Gaya dan kebijakan ekonomi Jokowi disebut mirip SBY
Merdeka.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah berjalan lebih dari lima bulan. Pelbagai kebijakan mulai dikeluarkan sejalan dengan visi misi pemerintahan kabinet kerja.
Duet Jokowi-JK dihadapkan pada segudang persoalan bangsa. Tak hanya soal politik dan hukum, tapi juga kondisi perekonomian nasional. Gaya kepemimpinan serta kebijakan yang dikeluarkan Jokowi, JK ataupun menteri kabinet kerja, kerap dibanding-bandingkan atau disamakan dengan pemerintahan sebelumnya.
Mulai dari pemerintahan mantan presiden Soeharto, Megawati, hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Paling banyak membandingkan gaya serta keputusan Presiden Jokowi dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Bagaimana Jokowi menjaga pasokan pangan jangka pendek? Kalau fokusnya menjaga inflasi di sisi konsumen, maka impor adalah solusinya.
Merdeka.com mencatat beberapa gaya dan kebijakan ekonomi Jokowi yang disebut-sebut juga ada di pemerintahan SBY. Berikut paparannya.
Komisaris BUMN
Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak ambil pusing jika ada relawan Presiden Jokowi saat pilpres lalu akan mendapat jabatan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurutnya, cara ini sama seperti yang dilakukan presiden sebelumnya yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Zamannya Pak SBY, orang-orang Pak SBY juga masuk jadi itu (petinggi BUMN). Sama saja," ujar JK saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (9/3).
JK mengungkapkan, selama para relawan itu memiliki kemampuan dan cocok, maka hal itu bukan masalah besar. "Yang salah itu kalau ada yang tidak mampu lalu dimasukkan. Kalau dia mampu memang selalu begitu," tuturnya.
Dia meyakinkan proses pemilihan relawan Jokowi untuk duduk di kursi petinggi BUMN pasti akan melalui uji kelaikan dan kepatutan atau fit and proper test.
"Ya pasti dilihat kemampuannya orangnya," ucapnya.
Saat ini beredar kabar bahwa ada sembilan orang relawan Jokowi akan menjadi komisaris di sejumlah BUMN. Sejauh ini yang terdeteksi adalah Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (purn) Budiman di era pemerintahan Joko Widodo diberi posisi empuk menjadi komisaris PT PLN. Budiman mulai menjabat komisaris PT PLN sejak akhir tahun 2014 lalu.
Selain itu, anak Hendropriyono, Diaz Hendropriyono juga didaulat sebagai Komisaris PT Telkomsel. Diaz juga merupakan tim kampanye Jokowi yang menjabat sebagai Ketua Tim sukses Kawan Jokowi.
Lumbung pangan
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman berambisi menjadikan Kalimantan sebagai lumbung pangan Indonesia. Pembangunan besar-besaran akan dilakukan mulai 2016 nantinya. Nantinya Kalimantan akan menjadi food estate atau kawasan produksi pangan.
Amran menyebut realisasi program ini akan bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
"Ke depan saya ingin kita membuat food estate di Kalimantan. Kami kaji 350.000 hektar. Kita kerjakan saja dulu 10.000 - 50.000 hektar," ucap Amran di Kantornya, Ragunan, Jakarta, Jumat (16/1).
Secara keseluruhan, luas food estate di Kalimantan nantinya akan mencapai 500.000 hektar. Pembangunan food estate hampir mirip dengan program pemerintahan masa SBY yang membeli lahan dua juta hektar di Kalimantan. Menteri BUMN, Dahlan Iskan kala itu kerap bolak balik ke Kalimantan melihat realisasi pembangunan sawah dua juta hektar ini.
Kebijakan pertanian dan pangan
Ambisi Presiden Joko Widodo mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, diperkirakan sulit terealisasi. Penyebab utamanya, makin berkurangnya lahan pertanian.
Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia Dwi Andreas Santosa menjelaskan, dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia kehilangan ratusan ribu keluarga tani. Kondisi ini dampak turunan dari alih fungsi lahan pertanian.
Kondisi ini akhirnya memicu produktivitas rendah dan tingkat ketergantungan pangan terhadap negara asing justru masih besar. Dia pesimis Indonesia bisa mewujudkan swasembada pangan bila sistem tersebut tidak diubah.
Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menyebut, kebijakan Jokowi soal pangan juga tidak jauh berbeda pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tidak ada terobosan atau perbaikan berarti.
Penurunan harga BBM
Pertengahan Januari lalu, pemerintahan Jokowi-JK memutuskan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Penurunan harga BBM diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di halaman Istana Negara.
Menengok ke belakang, pengumuman penurunan harga BBM di pemerintahan sebelumnya, selalu dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY). Dua periode pemerintahannya, SBY tercatat dua kali tampil di depan publik saat mengumumkan penurunan harga BBM.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaAHY menilai pemerintahan Jokowi telah berhasil dalam menjaga stabilitas ekonomi pascapandemi virus corona Covid-19.
Baca SelengkapnyaDi era presiden sebelumnya, tidak pernah ada presiden yang membuat aturan sesuai keinginannya
Baca Selengkapnyasaat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaSelain itu, industri pertambangan juga diwajibkan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
Baca SelengkapnyaPertemuan dua tokoh pemimpin bangsa ini dinilai sebuah sejarah dalam perjalanan kepemimpinan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeduanya sempat berpasangan hingga duduk menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.
Baca SelengkapnyaBak seorang raja, Joko Widodo juga sudah mempersiapkan pangeran dan permaisuri untuk mengisi jabatan-jabatan berikutnya.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengungkap adanya menteri di Kabinet Jokowi yang getol melakukan lobi-lobi.
Baca SelengkapnyaSBY menegaskan, apa yang sudah berjalan baik dari pemerintahan Jokowi harus dilanjutkan.
Baca Selengkapnya