Gertakan 'anak singkong' bikin proyek PLTU Batang berlanjut
Merdeka.com - Agustus lalu, pemerintah memutuskan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah, tetap berlanjut. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditunjuk untuk menuntaskan pembebasan lahan tersisa.
Sebelum ini, pemerintah sempat mengancam bakal memindahkan proyek PLTU ke tempat lain jika pembangunan yang di Batang terus terhambat pembebasan lahan.
"Jadi, mereka (masyarakat Batang) sepakat tetap dilanjutkan dengan PLN di depan dalam membebaskan lahan sekitar 20 hektar lagi," kata Deputi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian Luky Eko Wuryanto, Jakarta, kemarin.
-
Di mana PLTU Batang berada? PLTU Batang adalah pembangkit listrik tenaga uap ultra critical sebesar 2x1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Dimana PLTS PLN di IKN dibangun? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Kenapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Apa tujuan pembangunan PLTA Ketenger? Dikutip dari Wikipedia, PLTA Ketenger dibangun untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi rumah-rumah di Kota Purwokerto, Kabupaten Purbalingga, hingga Kebumen.
-
Kenapa PLN bangun PLTS di IKN? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
Dia membenarkan bahwa pemerintah sudah menyiapkan lahan alternatif di Kendal, Jawa Tengah, untuk pembangunan PLTU. Namun, itu dipersiapkan hanya untuk gertakan saja bagi warga Batang yang masih menolak pembangunan PLTU.
"Kalau kata Pak CT (Chairul Tanjung, mantan Menko Perekonomian) 'gertakan anak singkong'. Tapi memang benar ada lahan di kawasan industri Kendal yang siap. Sebagian bahkan sudah mau kalau lahannya dibeli PLN untuk listrik sekitar 200 hektar, harganya memang lebih murah," katanya.
Namun, dia melanjutkan, pembangunan PLTU-nya masih membutuhkan analis dampak lingkungan (Amdal). Meskipun proses penyusunan Amdal bisa lebih cepat ketimbang PLTU Batang.
"Kemudian lahan dari kawasan industri ini ke jaringan belum dibebaskan, jalan akses segala macam. Kalau dihitung-hitung waktunya sama kali (dengan pembangunan PLTU Batang)," kata Luky. "Tapi kemudian itu sebetulnya hanya untuk menggertak warga batang kalau masih macam-macam, pindah. tapi ternyata mereka usul tetap di sana."
Saat ini, PLN dan Bimasena Power Indonesia (BPI) sepakat memperpanjang perjanjian jual beli tenaga listrik (PPA) untuk setahun ke depan. BPI adalah konsorsium investor PLTU Batang terdiri dari PT Adaro Power (anak usaha PT Adaro Energy Tbk.), J-Power, dan Itochu (Jepang). (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hadirnya pabrik katoda LG di Batang menjadi integrasi pembangunan hulu dan hilir ekosistem baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaAbu bata baru yang dimanfaatkan sebagai pupuk silika berasal dari PLTU Ombilin, di Kota Sawahlunto Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaGerindra membantah food estate adalah kejahatan lingkungan.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra.
Baca SelengkapnyaBiomassa sawdust menjadi salah satu pilihan untuk dijadikan energi primer untuk menggantikan peran batu bara.
Baca SelengkapnyaMereka adalah suku Long Peleban dan suku Long Lejuh.
Baca SelengkapnyaPenempatan PLTA yang dibangun Belanda diperhitungkan dengan begitu matang sehingga tidak berdampak negatif pada lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaProses pensiunan dini bakal mempertimbangkan keekonomian dan tidak timbulkan gejolak.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk biomassa berpotensi besar, karena sumbernya melimpah.
Baca SelengkapnyaPLTA Kayan tahap pertama nantinya akan memiliki kapasitas hingga 900 MW.
Baca SelengkapnyaPembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca Selengkapnya