Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Geliat pembangunan ekonomi masih terfokus di daratan

Geliat pembangunan ekonomi masih terfokus di daratan pasar ikan aceh. merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Bukan rahasia jika sektor kelautan Indonesia menyimpan potensi yang sangat besar. Namun cenderung tidak dimaksimalkan. Hal ini pula yang diakui Wakil Presiden Boediono.

Boediono melihat potensi kelautan Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber ketahanan ekonomi.

"Jangan sampai kita menjadi bangsa yang diberi limpahan karunia alam namun tidak bisa memanfaatkannya dengan baik," kata Wapres Boediono saat peringatan puncak Hari Nusantara 2013 di Kota Palu, seperti dilansir Antara.

Orang lain juga bertanya?

Wapres menyebutkan, Indonesia memiliki sumber daya kelautan luar biasa. Potensinya mencapai Rp 3.000 triliun per tahun. Potensi itu berasal dari sektor perhubungan laut, industri maritim, perikanan, wisata bahari, energi dan sumber daya mineral, bangunan kelautan, serta jasa kelautan.

Kedaulatan bangsa tidak lepas dari kedaulatan ekonomi yang salah satunya berasal dari sektor kelautan. Di masa mendatang Indonesia harus mengoptimalkan semua potensi yang ada. Selama ini, paradigma pembangunan masih terfokus pada daratan.

Boediono menginstruksikan Kementerian Kelautan dan Perikanan melanjutkan budidaya perikanan laut, menumbuhkan industri pengolahan hasil kelautan, bioteknologi kelautan, serta memantapkan pengendalian perikanan tangkap di seluruh wilayah Indonesia.

Boediono juga meminta konsep "blue economy" (ekonomi biru) dapat dijabarkan lebih lanjut dengan tujuan mendorong industri kecil inovatif, pariwisata, serta industri rumah tangga yang melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah.

"Blue economy" diharapkan mampu memperkuat pengelolaan potensi kelautan secara produktif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Sebelumnya, nilai ikan Indonesia disebut-sebut mencapai 7 kali Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) jika bisa dikelola secara maksimal. Penerimaan APBN saat ini, seperti diketahui, sudah mencapai angka sekitar Rp 1.000 triliun. Namun demikian, pemerintah ternyata masih melakukan impor ikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Presiden Direktur PT Perikanan Nusantara, Abdussalam Konstituanto menyebut ikan yang diimpor pemerintah padahal juga ada di Indonesia. "SDM ikan kita 7 kali APBN kita kalau dikelola. Tapi impor masih besar sekali. Itu ada ikan pindang, ikan layang. Di sini juga banyak," ucap Abdussalam di kantornya, beberapa waktu lalu. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Luhut Optimis Indonesia Bisa Jadi Pusat Peradaban Maritim Dunia: Nenek Moyang Kita Pelaut
Luhut Optimis Indonesia Bisa Jadi Pusat Peradaban Maritim Dunia: Nenek Moyang Kita Pelaut

Ini menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.

Baca Selengkapnya
Miris, Investasi Sektor Perikanan Cuma Rp11,7 Triliun dalam Kurun Waktu 10 Tahun
Miris, Investasi Sektor Perikanan Cuma Rp11,7 Triliun dalam Kurun Waktu 10 Tahun

Sektor perikanan jadi sektor paling rendah terhadap realisasi investasi.

Baca Selengkapnya
Saat Politikus PDIP Kritik Sektor Maritim Era Jokowi: Banyak Aturan Ditolak Rakyat
Saat Politikus PDIP Kritik Sektor Maritim Era Jokowi: Banyak Aturan Ditolak Rakyat

Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono menilai, pemerintah Jokowi tak serius menggarap sektor maritim.

Baca Selengkapnya
Ganjar Singgung Program Jokowi: Maritim 10 Tahun Enggak Berubah, Mau Pakai Alasan Apalagi?
Ganjar Singgung Program Jokowi: Maritim 10 Tahun Enggak Berubah, Mau Pakai Alasan Apalagi?

Ganjar Pranowo menilai pemerintah hanya fokus membangun di darat, bukan perairan.

Baca Selengkapnya
Di depan Jokowi, Ketua MPR Ingatkan Jangan Cuma Andalkan Sumber Daya Alam untuk Bangun Ekonomi
Di depan Jokowi, Ketua MPR Ingatkan Jangan Cuma Andalkan Sumber Daya Alam untuk Bangun Ekonomi

Mengingat, Indonesia dinilai sudah terlalu lama memperalat SDA sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Capres Ganjar Sentil Infrastruktur hingga Maritim Era Jokowi
VIDEO: Capres Ganjar Sentil Infrastruktur hingga Maritim Era Jokowi "Ya Enggak Niat!"

Ganjar juga menyinggung mandeknya pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir, karena pemerintah tidak serius

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menko Luhut Tegaskan, Indonesia Tak Perlu Jadi Negara Super Power Militer!
VIDEO: Menko Luhut Tegaskan, Indonesia Tak Perlu Jadi Negara Super Power Militer!

Berdasarkan pengalaman terjun dalam Operasi Seroja di Timor-Timur pada tahun 70an silam, Luhut menyadari sulit mengontrol masyarakat

Baca Selengkapnya
KSP Moeldoko Nilai Pembangunan Bandara Bali Utara Tak Bisa Ditunda
KSP Moeldoko Nilai Pembangunan Bandara Bali Utara Tak Bisa Ditunda

Kata Moeldoko persoalan pembangunan bandara bukan karena keinginan melainkan karena kebutuhan.

Baca Selengkapnya
Pesan Nelayan untuk Presiden Prabowo: Kemiskinan Ekstrem Masih Ada di Daerah Pesisir
Pesan Nelayan untuk Presiden Prabowo: Kemiskinan Ekstrem Masih Ada di Daerah Pesisir

Ia melihat hingga kini masih banyak nelayan yang miskin bahkan mengalami kemiskinan ekstrem, utamanya di daerah pesisir.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tampil Bareng Ganjar Prabowo, Celetukan Anies Baswedan: Ada Ketimpangan Nih
VIDEO: Tampil Bareng Ganjar Prabowo, Celetukan Anies Baswedan: Ada Ketimpangan Nih

Bacapres Anies Baswedan menghadiri acara Rakernas Apeksi 2023. Selain Anies, dalam acara itu, juga dijadwalkan Ganjar dan Prabowo menjadi pembicara.

Baca Selengkapnya
Luhut Bandingkan Indonesia dan Amerika: Kita Hampir Enggak Ada Gelandangan
Luhut Bandingkan Indonesia dan Amerika: Kita Hampir Enggak Ada Gelandangan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai, ekonomi Indonesia saat ini lebih kuat dibanding banyak negara lain.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Di Rakernas PKB, Prabowo Tegas Depan Cak Imin
VIDEO: Di Rakernas PKB, Prabowo Tegas Depan Cak Imin "Miskin Ya Miskin, Pinter Orang Indonesia ini!"

Prabowo menilai masih banyak kebocoran hingga tidak optimal dinikmati masyarakat

Baca Selengkapnya