Genjot produksi kelapa sawit, BPDPKS gelar Pekan Riset Sawit Indonesia 2018
Merdeka.com - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar Pekan Riset Sawit Indonesia 2018 guna mendorong peningkatan produksi industri kelapa sawit dalam negeri. Acara ini merupakan program unggulan yang dilaksanakan secara reguler untuk mengembangkan pusat penelitian BPDPKS.
Direktur BPDPKS, Dono Bustami mengatakan, industri kelapa sawit merupakan salah satu industri penyumbang devisa terbesar di Indonesia, dengan total ekspor mencapai Rp 240 triliun di tahun 2016. Dengan demikian, diperlukan riset yang inovatif dan kreatif untuk mengembangkan industri ini.
"Jutaan masyarakat sangat bergantung pada industri sawit Indonesia. Pertumbuhan industri sawit akan berperan penting pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Dono di Hotel eL Royale Hotel, Bandung (13/2).
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Siapa yang membawa kelapa sawit ke Indonesia? Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Apa komoditas utama Sulawesi Selatan? Lima komoditas utama Sulawesi Selatan yang diekspor periode Januari-juni 2023 meliputi; Nikel, Rumput Laut, Carragenan, Udang Segar dan Biji Kakao dan sebagian besar di ekspor ke Jepang, China, Malaysia, Amerika serikat dan Vietnam.
-
Siapa pengusaha kaya yang membangun pabrik kelapa sawit di Sumatera? Tahun 1991, Wilmar berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertama sekaligus membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Pulau Sumatra.
Dia menambahkan, tujuan riset ini untuk meningkatkan produktivitas atau efisiensi, peningkatan aspek sustainability, dan mendorong penciptaan produk atau pasar baru. Nantinya, hasil-hasil riset ini akan didorong untuk dapat dimanfaatkan baik oleh industri, pemerintah, maupun oleh petani.
Di mana ruang lingkup penelitian dan pengembangan ini dilakukan oleh akademisi, lembaga peneliatian, dan industri. Penelitian mencakup aspek lingkungan, oleokimia dan biomaterial, bioenergi, pangan dan kesehatan, pasca panen dan pengolahan, budidaya, serta sosial ekonomi, bisnis, manajemen, pasar, dan TIK.
Dono menyebut, sejak tahun 2015-2017, BPDPKS telah menggandeng 24 universitas, PTN, dan PTS, 127 peneliti senior, 13 lembaga penelitian non perguruan tinggi, dan 146 mahasiswa. Dan telah menghasilkan 115 kontrak penelitian sawit, 11 paten, 101 publikasi ilmiah nasional dan internasional, dan menerbitkan 3 buku.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaSalah satu narasumber yang ikut, Hendro Kartiko, Ketua Umum Forum Pemuda Sawit Indonesia (FPSI)
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar kelapa sawit dan turunannya.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaDalam rangkaian acara Bunex kali ini juga digelar Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh pelbagai narasumber yang kompeten
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaKonversi nama untuk guna meningkatkan hasil sektor perkebunan di masing-masing daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaStaf Divisi Penyaluran Dana BPDPKS, Rangga Rahmananda menyatakan program beasiswa ini telah dilaksanakan sejak 2016.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.
Baca SelengkapnyaPangan menjadi senjata yang sangat ampuh dalam membangun hegemoni suatu negara.
Baca Selengkapnya