Gita Wirjawan, dari JP Morgan sampai lepas jabatan mendag

Merdeka.com - Gita Wirjawan ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan pada Oktober 2011. Dia menggantikan Mari Elka Pangestu yang digeser menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ini bagian dari perombakan alias reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dia dilantik di Istana Negara bersama sebelas menteri baru Kabinet Indonesia Bersatu II yakni Menteri Hukum dan Ham Dr. Amir Syamsuddin SH, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Ir.Azwar Abubakar, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz dan Menteri Lingkungan Hidup Prof.Dr. Baltazar Kambuaya.

Sebelum didapuk sebagai Menteri Perdagangan, Gita dipercaya Presiden SBY sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.Di era kepemimpinan Gita, kinerja investasi beberapa kali mencatat rekor atau sejarah baru.

Gita dikenal sebagai Presiden Direktur JP Morgan Indonesia, salah satu bank investasi asal Amerika yang runtuh saat krisis keuangan menghantam dunia pada 2008. Gita juga dikenal sebagai bos PT Ancora Capital, yang bergerak di sektor keuangan. Ancora mencaplok porsi kepemilikan saham sejumlah perusahaan kelas kakap mulai dari PT Apexindo Pratama Duta Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Multi Nitrat Kimia, dan perusahaan properti.

Selama menjabat sebagai menteri perdagangan, beberapa kali Gita dihantam isu-isu sensitif. Yang belum lepas dari ingatan kita soal krisis kedelai yang membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) marah. Tidak hanya itu, isu sensitif lain yakni soal harga daging sapi di Indonesia yang ternyata tertinggi di dunia.

Beberapa kali Gita berbeda pandangan dengan Menteri Pertanian Suswono karena isu-isu sensitif itu. Suswono enggan bertanggungjawab atas harga daging yang tak kunjung turun. Bahkan dia mengaku sebagai salah satu pihak yang kecewa karena harga daging tak kunjung turun. Wewenang dan tugas untuk menjaga stabilitas harga daging sepenuhnya berada di tangan Kementerian Perdagangan.

Gita Wirjawan tak ingin disalahkan. Gita pun melancarkan serangan balik. Minimnya pasokan daging sapi tidak lepas dari rendahnya populasi sapi nasional, sehingga kebijakan impor terpaksa diterapkan.

Yang belum lama terjadi, kementerian yang dipimpinnya dihantam soal isu impor beras ilegal asal Vietnam yang masuk ke Indonesia. Kemendag sebagai pemberi izin impor dituding sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas kejadian ini.

Gita akhirnya secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan terhitung mulai 1 Februari 2014. Alasan utamanya, Gita ingin konsentrasi dalam pertarungan di konvensi capres Partai Demokrat.

Seperti diketahui, Gita merupakan satu dari 11 peserta konversi capres Partai Demokrat. Aktivitas politiknya belakangan ini kerap dikait-kaitkan dengan kinerjanya sebagai Menteri Perdagangan.

"Saya mengundurkan diri dari jabatan sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia efektif 1 Februari 2014," kata Gita di Senayan City Golf, Jumat (31/1).

Gita beralasan keikutsertaannya dalam konvensi capres Demokrat cukup menyita waktu sehingga tidak bisa fokus sebagai menteri. Untuk itu kata Gita, dirinya harus memilih salah satunya.

"Mengingat betapa pentingnya konvensi ini bagi kepentingan bangsa, saya sudah merasa selayaknya jika saya mencurahkan seluruh energi dan waktu untuk menyukseskan upaya mulia ini," katanya.

Sampai Gita turun dari kursi menteri perdagangan, masalah-masalah di sektor perdagangan belum terselesaikan. Harga daging sapi masih di atas Rp 90.000 per kg, beras impor ilegal dari Vietnam belum jelas dalangnya, defisit neraca perdagangan masih sangat lebar, hingga derasnya barang-barang impor yang menguasai pasar dalam negeri.

Baca Juga:Bayu Krisnamurthi, calon pengganti Gita Wirjawan?Wamendag bantah Gita mundur gara-gara impor beras ilegalResmi mundur, Gita pesan program unggulannya diteruskanPegawai Kemendag kompak bungkam soal pengunduran diri GitaGita sudah lama galau ingin mundur dari posisi MendagIni pesan Gita Wirjawan untuk menteri perdagangan baru (mdk/noe)