Genjot daya saing bangsa, menperin minta peran peneliti ditingkatkan
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Saleh Husin, mengungkapkan kesiapan dalam penerapan dan penguasaan teknologi serta kemampuan berinovasi menentukan daya saing suatu negara. Maka dari itu, dirinya meminta agar lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) bisa memberikan kontribusi besar dalam mendongkrak daya saing dan produktivitas industri nasional sehingga mampu menyejahterakan rakyatnya.
"Berdasarkan data laporan World Economic Forum tahun 2015, indeks daya saing Indonesia berada pada peringkat ke-37 dari 140 negara," ujar Menteri Saleh dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (11/5).
Di tingkat ASEAN, posisi indeks daya saing Indonesia berada di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand. Dalam upaya meningkatkan indeks daya saing Indonesia, lanjut Menteri Saleh, dirinya meminta kepada badan litbang di bawah BPPI Kemenperin berperan aktif memberikan layanan jasa teknik serta komersialisasi hasil risetnya yang inovatif dan aplikatif sehingga mendukung kebutuhan industri nasional.
-
Apa peringkat negara terkaya di Asia Tenggara? Diketahui, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dengan pendapatan kotor per kapita sekitar Rp 59,29 juta. Sementara, peringkat pertama dimiliki oleh Singapura yang memiliki pendapatan kotor per kapita sebesar Rp935,37 juta.
-
Kenapa orang terkaya di ASEAN berasal dari Indonesia? Namun tahukah Anda, orang terkaya di ASEAN justru berasal dari Indonesia, meskipun Singapura menduduki peringkat pertama sebagai negara terkaya di Asia Tenggara.
-
Siapa yang membandingkan capaian Timnas Indonesia dengan Thailand? Media dari Vietnam pun melakukan perbandingan antara pencapaian tersebut dengan performa Thailand di Kualifikasi Piala Dunia 2014 yang lalu.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Bagaimana Timnas Indonesia mengatasi perbedaan peringkat FIFA dengan Arab Saudi? Menurut Shin Tae-yong, dalam sepak bola tidak ada yang tidak mungkin, termasuk perbedaan peringkat FIFA antara timnya dan Arab Saudi. Saat ini, Timnas Indonesia berada di peringkat ke-133, sedangkan Arab Saudi menempati posisi ke-56, menunjukkan jarak yang cukup signifikan antara kedua tim. Jangan Bersikap Pesimis STY baru-baru ini diwawancarai oleh salah satu anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga di Youtube PSSI. Pelatih asal Korsel mengatakan bahwa perbedaan ranking FIFA dengan Arab Saudi bisa dikesampingkan melalui penampilan di atas lapangan.'Seperti yang selalu saya bilang, masih sama, kita tidak akan pernah menyerah walau ranking FIFA kita jadi yang terendah di grup C,' kata Shin Tae-yong.'Target kita di peringkat 3 atau 4 untuk kemudian melaju via play-off.'
-
Apa yang membuat Indonesia jadi timnas Asia yang berkembang pesat? 'Indonesia mungkin adalah tim Asia yang paling pesat perkembangannya, didukung oleh sejumlah pemain naturalisasi yang berkarier di Eropa,' ungkap Arabnews.
Apalagi, industri merupakan sektor penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. "Dengan dukungan para peneliti dan perekayasa yang handal, diharapkan badan litbang kami dapat menjawab persoalan-persoalan di industri saat ini dan memberikan solusi guna meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional," tuturnya.
"Terutama dalam mendukung arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang industri, serta untuk memperkuat dan memperdalam struktur industri nasional," tegasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daya saing Indonesia didongkrak oleh peningkatan performa ekonomi, kemampuan menarik kapital, dan pertumbuhan PDB
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaPemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaVariable penilaian pada Indonesia terus mengalami peningkatan, kecuali kemampuan militer.
Baca SelengkapnyaDua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam merespons persaingan global.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui ketersediaan infrastruktur kesehatan dan pendidikan di Indonesia masih lemah.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan hilirisasi nikel yang mampu mengerek ekonomi daerah sentra pengolah nikel.
Baca SelengkapnyaDukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor logistik Indonesia kalah dari negara tetangga, meski pemerintah sudah mendorong perluasan digitalisasi sektor ini secara menyeluruh.
Baca SelengkapnyaKenaikan peringkat daya saing tersebut didukung oleh peningkatan pada faktor efisiensi bisnis.
Baca Selengkapnya