghematan energi fosil. Garuda pun telah mempunyai program menanam pohon, satu penumpang tiga pohon.
"Penanaman pohon kita lakukan di Kapuk, hingga Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sukabumi. Kemudian kita juga lakukan konservasi satwa jalak balik di Bali. Serta program Bali Beach Clean Up. Kita telah menginvestasikan beach di Bali ini menjadi bersih. Kita investasi alat pengeruk pantai. Sudah ada 14.000 ton sampah dalam empat tahun ini dan kami akan lakukan recycle," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uji terbang dilakukan selama satu jam, dengan melintasi area udara Pelabuhan Ratu.
Baca SelengkapnyaBioavtur dibawa pesawat terbang di atas 30-40 ribu kaki dengan temperatur -30 sampai -40 derajat Celcius
Baca SelengkapnyaPengembangan SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi, sekaligus mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Baca SelengkapnyaPesawat ini terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Adi Soemarmo.
Baca SelengkapnyaPertamina SAF akan diluncurkan melalui misi kolaboratif antara Pertamina dan Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenggunaan bahan bakar ini akan dilanjutkan ke pesawat komersil untuk uji coba Ground Test hingga Flight Test.
Baca SelengkapnyaPertamina mendukung operasional penerbangan Indonesia dengan penyediaan avtur melalui 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan 5 kilang.
Baca SelengkapnyaSustainable Aviation Fuel (SAF) saat ini telah berhasil lolos uji ground test dan uji terbang pertama.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga sukseskan rangkaian pengujian SAF sebagai upaya pengembangan dan penyaluran bahan bakar yang lebih ramah lingkungan bagi industri aviasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia diprediksi akan menjadi pasar aviasi terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade ke depan.
Baca SelengkapnyaDistribusi SAF demi mendorong energi keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaUpaya menciptakan bahan bakar aviasi ramah lingkungan (SAF) bukan hanya menjadi inovasi semata.
Baca Selengkapnya