Gelar Finexpo, OJK Optimistis Capai Target Inklusi Keuangan 90 Persen di 2024
Merdeka.com - Sejumlah penyedia jasa keuangan di Indonesia kembali menggelar Financial Expo (Finexpo) dalam rangkaian bulan Inklusi keuangan (BIK) 2021. Meresmikan gelaran ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis target inklusi keuangan dapat tercapai.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara optimistis, target inklusi keuangan Indonesia sebesar 90 persen tercapai di 2024 mendatang.
Sebagaimana ditetapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Peraturan Presiden Nomor 114 tahu 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif.
-
Mengapa OJK fokus pada literasi dan inklusi keuangan? 'Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada dua hal kalau dilihat dari aspek keuangan, yaitu literasi atau mengerti bagaimana harus memahami risiko, dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah untuk berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan,' kata Dian, Sabtu (28/10) malam.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Apa yang dipastikan OJK mengenai sektor jasa keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan kinerja sektor jasa keuangan sangat baik di tengah kondisi global yang penuh tantangan.
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK dorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? 'Tujuan dari kegiatan ini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi pada civitas academica dan stakeholder mengenai upaya peningkatan governansi dan integritas di lingkungan OJK maupun sektor jasa keuangan. Penerapan tata kelola yang baik merupakan salah satu fondasi dalam pelaksanaan sebuah bisnis. Implementasi konsep three lines model dapat mendukung terciptanya tata kelola yang baik serta ekosistem keuangan yang sehat dan berintegritas,' kata Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena dalam paparannya pada Kuliah Umum di Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8).
"Tentang strategi nasional keuangan inklusif yang menetapkan pencapaian 90 persen inklusi keuangan di 2024, kami optimis ini akan tercapai," tegasnya dalam Pembukaan Finexpo Bulan Inklusi Keuangan 2021, Senin (18/10).
Sebab, jelas Tirta, OJK bersama stakeholders terkait terus berupaya mengakselerasi peningkatan inklusi keuangan masyarakat. Hasilnya, tingkat inklusi keuangan Indonesia mampu mencapai 76 persen di akhir 2019 lalu.
"Alhamdulillah, kita patut bersyukur, tingkat inklusi keuangan nasional tahun2019 adalah 76 persen. Atau berada di atas target sebesar 75 persen," terangnya.
Upaya lainnya, OJK bersama-sama dengan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait dan Lembaga Jasa Keuangan, kembali menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Agenda ini sendiri rutin diselenggarakan regulator sejak 2016 lalu di setiap bulan Oktober.
Menurut Tirta, kegiatan BIK dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia mulai tanggal 1 sampai 31 Oktober 2021. Beberapa program BIK tersebut antara lain, Bulan Inklusi Keuangan di Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan bersamaan dengan TorajaHighland Festival pada 4 Oktober 2021.
Lalu, acara puncak Bulan Inklusi Keuangan akan dilaksanakan bersamaan dengan Pengukuhan TPAKD Kota Ambon dan Festival Pesona Negeri Suli, pada 29 Oktober 2021. "BIK ini akan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk mendapatkan berbagai informasi tentang produk dan layanan keuangan, termasuk informasi tentang program edukasi keuangan dan program perlindungan konsumen," tandasnya.
Berlangsung Hingga 2 November
Sebagai informasi, Financial Expo BIK 2021 ini digelar secara virtual yang menggaet sekitar 300 perusahaan hingga 2 November mendatang. Sebagai rangkaian BIK 2021, Tirta mengatakan ini merupakan salah satu agenda strategis yang mencakup pameran produk keuangan.
Selain itu, ada juga layanan jasa keuangan dari berbagai macam perusahaan penyedia jasa keuangan.
Dia mengatakan bahwa gelaran ini bisa membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk mendapatkan informasi dari produk hingga layanan keuangan. Ada banyak jenis produk dan layanan yang ditawarkan, mulai dari perbankan, pasar modal, asuransi, hingga fintek dan e-commerce.
"Termasuk program edukasi keuangan dan program perlindungan konsumen dalam pameran finexpo 2021 ini masyarakat bisa memilih produk dan layanan keuangan perbankan, pasar modal, asuransi, pembiayaan, pensiun, fintek, ecommerce," tuturnya.
Dia menyebut selain produk keuangan konvensional, gelaran ini juga mencakup produk keuangan syariah. Juga dengan penawaran promo yang menarik selama Finexpo berlangsung.
"(kemudian) Ada webinar edukasi keuangan yang bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat dan konsumen keuangan tiap harinya, dapat dijadikan sebagai sarana bagi masyarakat untuk tingkatkan pengetahuan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kemampuan," katanya.
Dia menambahkan, masyarakat bisa mengakses laman pameran virtual ini melalui browser komputer maupun smartphone. Caranya, cukup kunjungi www.finexpo-bik2021.id.
Setelah mengakses laman tersebut pengunjung diminta untuk melakukan registrasi dengan memasukkan identitas serta email pengguna. Selanjutnya, pengunjung bisa mengakses berbagai produk pada bagian pameran Financial Expo 2021.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan menggandeng banyak pihak di dunia keuangan digital, diharapkan bisa meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Teknologi Keuangan Digital, Trans Digital Cemerlang (TDC) menyambut baik acara Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaProgram ini diharapkan mendorong adopsi fintech dan meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan, manfaat.
Baca SelengkapnyaSalah satu cara yang paling efektif untuk membangun dasar keuangan yang kuat adalah dengan menabung secara rutin.
Baca SelengkapnyaOJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.
Baca SelengkapnyaOJK bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBeberapa parameter keuangan tumbuh positif pada posisi Juli 2024.
Baca SelengkapnyaPeluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan implementasinya bergantung pada kerjasama yang erat antara.
Baca SelengkapnyaSecara prinsip, OJK mendukung sepenuhnya setiap upaya pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaUMKM antara lain melalui perluasan literasi keuangan secara berkelanjutan kepada pelaku UMKM di berbagai daerah.
Baca Selengkapnya