Gogobli ajak toko ritel produk kecantikan agar bisa bersaing di era digital
Merdeka.com - Industri ritel konvensional Tanah Air nampaknya banyak terguncang dengan hadirnya sejumlah e-commerce, tidak sedikit akhirnya gulung tikar dan memilih memasarkan produk secara online. Salah satu pelaku e-commerce, Gogobli yaitu situs belanja online yang mengkhususkan diri dalam penjualan produk kesehatan dan kecantikan mengajak toko ritel konvensional bergabung agar tetap eksis di era digital.
Chief Operating Office Gogobli, Joe Hansen mengatakan, kolaborasi yang diciptakan untuk pebisnis ritel offline bertujuan mendorong performa bisnis mereka tetap bisa berjalan dengan baik di tengah inovasi toko online yang kian meningkat. Menurutnya, salah satu yang membuat toko ritel offline banyak yang berguguran adalah jalur distribusi yang cukup panjang dan memakan biaya logistik yang besar.
"Di era distrupsi digital seperti ini peralihan bisnis harus cepat dilakukan karena kompetisi yang begitu ketat, ibaratnya change or die. Ini yang kami dorong agar mereka memanfaatkan teknologi digital platform kami," ujar Joe Hansen di Cafe Hong Kong, Jakarta, Selasa (17/4).
-
Dimana reseller menjual produknya? Pekerjaan ini bisa dihandle dari rumah, hanya dengan memasarkan dan menjualkan produk melalui media sosial, seperti TikTok, Instagram, dan lain sebagainya.
-
Dimana bisa beli produk di online shop ini? Nikmati menu eksklusif dan spesial dari kami hanya melalui aplikasi.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Apa yang ditawarkan seorang reseller? Menjadi reseller merupakan salah satu ide bisnis tanpa modal yang dapat dijangkau dan dilakukan oleh semua kalangan.
-
Mengapa PT ERELA mengembangkan penjualan online? Saat ini, PT ERELA telah fokus pada penjualan online melalui berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, JD.ID, dan BliBli dengan toko online bernama Erelastore.
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
Joe Hansen mengatakan,Gogobli sebagai salah satu pelaku e-commerce mengajak toko offline bergabung untuk memasarkan produk kecantikan dan kesehatan. Cara ini menawarkan jalur distribusi yang lebih pendek, sebab para pelaku ritel offline akan memperoleh barang langsung dari pabrik dengan harga yang bersahabat.
"Prioritas Gogobli adalah memberikan jalan bagi pelaku ritel offline mendapatkan kemudahan mendapatkan barang. Jadi dia tidak perlu melalui jalur distribusi yang selama ini cukup panjang yaitu dari pabrik, distributor, dari situ ke subdistributor (grosir), baru ke toko ritell. Ini panjang dan bertele-tele," jelasnya.
Joe Hansen melanjutkan, pihaknya melakukan kerja sama dengan toko mitra melalui aplikasi atau website. Toko offline hanya perlu mendownload aplikasi Gogobli kemudian melakukan pemesanan barang. Cara ini cukup mudah dan pelaku retail offline dapat melakukan pemesanan barang kapanpun dan dimanapun.
"Untuk memanjakan para mitra kami menghadirkan produk promo murah setiap hari dengan potongan Rp 100.000 untuk transaksi pertama. Gratis ongkos kirim, cashback dan deretan produk yang lengkap bahkan bagi produk yang belum ada dijual dipasaran pun ada di kami. Ini untuk meningkatkan keuntungan mereka," jelasnya.
Hingga kini, Gogobli telah memiliki toko ritell offline sebanyak 20.000 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, Gogobli menggaet lebih dari 500 brand principal ternama bekerja sama memberikan pelayanan terbaik kepada toko retail offline.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa UMKM yang berhasil adalah yang mau naik kelas dengan baik.
Baca SelengkapnyaAprindo melakukan kajian tren ini selama beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha memperluas dan meningkatkan bisnisnya serta memberikan pengalaman belanja daring.
Baca SelengkapnyaIde bakpia kukus berawal dari sang pemilik Anggara Jati dan Rizka Wahyu Romadhona bertanya kepada sejumlah turis.
Baca SelengkapnyaRiset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.
Baca SelengkapnyaTikTok telah menggandeng Tokopedia untuk mengembangkan bisnis e-commerce.
Baca SelengkapnyaEkosistem membuka peluang untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya operasional.
Baca SelengkapnyaSebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.
Baca SelengkapnyaStrategi omnichannel merupakan langkah yang harus diadopsi para peritel di Tanah Air demi beradaptasi dengan tren bisnis, mengikuti pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei dari MetrixLab pada tahun 2024, sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia juga menarik lebih banyak pengguna loyal.
Baca SelengkapnyaTikTok diminta agar tidak menjalankan bisnis media sosial dan e-commerce secara bersamaan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda banyak strategi dalam berdagang, salah satunya dengan live streaming.
Baca Selengkapnya