Geliat pembangunan ekonomi masih terfokus di daratan
Merdeka.com - Bukan rahasia jika sektor kelautan Indonesia menyimpan potensi yang sangat besar. Namun cenderung tidak dimaksimalkan. Hal ini pula yang diakui Wakil Presiden Boediono.
Boediono melihat potensi kelautan Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber ketahanan ekonomi.
"Jangan sampai kita menjadi bangsa yang diberi limpahan karunia alam namun tidak bisa memanfaatkannya dengan baik," kata Wapres Boediono saat peringatan puncak Hari Nusantara 2013 di Kota Palu, seperti dilansir Antara.
-
Siapa Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet Prabowo - Gibran? Presiden Prabowo Subianto menunjuk kembali Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP).
-
Bagaimana Sungai Bogowonto dimanfaatkan? Sungai Bogowonto memiliki debit air yang cukup besar. Besarnya debit air di sana dimanfaatkan untuk pengairan irigasi melalui sejumlah bendungan seperti Bendungan Boro, Bendungan Penungkulan, dan Bendungan Triredjo.
-
Dimana sumber daya alam di Indonesia? Sumber Daya Alam di Indonesia sangat beragam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Dimana potensi besar Hydropower di Indonesia? Seperti sungai Mamberamo yang memiliki potensi 24 ribu Megawatt (MW) di Papua. Kemudian Sungai Kayan di Kalimantan Utara memiliki potensi 13 ribu MW yang nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk Green Industrial Park di Kalimantan. Ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus,' paparnya.
Wapres menyebutkan, Indonesia memiliki sumber daya kelautan luar biasa. Potensinya mencapai Rp 3.000 triliun per tahun. Potensi itu berasal dari sektor perhubungan laut, industri maritim, perikanan, wisata bahari, energi dan sumber daya mineral, bangunan kelautan, serta jasa kelautan.
Kedaulatan bangsa tidak lepas dari kedaulatan ekonomi yang salah satunya berasal dari sektor kelautan. Di masa mendatang Indonesia harus mengoptimalkan semua potensi yang ada. Selama ini, paradigma pembangunan masih terfokus pada daratan.
Boediono menginstruksikan Kementerian Kelautan dan Perikanan melanjutkan budidaya perikanan laut, menumbuhkan industri pengolahan hasil kelautan, bioteknologi kelautan, serta memantapkan pengendalian perikanan tangkap di seluruh wilayah Indonesia.
Boediono juga meminta konsep "blue economy" (ekonomi biru) dapat dijabarkan lebih lanjut dengan tujuan mendorong industri kecil inovatif, pariwisata, serta industri rumah tangga yang melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah.
"Blue economy" diharapkan mampu memperkuat pengelolaan potensi kelautan secara produktif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Sebelumnya, nilai ikan Indonesia disebut-sebut mencapai 7 kali Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) jika bisa dikelola secara maksimal. Penerimaan APBN saat ini, seperti diketahui, sudah mencapai angka sekitar Rp 1.000 triliun. Namun demikian, pemerintah ternyata masih melakukan impor ikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Presiden Direktur PT Perikanan Nusantara, Abdussalam Konstituanto menyebut ikan yang diimpor pemerintah padahal juga ada di Indonesia. "SDM ikan kita 7 kali APBN kita kalau dikelola. Tapi impor masih besar sekali. Itu ada ikan pindang, ikan layang. Di sini juga banyak," ucap Abdussalam di kantornya, beberapa waktu lalu. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.
Baca SelengkapnyaSektor perikanan jadi sektor paling rendah terhadap realisasi investasi.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR RI Ono Surono menilai, pemerintah Jokowi tak serius menggarap sektor maritim.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menilai pemerintah hanya fokus membangun di darat, bukan perairan.
Baca SelengkapnyaMengingat, Indonesia dinilai sudah terlalu lama memperalat SDA sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaGanjar juga menyinggung mandeknya pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir, karena pemerintah tidak serius
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pengalaman terjun dalam Operasi Seroja di Timor-Timur pada tahun 70an silam, Luhut menyadari sulit mengontrol masyarakat
Baca SelengkapnyaKata Moeldoko persoalan pembangunan bandara bukan karena keinginan melainkan karena kebutuhan.
Baca SelengkapnyaIa melihat hingga kini masih banyak nelayan yang miskin bahkan mengalami kemiskinan ekstrem, utamanya di daerah pesisir.
Baca SelengkapnyaBacapres Anies Baswedan menghadiri acara Rakernas Apeksi 2023. Selain Anies, dalam acara itu, juga dijadwalkan Ganjar dan Prabowo menjadi pembicara.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai, ekonomi Indonesia saat ini lebih kuat dibanding banyak negara lain.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai masih banyak kebocoran hingga tidak optimal dinikmati masyarakat
Baca Selengkapnya