Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gempuran penolakan penghapusan Premium di Tanah Air

Gempuran penolakan penghapusan Premium di Tanah Air SPBU. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dikepalai Faisal Basri merekomendasikan untuk menghapus keberadaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Premium di Indonesia. Penghapusan Premium dimaksudkan untuk menekan keberadaan mafia migas. Pasalnya, impor minyak mentah RON 88 untuk Premium disebut tidak transparan.

Faisal menyebut impor Premium yang dilakukan Indonesia bisa membuka peluang kartel. Sebab, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara di dunia pembeli BBM jenis tersebut.

"Ini membuka peluang terjadi kartel penjual, karena mereka punya kepentingan menghasilkan RON 88 hanya untuk Indonesia. Di dunia, bahkan di Asia Tenggara saja, hanya Indonesia yang masih pakai RON 88. Meski yang kita impor sekarang adalah RON 88, tidak menutup kemungkinan yang dikirim adalah RON 92 yang harganya lebih murah. Tapi dijual ke kita lebih mahal," paparnya.

Orang lain juga bertanya?

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang wacana ini. Menteri ESDM Sudirman Said memberikan waktu pada Pertamina selama 5 bulan untuk tahap persiapan apakah memungkinkan saat ini atau tidak.

"Pertama dikasih persiapan teknis supaya tidak terganggu supplynya. Tim rekomendasi mengusulkan 5 bulan persiapan, tapi kami serahkan semuanya pada Pertamina sebagai pihak penyelenggara," jelas dia.

Dia menambahkan, hingga saat ini penghapusan RON 88 menjadi RON 92 masih menjadi pembahasan di level pemerintahan. "Belum, bukan berarti besok dihapuskan," tutupnya.

Selama tahap persiapan itu, tak sedikit kalangan yang keras menolak implementasi wacana ini. Alasan, pencabutan hak rakyat hingga liberalisasi SPBU asing menjadi beberapa alasan.

Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah penolakan pada ide penghapusan Premium ini.

RON 92 atau Pertamax bukan bahan bakar utama masyarakat

Wacana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) RON 88 atau jenis Premium yang dilontarkan Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi hingga kini masih menjadi polemik. Salah satu pihak yang tidak mendukung yakni Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas).Ketua II DPP Hiswana Migas M. Ismeth mengungkapkan tidak semua kendaraan roda empat atau lebih saat ini menggunakan Pertamax atau bahan bakar dengan kadar RON 92."Tidak semua mobil menggunakan RON 92," ungkapnya dalam diskusi bertema 'Selamat Tinggal Premium' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/12).

Mendapat harga komoditas murah adalah hak rakyat

Ketua II DPP Hiswana Migas M. Ismeth mengungkapkan masyarakat berhak untuk mendapatkan bahan bakar murah semisal Premium. Maka dari itu, pihaknya juga meminta Pertamina untuk dapat menurunkan harga Premium laiknya Pertamax."Alangkah baiknya RON 88 dihitung ulang agar bisa lebih murah sehingga masyarakat tetap mendapatkan minyak yang lebih murah," tandas Ismeth.

Hancurkan bisnis Pertamina

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KPSMI) Faisal Yusra mengatakan pemerintah harus melakukan kajian ulang atas rekomendasi tersebut. Pasalnya, penghapusan BBM RON 88 berpotensi menghancurkan bisnis PT Pertamina (Persero)"Penghapusan Premium RON 88 jika dilakukan tanpa bertahap, sangat berpontensi menghancurkan bisnis BBM Pertamina," ujar Faisal saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (22/12).Dia menegaskan saat rekomendasi tetap berjalan maka pemerintah akan lebih banyak melakukan impor RON 92. Kondisi tersebut, kata dia, akan membuat beban biaya perusahaan kian bertambah."Jika Premium RON 88 dihilangkan, maka product valuable kilang Pertamina jadi jeblok, hancur," kata dia.

Matikan bisnis pengusaha SPBU lokal

Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) menilai dengan dihapuskannya Premium atau bahan bakar RON 88 atau jenis Premium bakal memicu liberalisasi SPBU asing di Indonesia. RON 88 sendiri nantinya bakal dihapus dan diganti dengan RON 92 atau jenis Pertamax."Jangan sampai terjadi liberalisasi," ujar Ketua II DPP Hiswana Migas M Ismeth di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/12).Tak hanya itu, Ismeth juga meminta agar pemerintah mengkaji ulang usulan yang diutarakan Tim Reformasi Tata Kelola Migas tersebut. "Tolong dipikirkan pengusaha SPBU dan lain-lain, proteksi usaha teman-teman kita yang jumlahnya 5.300," ucapnya.

