Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Genjot ekspor sumber kekesalan Jokowi, Kemendag 'contek' regulasi negara pesaing

Genjot ekspor sumber kekesalan Jokowi, Kemendag 'contek' regulasi negara pesaing Kepala BKPM Thomas Lembong dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. ©2018 Merdeka.com/Yayu

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengungkapkan kekesalannya terkait nilai ekspor Indonesia masih kalah dengan negara tetangga. Dia menyebut, ekspor Indonesia pada 2017 mencapai USD 145 miliar masih kalah dengan Thailand yang mencapai USD 231 miliar, Malaysia USD 184 miliar dan Vietnam yang mencapai USD 160 miliar.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, sebagai solusi, pemerintah akan melakukan evaluasi regulasi dengan membandingkan dengan milik negara pesaing di ASEAN. Hal ini juga untuk mempermudah tim negosiasi dalam menjalin kerja sama dengan negara tujuan ekspor.

"Pak Wapres sudah menugaskan kami untuk menyusun, beberapa yang kita nanti akan buat dengan matriksnya sejauh tidak melanggar undang-undang. Kemudian kita akan gunakan benchmark negara ASEAN, seperti Vietnam, Malaysia Thailand," jelasnya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (12/2).

Orang lain juga bertanya?

"Kalau mereka sudah bisa melakukan, kita perbedaannya seperti apa, nanti akan diputuskan dalam rakor yang dipimpin Pak Wapres sesuai perintah Presiden bahwa itu harus segera diselesaikan. Sehingga tim negosiasi akan lebih mudah mengatasinya," tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, penyebab lain ialah dalam tujuh tahun terakhir Indonesia belum mengadakan perjanjian perdagangan dengan beberapa negara tujuan ekspor. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab nilai ekspor Indonesia belum dapat bersaing dengan negara tetangga.

"Salah satu sebabnya, kita sudah tujuh tahun belum ada perjanjian. Baru satu di 2017 dengan Chili. Kendalanya, internal kita dulu harus dibenahi yaitu antar kementerian lembaga harus satu," ujar Menteri Enggar.

Perjanjian perdagangan tersebut terkait perjanjian perdagangan bebas diantaranya preferential trade agreements (PTA) dan free trade agreements (FTA). "Banyak sekali negara yang mengeluhkan kepada kita, karena sudah di launch join study tapi terhenti. Tapi bukan semata-mata kesalahan kita, karena kadang masalah politik di dalam negeri mereka pun jadi soal," jelasnya.

Ke depan selain memperluas pasar ekspor, pemerintah juga akan melakukan peningkatan nilai tambah produk ekspor. "Ini jadi dua hal. Pasar baru dan produk baru. Kita masih dominan sawit, yang kedua batubara. Baru industri manufaktur yang cukup besar mulai dari sepatu, tekstil, otomotif, mesin juga sudah mulai meningkat," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Kesal Anggaran Belanja Produk Mebel Besar Tapi Diisi dari Impor
Jokowi Kesal Anggaran Belanja Produk Mebel Besar Tapi Diisi dari Impor

Presiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.

Baca Selengkapnya
Buka Rakornis Perwadag di Luar Negeri, Mendag: Tingkatkan Ekspor Nonmigas dengan Inisiatif dan Kreativitas Baru
Buka Rakornis Perwadag di Luar Negeri, Mendag: Tingkatkan Ekspor Nonmigas dengan Inisiatif dan Kreativitas Baru

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.

Baca Selengkapnya
Ekspor Harus Tumbuh 9,6 Persen untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Ekspor Harus Tumbuh 9,6 Persen untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Sektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Pameran Mebel: Terasa Pulang Kampung
Jokowi Buka Pameran Mebel: Terasa Pulang Kampung

Jokowi teringat masa lalu jika hadir di kegiatan permebelan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Penyebab Produk Mebel RI Kalah Saing dengan Vietnam-Malaysia
Jokowi Ungkap Penyebab Produk Mebel RI Kalah Saing dengan Vietnam-Malaysia

Jokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.

Baca Selengkapnya
Buka Trade Expo Indonesia, Jokowi Ungkap Kekhawatiran Banjir Produk China
Buka Trade Expo Indonesia, Jokowi Ungkap Kekhawatiran Banjir Produk China

Jokowi menyinggung tentang over-produksi di China yang memicu kekhawatiran banyak negara terkait membanjirnya produk impor murah.

Baca Selengkapnya
Perundingan Indonesia EU-CEPA Mangkrak, Airlangga Beri Penjelasan Begini
Perundingan Indonesia EU-CEPA Mangkrak, Airlangga Beri Penjelasan Begini

I-EU CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif.

Baca Selengkapnya
Jokowi Curiga Banjir Impor Produk Bikin Kinerja Manufaktur di Indonesia Anjlok
Jokowi Curiga Banjir Impor Produk Bikin Kinerja Manufaktur di Indonesia Anjlok

Jokowi minta semua menteri mencari tahu penyebab PMI Indonesia terkontraksi setelah 34 bulan berturut-turut mengalami trens ekspansi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Keluhkan Indonesia Alami Defisit Rp30 T Dampak Maraknya Impor Perangkat Teknologi-Komunikasi
Jokowi Keluhkan Indonesia Alami Defisit Rp30 T Dampak Maraknya Impor Perangkat Teknologi-Komunikasi

Jokowi menyebut kondisi itu sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Presiden Jokowi Sudah Ingatkan soal Impor Tekstil Ilegal Sejak 2015
Ternyata, Presiden Jokowi Sudah Ingatkan soal Impor Tekstil Ilegal Sejak 2015

Ada selisih sebesar USD2,94 miliar atau sekitar Rp43 triliun ini menunjukkan adanya impor yang tidak tercatat oleh BPS.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Negara Berkembang Harus Bersatu Memperjuangkan Hak-haknya
Jokowi: Negara Berkembang Harus Bersatu Memperjuangkan Hak-haknya

Segala tindak diskriminasi terhadap upaya kemajuan negara-negara berkembang harus dihilangkan.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju

Ada beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya