Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Genjot investasi hijau, pemerintah siapkan insentif bunga perbankan

Genjot investasi hijau, pemerintah siapkan insentif bunga perbankan Ilustrasi investasi. ©2012 Shutterstock/Gorilla

Merdeka.com - Suburnya kekayaan alam Indonesia membuat pemerintah yakin terhadap cerahnya investasi hijau. Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengaku sedang mengusulkan adanya insentif atas jenis investasi ini.

Langkah insentif yang diusulkan antara lain meminta insentif bunga kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tentu cara ini diyakini mampu menarik investor.

"Saya sudah bicara dengan OJK dan BI agar berikan bunga dan insentif yang menarik bagi investor untuk investasi hijau," kata Siti di Jakarta, Senin (27/4).

Orang lain juga bertanya?

Pemerintah berjanji akan mempermudah siapapun investor yang bakal melakukan investasi hijau ini. Diharapkan para investor makin tergiur dengan cara ini.

Siti juga mengklaim bahwa ide investasi hijau merupakan buah pemikiran Presiden Joko Widodo. "Bahwa ini misi Presiden Jokowi berikan hutan bagi penggunaan masyarakat. Kami juga tingkatkan hukum bagi pembalakan liar. Kami juga tingkatkan mitra pemerintah swasta. Mulai yang sudah dimulai di Jambi," terangnya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menambahkan, nilai investasi hijau ditargetkan akan tumbuh mencapai 20 persen per tahun. Di mana pada 2019 bisa mencapai USD 56 miliar. Target ini dianggap sesuai dengan trend global.

"BKPM menargetkan investasi hijau akan tumbuh rata-rata 20 persen setiap tahun, hingga diperkirakan pada 2019 investasi hijau PMA mencapai USD 56 miliar dan PMDN Rp 448 triliun," terang Frangky.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan sepuluh bidang usaha berkategori investasi hijau atau green investment mendapatkan fasilitas pengurangan pajak (tax allowance). Itu seiring dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2015 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu.

"Dengan penetapan fasilitas pajak ini, kami optimistis investasi bidang usaha yang masuk kategori investasi hijau akan meningkat," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani melalui keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu.

Adapun kesepuluh bidang usaha dimaksud adalah: tenaga panas bumi, industri pemurnian dan pengolahan gas alam, industri kimia dasar organik bersumber dari hasil pertanian (fragrance) dan industri lampu tabung gas (LED).

Kemudian, pembangkit tenaga listrik, pengadaan gas alam dan buatan, penampungan penjernihan dan penampuang air bersih. Lalu, angkutan perkotaan ramah lingkungan, kawasan pariwisata, dan pengelolaan serta pembuangan sampah tidak berbahaya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Mandiri Bidik Investasi Pembiayaan Hijau di AIPF 2023
Bank Mandiri Bidik Investasi Pembiayaan Hijau di AIPF 2023

Bank Mandiri secara konsisten mengembangkan produk keuangan berkelanjutan

Baca Selengkapnya
Terus Meningkat, Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan BRI Capai Rp787,9 Triliun 2024
Terus Meningkat, Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan BRI Capai Rp787,9 Triliun 2024

BRI berhasil terus meningkatkan portfolio pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Blak-blakan Indonesia Butuh Dana Rp4.000 Triliun untuk Transisi Energi
Sri Mulyani Blak-blakan Indonesia Butuh Dana Rp4.000 Triliun untuk Transisi Energi

Pemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.

Baca Selengkapnya
Hitung-hitungan Sri Mulyani: Transisi Energi Hijau Butuh Dana Rp4.330 Triliun, Lebih Banyak dari APBN 2024
Hitung-hitungan Sri Mulyani: Transisi Energi Hijau Butuh Dana Rp4.330 Triliun, Lebih Banyak dari APBN 2024

Sri Mulyani mengkalkulasi kebutuhan anggaran untuk transisi energi ramah lingkungan tersebut melampaui nilai APBN 2024.

Baca Selengkapnya
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor

Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan ekonomi hijau.

Baca Selengkapnya
Strategi Menteri Bahlil Kejar Target Investasi Rp1.650 Triliun di Tahun 2024
Strategi Menteri Bahlil Kejar Target Investasi Rp1.650 Triliun di Tahun 2024

Tingginya target investasi tersebut untuk mendorong ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang di atas 5 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Fokus Percepat Peralihan Ekonomi Hijau di Indonesia
Pemerintah Fokus Percepat Peralihan Ekonomi Hijau di Indonesia

Kemenkeu menggelar Indonesia International Conference for Sustainable Finance and Economy 2023.

Baca Selengkapnya
5 Strategi OJK Dorong Sektor Keuangan Penuhi Komitmen Ekonomi Hijau
5 Strategi OJK Dorong Sektor Keuangan Penuhi Komitmen Ekonomi Hijau

OJK persiapkan sektor keuangan untuk penuhi komitmen hijau Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tegaskan Komitmen Ekonomi Hijau, BRI Tawarkan KPR Green Financing
Tegaskan Komitmen Ekonomi Hijau, BRI Tawarkan KPR Green Financing

Meski menjadi sebuah kebutuhan, saat ini green financing ataupun green investment belum menjadi tren yang masif.

Baca Selengkapnya
Hore, Insentif DP 0 persen Rumah dan Kendaraan Diperpanjang Hingga Tahun Depan
Hore, Insentif DP 0 persen Rumah dan Kendaraan Diperpanjang Hingga Tahun Depan

Perpanjangan ini untuk mendorong pertumbuhan kredit.

Baca Selengkapnya
CIMB Niaga Optimis Minat Masyarakat Pada KPR Hijau Terus Meningkat, Ini Untungnya untuk Nasabah
CIMB Niaga Optimis Minat Masyarakat Pada KPR Hijau Terus Meningkat, Ini Untungnya untuk Nasabah

Heintje Mogi menyampaikan, sebagai inisiatif yang terbilang baru di industri properti, Green Mortgage memiliki potensi besar untuk terus berkembang.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Suntik Likuiditas Perbankan Rp259 Triliun Hingga Oktober 2024
Bank Indonesia Suntik Likuiditas Perbankan Rp259 Triliun Hingga Oktober 2024

Dari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.

Baca Selengkapnya