Genjot penyaluran kredit, bank harus tetap hati-hati
Merdeka.com - Bank Indonesia yakin target pertumbuhan kredit sebesar 15-17 persen tahun ini bisa terealisasi. Hingga akhir Mei 2015, pertumbuhan kredit sudah mencapai 10,4 persen.
Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Yati Kurniati mengakui, terjadi perlambatan penyaluran kredit karena melambatnya pertumbuhan ekonomi. Karena itu, pihaknya merasa perlu memberikan dorongan penyaluran pinjaman.
"BI keluarkan kebijakan mendorong perbankan menyalurkan kredit lebih besar," ujar Yati di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (6/7).
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa target BRI untuk kredit yang direstrukturisasi? Seiring geliat pelaku UMKM yang terus meningkat, salah satu bank terbesar tanah air, BRI menargetkan kredit yang direstrukturisasi perseroan kembali menjadi single digit dari total jumlah portofolio kredit pada tahun 2025, atau sama seperti kondisi sebelum krisis akibat pandemi melanda.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
Bank sentral berencana melonggarkan likuiditas untuk meningkatkan penyaluran kredit.
"Jadi kami berharap untuk sisa waktu ini tetap memperhatikan kehati-hatiannya (bank) dapat menyalur kredit," ungkapnya.
Bank Indonesia mengeluarkan aturan baru, di mana surat berharga masuk dalam perhitungan Loan to Deposit Ratio kebijakan giro wajib minimum (GWM-LDR). Sehingga terjadi perubahan dalam istilah LDR menjadi Loan to Funding Ratio (LFR).
Yati menjelaskan, surat berharga yang masuk dalam perhitungan LFR antara lain medium term notes, floating rates notes dan obligasi selain obligasi subordinasi. Harapannya batas atas perhitungan LFR bisa mencapai 94 persen.
"Dengan perluasan LFR ini diharapkan perbankan memiliki ruang yang lebih besar menyalurkan kreditnya. Karena pembatasan LFR itu 78-92 persen. Sekarang tidak hanya DPK saja, surat berharga dari bank diperhitungkan," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.
Baca SelengkapnyaTigor mengingatkan penting juga untuk waspada. Sebab, perekonomian global masih dihadapkan dengan ketidakpastian.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah terus memberikan support terhadap pertumbuhan kredit perbankan dan investasi.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaIni sebagai respons terhadap aksi Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang kembali memangkas suku bunga Fed Fund Rate.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaUsahakan untuk memiliki dana darurat yang mencukupi untuk menutup biaya hidup selama beberapa bulan ke depan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca Selengkapnya