Gawat, rakyat Jepang tak suka seks mengancam ekonomi dunia
Merdeka.com - Mayoritas masyarakat Jepang saat ini dilaporkan tidak terlalu tertarik dengan hubungan seks. Sindrom tidak mau menikah di Jepang ini ditakutkan akan memberi efek besar pada perekonomian dunia.
Asosiasi Perencanaan Keluarga Jepang dalam surveinya melaporkan bahwa 49,3 persen masyarakat Jepang berusia 16 - 49 tahun tidak melakukan hubungan seks dalam satu bulan terakhir. Jumlah responden dalam survei ini mencapai 1.134 orang.
Berdasarkan jenis kelamin, 48,3 persen pria dilaporkan tidak berhubungan seks dan 50,1 persen wanita juga tidak berhubungan seks. Menurut Japan Times, angka ini mengalami peningkatan 5 persen sejak dua tahun lalu.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
-
Siapa yang dianggap sebagai penyebab gempa di Jepang? Menurut mitologi Jepang, gempa bumi yang kerap mengguncang Negeri Sakura disebabkan oleh gerakan Namazu. Namazu adalah seekor lele raksasa yang disegel Dewa Kashima di lapisan lumpur di bawah permukaan tanah.
-
Apa penyebab rumah kosong di Jepang? 'alasan utama' rumah-rumah di Jepang dibiarkan kosong adalah 'karena populasi di luar Tokyo menurun dengan cepat, terutama di daerah-daerah seperti Tohoku, Hokkaido, dan kota-kota tua. Orang-orang meninggalkan rumah mereka begitu saja'.
-
Data apa yang bocor di Jepang? Kebocoran data tersebut melibatkan nama, nomor identifikasi, tanggal lahir, dan alamat.
-
Mengapa STSS meningkat di Jepang? Penyebab pasti dari lonjakan kasus di Jepang masih belum diketahui, namun beberapa ahli percaya bahwa peningkatan ini mungkin terkait dengan pengurangan tindakan pencegahan higienis setelah pandemi COVID-19.
-
Mengapa kekuatan paspor Jepang berhubungan erat dengan ekonomi? Henley & Partners mengungkapkan jika kekuatan paspor berhubungan erat dengan kekuatan ekonomi.
Responden memberikan alasan kenapa tidak melakukan hubungan seks, jawaban dari 21,3 persen pria menikah dan 17,8 persen wanita menikah mengaku kelelahan saat bekerja sehingga tidak berminat berhubungan seks. Sedangkan 23 persen persen wanita menikah mengatakan seks itu menyakitkan, dan 17,9 persen responden pria mengatakan mereka tidak berminat melakukan seks.
Laporan pusat populasi Jepang pada 2011 yang dikutip Max fisher dari Washington Post menyebut 27 persen pria dan 23 persen wanita tidak tertarik untuk berpacaran atau hubungan romantis. Dari usia 18 - 34 tahun, 61 persen pria dan 49 persen wanita Jepang tidak punya pacar. Tidak hanya itu, usia 18 - 34 tahun, 36 persen pria dan 39 persen wanita Jepang belum pernah melakukan hubungan seks.
Para ahli mengatakan, tidak tertariknya masyarakat Jepang pada hubungan seks sebagai dampak majunya ekonomi negara tersebut. Selain itu, hal ini juga terjadi karena tingginya ketidaksetaraan gender di Jepang. Menurut data World Economic Forum (WEF), Jepang menduduki peringkat 104 dari 140 negara dalam hal kesetaraan gender.
"Wanita profesional terjebak dalam kondisi ini, karena wanita hamil atau sudah menikah diharapkan berhenti bekerja. Kalau masih bekerja mereka akan mengalami tekanan sosial yang besar. Wanita yang sudah menikah tapi masih bekerja di Jepang disebut Oniyome atau istri setan. Karena itu banyak wanita berpikir tidak mungkin mengejar kemajuan karir jika menikah," ucap Fisher.
Kondisi ini berdampak pada menyusutnya penduduk Jepang, (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lembaga konsultasi Ipsos menggelar survei terhadap 31 negara.
Baca SelengkapnyaDi tengah pandemi Covid-19, jumlah pernikahan pada tahun 2020 turun ke level terendah sejak akhir Perang Dunia II.
Baca SelengkapnyaKrisis demografi di kedua negara ini semakin diperburuk oleh tingkat kelahiran yang sangat rendah.
Baca SelengkapnyaJumlah orang asing yang tinggal di Jepang lebih dari 3,323 juta.
Baca SelengkapnyaAngka Kelahiran Anjlok, Produsen Popok Bayi di Jepang Pindah Haluan Bikin Popok Dewasa
Baca SelengkapnyaRumah kosong tidak hanya rumah lama, atau yang dijadikan penginapan.
Baca Selengkapnya51 persen perusahaan di seluruh sektor di Jepang merasa ada kekurangan karyawan.
Baca SelengkapnyaDi tahun tersebut, jumlah populasi lansia berada angka tertinggi.
Baca SelengkapnyaBanyak konsumen merasa ketakutan ikan yang akan dikonsumsi tercemar limbah nuklir buatan Jepang.
Baca SelengkapnyaJepang menghadapi masalah serius terkait tingginya tingkat kecanduan pornografi internet, khususnya di kalangan pemuda.
Baca SelengkapnyaInsentif yang diberikan pemerintah, tak membuat warga China mau memiliki anak.
Baca SelengkapnyaTidak hanya tingkat kemiskinan, angka kriminalitas di kota ini juga cukup tinggi.
Baca Selengkapnya