Pemenuhan kebutuhan BBM RON 92 butuh waktu lama

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Syamsir Abduh setuju atas usulan pergantian tersebut. Namun, pihaknya meragukan kemampuan pemerintah untuk membangun kilang baru. Terlebih dana yang dibutuhkan untuk membangun kilang baru tidak murah dan memakan waktu panjang."Saya setuju, tapi tidak saat ini. Harus dibarengi pembangunan kilang. Untuk pembuatan satu kilang saja butuh USD 6 miliar sampai USD 10 miliar. Pemerintah punya uang nggak? Apalagi bangun kilang itu butuh minimal 5 tahun," ungkapnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
ESDM Akhirnya Buka-bukaan soal Rencana Penghapusan BBM Pertalite di 2024
ESDM Akhirnya Buka-bukaan soal Rencana Penghapusan BBM Pertalite di 2024

Penghapusan Pertalite bukan hanya putusan satu instansi saja. Banyak hal juga yang perlu dipertimbangkan.

Baca Selengkapnya
Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi, Begini Tanggapan Pertamina
Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi, Begini Tanggapan Pertamina

ESDM menyiapkan rencana untuk membatasi penyaluran BBM jenis Pertalite (RON 90). Di sisi lain, kementerian juga berencana memberikan subsidi Pertamax.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Lagi Pertalite, Ini 3 Jenis BBM Dijual Pertamina di 2024
Tak Ada Lagi Pertalite, Ini 3 Jenis BBM Dijual Pertamina di 2024

Pertamina juga berencana untuk memasarkan produk Pertamax Green 95, campuran Pertamax (RON 92) dengan etanol 8 persen.

Baca Selengkapnya
Pertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini
Pertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini

Pertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini

Baca Selengkapnya
Dirut Pertamina: BBM Pertalite Dihapus Tahun Depan
Dirut Pertamina: BBM Pertalite Dihapus Tahun Depan

Pertamax Green 92 nantinya akan masuk dalam barang subsidi jenis BBM khusus penugasan (JBKP) menggantikan Pertalite.

Baca Selengkapnya
Hore! Menteri Arifin Pastikan Pertalite Masih Ada sampai 2024
Hore! Menteri Arifin Pastikan Pertalite Masih Ada sampai 2024

Hal ini menjawab kegelisahan masyarakat terkait rencana PT Pertamina (Persero) untuk menghapus BBM subsidi jenis Pertalite pada 2024.

Baca Selengkapnya
Deretan Fakta Penghapusan Pertalite yang Ternyata Sudah Direncanakan Pemerintah Sejak Lama
Deretan Fakta Penghapusan Pertalite yang Ternyata Sudah Direncanakan Pemerintah Sejak Lama

Warga mengaku di beberapa SPBU Pertamina sudah tak menjual Pertalite dan kini diganti dengan Pertamax Green 95.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tak Tahu Rencana Pertamina Mau Hapus Pertalite Tahun Depan
Jokowi Tak Tahu Rencana Pertamina Mau Hapus Pertalite Tahun Depan

Hal ini diungkapkan sehari setelah Pertamina mengumumkan ide penghapusan Pertalite di hadapan Komisi VII pada Rabu, 30 Agustus 2023 kemarin.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Pertalite Dibatasi, Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi
Penyaluran Pertalite Dibatasi, Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi

Rencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.

Baca Selengkapnya
Pertamina Usul Pertalite Diganti Jadi Pertamax Green, Ini Kata Kementerian ESDM
Pertamina Usul Pertalite Diganti Jadi Pertamax Green, Ini Kata Kementerian ESDM

Pemerintah juga butuh investasi untuk bisa mengalihkan subsidi APBN yang selama ini dijatuhkan kepada produk gasoline kepada campuran etanol dan gasoline.

Baca Selengkapnya
Ternyata Kenaikan Harga BBM Subsidi Sempat Dibahas Namun Tidak Berlanjut
Ternyata Kenaikan Harga BBM Subsidi Sempat Dibahas Namun Tidak Berlanjut

Pemerintah sedang mencoba menyelesaikan masalah subsidi yang tidak tepat sasaran dengan berbagai langkah.

Baca Selengkapnya
Menteri Arifin Tasrif Jawab Isu Pertalite Bakal Dihapus 2024, Ini Penjelasan Lengkapnya
Menteri Arifin Tasrif Jawab Isu Pertalite Bakal Dihapus 2024, Ini Penjelasan Lengkapnya

Dalam hal ini, Arifin memberikan beberapa catatan dari wacana yang berkembang di publik.

Baca Selengkapnya