Gelar aksi di Kementerian ESDM, pekerja Pertamina minta harga BBM dinaikkan
Merdeka.com - Ratusan pekerja PT Pertamina (Persero) menggeruduk Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jumat siang (20/7). Aksi unjuk rasa tersebut menuntut pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sesuai keekonomian.
Presiden Federasi Serikat Pekerja Bersatu (FSPPB) Pertamina, Arie Gumilar mengatakan, salah satu tujuan aksi pekerja Pertamina menggeruduk kantor Ignasius Jonan tersebut mengutarakan tuntutan berupa penambahan subsidi BBM atau naikkan harga BBM sesuai keekonomian.
"Tuntutan harga jual BBM dan terkait subsidi," kata Arie, di halaman Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/7).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM non subsidi? Harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
FSPPB pun berpendapat, harga jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yaitu premium dan Jenis BBM Tertentu yaitu Solar saat ini yang tidak mengalami kenaikan sejak April 2016 menyebabkan terjadinya kerugian Pertamina.
Kondisi ini bertambah berat dengan naiknya harga minyak mentah sampai di atas USD 70 per barel dan kurs dolar yang saat ini sudah mencapai di atas Rp 14.300. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Kerugian yang diakibatkan penjualan Premium dan Solar subsidi, bertentangan dengan Undang-Undang Nomor19 Tahun 2003 Tentang BUMN. Dengan kerugian atas penjualan jenis BBM tersebut, akan berdampak terhadap kemampuan Pertamina dalam hal penyediaan stok BBM Nasional.
"Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi ketahanan BBM Secara nasional," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman resmi BP AKR, jenis BBM BP 92 kini dibanderol Rp12.290 per liter dari Rp13.450 per liter atau turun Rp1.160 per liter.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tersebut diharapkan semakin meningkatkan kesehatan keuangan BUMN energi tersebut.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaLalu ada jenis BP Diesel yang sekarang dijual Rp14.860 per liter sebelumnya Rp15.340 per liter, atau mengalami penurunan sebesar Rp480 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak berubah.
Baca Selengkapnya