Genjot Rasio Elektrifikasi NTT 99 Persen, ESDM Tambah 13.000 Lampu Tenaga Surya
Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menambah alokasi Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mengejar pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) 99 persen. Salah satu caranya alokasi pemasangan LTSHE pada tahun ini akan ditambah.
Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi EBTKE Harris mengatakan penambahan tersebut berdasarkan arahan Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi 99 persen di NTT.
"Sesuai arahan pak menteri untuk alokasi NTT beliau melihat perlu ditambah, karena mengejar rasio elektrifikasi. Jadi diharapkan bisa meningkatkan laju elektrifikasi yang masih rendah," kata Harris, di Jakarta, Senin (25/3).
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Apa yang PLN lakukan untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik? “PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan,“ kata Darmawan.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Apa tujuan pembangunan PLTA Ketenger? Dikutip dari Wikipedia, PLTA Ketenger dibangun untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi rumah-rumah di Kota Purwokerto, Kabupaten Purbalingga, hingga Kebumen.
Menurut Harris, awalnya Kementerian ESDM mengalokasikan pemasangan LTSHE, untuk wilayah NTT pada tahun ini sebanyak 13.000 unit. Kemudian atas arahan tersebut bertambah menjadi 26.000 unit LTSHE. "Dari 13.000 ditambah 20-26 ribu yang penting dapat meningkatkan rasio elektrifikasi 99 persen," tuturnya.
Harris melanjutkan, untuk mengejar rasio elektrifikasi 99 persen di NTT tidak hanya mengandalkan LTSHE, tetapi PT PLN (Persero) juga akan mengembangkan jaringan listriknya. "Tapi bukan LTSHE satu satunya ada grid dari PLN. Ada alokasi biaya yang sudah disiapkan sebelumnya," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, NTT menjadi Provinsi yang terendah rasio elektrifikasinya di Indonesia, padahal pada dua tahun lalu posisi tersebut ditempati oleh Papua dan Maluku hal ini menandakan penyediaan pasokan listrik di kedua wilayah tersebut semakin merata.
"Provinsi NTT paling rendah sekitar 60 persen, waktu dua tahun lalu Maluku Papua paling rendah sekitar 60 persen," kata Menteri Jonan.
Menteri Jonan pun telah melakukan komunikasi dengan Direktur Bisnis Regional, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Djoko Raharjo Abumanan, untuk mati-matian mengejar ketertinggalan pemerataan kelistrikan di NTT, sehigga bisa mencapai 99 persen pada tahun ini.
"Saya bicara dengan Pak Djoko, ini begini kalau Kita lihat jumlah penerangan dinikmati masyarakat. Kitab sudah sepakat PLN akan mati-matian memenuhi sampai rasio elektrifikasi 90 persen," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program ini akan memberikan dampak positif bagi negara dengan mengurangi konsumsi batu bara sebesar 2,98 juta ton per tahun.
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaKelebihan daya tidak akan terbuang, melainkan akan diserap oleh sistem kelistrikan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaAda 10 megawatt listrik dioperasikan mengaliri listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca SelengkapnyaPLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.
Baca SelengkapnyaRencana ini untuk mencapai target net zero emission di 2060.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Listrik Nasional (PLN) terus tingkatkan ekosistem EV di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenambahan energi tersebut sebagian besar dari kapasitasnya akan bersumber dari energi baru terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaProyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca Selengkapnya