Genjot Ekspor, Perum Perindo Target Raup Pendapatan Rp 1,1 Triliun Tahun Ini
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Risyanto Suanda menargetkan raup pendapatan hingga Rp 1,1 triliun tahun ini, angka ini lebih rendah dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019 sebesar Rp 1,398 triliun.
"Prognosanya Rp 1 triliun, ya, karena PR kita ini masih tentang resourcesnya. Hasil laut banyak, tapi alokasi pengolahan, kemudian persaingan bisnis juga berpengaruh," ujarnya usai acara Ngopi BUMN di Jakarta, Senin (16/9).
Pria yang akrab disapa Aris ini menjelaskan, saat ini produksi hasil laut cukup banyak diiringi meningkatnya konsumsi ikan masyarakat dalam negeri, sehingga alokasi hasil laut untuk ekspor otomatis berkurang.
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Siapa yang menargetkan produksi perikanan 24,58 juta ton? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Mengapa realisasi perlinsos Kemensos tahun 2023 rendah? 'Ini yang menjelaskan pada saat kami menjelaskan kenaikan 2 bulan pada bansos Kemensos mencapai cukup tinggi adalah akibat baseline 2023 dari bansos Kemensos pada bulan Januari—Februari yang memang waktu itu rendah akibat masih adanya penataan kembali kerja sama antara Kemensos dan perbankan,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
"Kami mengutamakan kebutuhan pasar lokal dulu," ujar Aris.
Selain itu, melimpahnya sumber daya laut dan terbukanya akses pasar yang luas membuat ratusan pelaku usaha berebut mencari bahan. Otomatis, Harga Pokok Penjualan (HPP) hasil laut naik. Tapi, karena Perum Perindo masih berfokus pada pelayanan, BUMN ini harus mempertimbangkan soal penyesuaian HPP.
"Karena kita masih berstatus Perum, maka pelayanan yang diutamakan. Di pelabuhan kita nggak bisa patok harga tinggi. Jadi marginnya semakin kecil. Tahun ini, margin kita sekitar Rp 50 miliar," tuturnya.
Aris menambahkan, pihaknya akan terus meningkatkan nilai ekspor hasil laut Indonesia ke pasar dunia. Ditargetkan, BUMN perikanan ini bisa mengekspor 25 persen hasil laut dalam negeri di 2019, lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 15 persen.
Saat ini, Perum Perindo sedang meningkatkan fasilitas dan kualitas agar bisa meningkatkan ekspor sesuai target. "Jadi aset yang belum disertifikasi akan disertifikasi, lalu operasi kapal yang masih tersebar akan kita integrasi di satu titik, kemudian kita akan perkuat SOP dan kembangkan teknologi di pelabuhan, perdagangan. Itu PRnya," ungkapnya.
Menurutnya, akses pasar yang dimiliki perusahaan ini terbilang sangat besar. Perum Perindo memiliki kontrak penjualan dari Amerika Serikat, Jepang, Vietnam hingga China.
Dari pasar Amerika Serikat, BUMN ini mengantongi USD 150 juta. Kemudian dari China, volume transaksinya mencapai 20 ribu ton per bulannya. Untuk Vietnam sendiri, Risyanto mengakui ada tantangan tersendiri.
"Vietnam ini memang lagi jadi rising star di Asia Tenggara, ya. Mereka beli cumi, ikan kerappu dari kita dan diekspor, tidak apa, tahap awalnya dari kerjasama dulu. Setelah itu kan nanti kita bisa tahu pasarnya Vietnam kemana saja," imbuhnya.
Dirinya yakin jika seluruh upaya menggenjot ekspor dilakukan, mulai dari optimalisasi aset, jaringan dan integrasi antar titik operasi hingga mendapatkan akses pasar baru, 3-4 tahun yang akan datang, proporsi ekspor hasil laut Indonesia akan meningkat hingga 75 persen.
"Untuk 3-4 tahun ke depan, kita targetkan 75 persen ekspor dan 25 persen konsumsi lokal. Makanya kita akan terus perbaiki kinerja kita," tutupnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total produksi ikan di semester I 2024 sebanyak 11, 81 ton.
Baca SelengkapnyaSektor perikanan jadi sektor paling rendah terhadap realisasi investasi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan PNBP perikanan tangkap dikarenakan standar operasional prosedur (SOP) yang dijalankan sangat efektif, untuk memberi layanan terbaik.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus bisa melakukan revitalisasi seluruh pelabuhan perikanan.
Baca SelengkapnyaMenteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berdalih target tersebut tidak tercapai karena banyaknya kendala.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaProduksi perikanan nasional telah mencapai Rp18,26 juta ton.
Baca SelengkapnyaPagu anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2025 turun.
Baca SelengkapnyaTarget yang menjadi indikator utama dalam produksi perikanan itu dikatakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaUntuk meningkatkan bisnisnya, ada tiga fokus utama dalam pengembangannya.
Baca Selengkapnya