Genjot kredit, Bank DKI bidik pedagang pasar dan konstruksi
Merdeka.com - PT Bank DKI (Persero) mengaku tengah berupaya memperbesar porsi dan komposisi kredit. Khususnya untuk pelaku usaha kecil menengah. Secara spesifik, pihaknya bakal menyasar pedagang pasar dengan memanfaatkan jaringan yang dimiliki PD Pasar Jaya DKI.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan, PD Pasar Jaya merupakan pemilik 0,04 persen saham, di samping Pemerintah Provinsi DKI. "Selaku pemegang saham, PD Pasar mengelola 156 pasar di DKI, sehingga kita ingin menyalurkan kredit ke pedagang pasar, di sektor ritel dan UMKM," ujarnya selepas paparan kinerja di Jakarta, Senin (15/7).
Strategi menyasar pedagang pasar ini untuk menggenjot penyaluran kredit di sektor konsumer. Selain itu, perseroan siap menambah kredit untuk proyek-proyek infrastruktur.
-
Mengapa KPR BRI Suku Bunga Berjenjang cocok untuk pembeli rumah? Pembayaran hipotek, pajak properti, asuransi, dan biaya pemeliharaan rumah dapat menjadi beban finansial yang signifikan bagi pemilik rumah. Walau begitu, bukan artinya tak ada cara untuk mewujudkannya. Kamu masih bisa memiliki rumah dengan tanpa beban.
-
Bagaimana BNI menjamin kualitas kredit? Hal ini berdampak baik pada penjagaan kualitas kredit BNI khususnya yang masih terus menjaga keseimbangan pada pertumbuhan kredit dan implementasi prinsip kehati-hatian.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Mengapa orang menggunakan BPKB untuk pinjaman dana? Kebutuhan mendesak di tengah kondisi finansial yang sulit, membuat orang-orang mencari solusi pinjaman dana guna memenuhi kebutuhannya. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah pinjaman dana dengan menggadaikan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor).
-
Mengapa warga Jakarta butuh kredit rumah di masa kolonial? Akibatnya, penduduk kehilangan tempat tinggal dan membutuhkan rumah baru di lokasi yang sama.
-
Kenapa KPR BRI cocok untuk investasi? Nah, jika kamu membeli hunian dengan spek tersebut sekarang, nilai properti akan meningkat dan keuntungan yang bisa didapat semakin besar.
Khusus kredit perumahan, Bank DKI tidak khawatir meski Bank Indonesia menerapkan kebijakan uang muka. Eko mengaku, pihaknya sudah aktif menggandeng pengembang perumahan atau apartemen.
"Sejauh ini tidak ada tanda-tanda penurunan kredit perumahan. Kita banyak bekerja sama dengan developer, kita joint marketing, di samping itu, kita juga melakukan rangkaian pembiayaan, karena kredit konstruksinya kita, KPR-nya juga. Otomatis ini dana ini cuma pindah buku, jadi tidak ke mana-mana," paparnya.
Alhasil, target perseroan untuk penyaluran kredit dipatok tetap di angka Rp 21,4 triliun. Sampai Juni 2013, BUMD ini telah menyalurkan Rp 16,5 triliun. Jumlah itu, menurut Eko, meningkat dibandingkan periode sama pada 2012 sebesar Rp 12,8 triliun.
"Jadi kita tidak merevisi target kredit kita, meski ada BBM naik dan BI rate, dan lain-lain, kita tetap dengan target Rp 21,4 triliun di akhir tahun," tandasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Perumda Pasar Pakuan Jaya Bisa Dapat Kredit Pemilikan Kios dari Bank DKI, Ini Cara dan Syarat Mengurusnya
Baca SelengkapnyaDari capaian ini, Bank DKI mencatat kenaikan penyaluran kredit dan pembiayaan segmen UMKM sebesar 22,78 persen, dari Rp4,41 triliun.
Baca SelengkapnyaSekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi mempercayai bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi
Baca SelengkapnyaPembukuan ini merupakan pencapaian laba bersih tertinggi sejak Bank DKI berdiri tahun 1961.
Baca SelengkapnyaBank DKI terus berupaya memperluas jangkauan produk dan layanan kredit segmen konsumer melalui berbagai kolaborasi dengan pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh sisi permintaan yang tetap baik dari korporasi.
Baca SelengkapnyaBank DKI turut menyediakan layanan perbankan bagi nasabah, mulai dari produk tabungan, giro, maupun deposito.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Bank DKI mencatatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi sebesar Rp63,66 triliun.
Baca SelengkapnyaPendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.
Baca Selengkapnya