Grup Bank Dunia Investasi USD 22 Miliar pada Usaha Rintisan Limbah Makanan
Merdeka.com - Organisasi saudara Bank Dunia dan anggota Kelompok Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC), berinvestasi pada sebuah startup ilmu pangan yang didukung oleh Oprah dan Katy Perry, Apeel Sciences. Perusahaan pangan ini meluncurkan inisiatif baru untuk membantu pertanian skala kecil di dunia untuk mengurangi limbah dan memasarkan lebih banyak hasil panen mereka.
IFC yang berfokus secara eksklusif pada sektor swasta di negara berkembang telah menginvestasikan USD 22 miliar atau Rp322,6 triliun di perusahaan swasta seperti Apeel, dan dukungan IFC menambah daftar investor terkemuka untuk perusahaan agritech, termasuk Andreessen Horowitz, Bill & Melinda Gates Foundation dan Rockefeller Foundation.
Perusahaan Apeel saat ini sedang membuat pelapis alami untuk memperpanjang umur simpan bahan pokok supermarket. Dengan adanya Program tersebut, investor berhasil mengumpulkan USD 30 juta atau Rp440 miliar untuk membantu upaya baru serta ekspansi ke lebih banyak toko grosir di seluruh dunia dan memperkenalkan variasi yang lebih luas dari pelapis tanaman.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan produksi pangan? Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk percepatan tanam, peningkatan produksi padi dan jagung melalui penyediaan benih dan alsintan, pupuk dan pestisida serta optimalisasi lahan rawa dan intensif bagi petugas lapangan.
-
Dimana program intercropping akan diluncurkan? Menurut pernyataan yang disampaikan, program tersebut akan segera diluncurkan di PTPN IV Regional III, khususnya di area replanting PSR Koperasi Produsen Mandiri Karya Maju yang terletak di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Apa yang dilakukan UMKM binaan BRI di Desa Sambak untuk mengatasi limbah tahu? Warga juga membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sehingga air limbah yang keluar ramah lingkungan.
-
Dimana Kementan fokus meningkatkan produksi pangan? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non irigasi di sejumlah daerah.
Sehubungan dengan IFC, program baru Apeel untuk petani kecil ini akan mengarah pada pembentukan rantai pasokan di Afrika Sub-Sahara, Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan, dan Asia Tenggara. Teknologi Apeel juga akan digunakan untuk meningkatkan rantai pasokan dalam negeri, mengurangi kehilangan makanan tanpa menggunakan pendingin.
Ini akan memungkinkan petani, pengecer, dan konsumen di negara berkembang mengakses peluang pasar baru yang sebelumnya tidak terjangkau tanpa infrastruktur dingin atau sarana transportasi cepat.
"Teknologi inovatif dapat mengubah arah pembangunan di pasar negara berkembang dan menyelamatkan mata pencaharian, ekonomi, dan, dalam hal ini, makanan," kata Direktur Pelaksana Sementara, Wakil Presiden Eksekutif, dan Kepala Operasional IFC, Stephanie von Friedeburg dilansir CNBC.
Limbah Makanan
"Kami sangat senang dapat bermitra dengan Apeel untuk berinvestasi dalam teknologi yang mengubah permainan yang dapat membatasi limbah makanan hingga setengahnya, meningkatkan keberlanjutan, dan mengurangi perubahan iklim," tambahnya.
Sebelumnya, hampir 25 persen buah dan sayuran hilang secara global, dan Amerika Utara termasuk di antara kawasan global dengan tingkat limbah makanan tertinggi. Bagi Apeel, mengurangi limbah makanan adalah peluang pasar yang menjadi semakin kritis oleh pandemi.
Saat ini, pasar makanan dan tanaman pangan menjadi yang paling penting di tengah wabah virus Covid-19. Namun, akses ke makanan menjadi lebih menantang dan kerawanan pangan telah melonjak. Tantangan baru ini menjadikan masalah limbah makanan menjadi prioritas yang lebih mendesak untuk sektor pertanian dan pangan.
"Ini adalah kesalahpahaman bahwa orang kelaparan karena kita tidak menanam cukup makanan. Masalahnya adalah pasokan yang terputus-putus dan ketidakmampuan untuk mengubah aset yang mudah rusak menjadi nilai ekonomi," kata James Rogers, pendiri dan CEO Apeel.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di lahan berukuran 10x30 meter di Tuminting Lingkungan IV tersebut, masyarakat membudidayakan tanaman hortikultura.
Baca SelengkapnyaPresiden Bank Dunia Ajay Banga memulai kunjungan ke Indonesia selama 4 hari.
Baca SelengkapnyaBusiness matching ini juga mengundang industri pengguna rumput laut di sektor pangan dan nonpangan.
Baca SelengkapnyaPertamina melalui 121 program Sampah Kita telah berhasil mengolah sampah hingga 876.023 ton.
Baca SelengkapnyaLangkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaPerjanjian ini dibuat untuk membangun ekositem pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTujuan utama pengembangan clean ammonia adalah untuk mewujudkan industri pupuk dan kimia yang rendah karbon.
Baca SelengkapnyaBRI meluncurkan program inovatif Zero Waste to Landfill yang melibatkan kolaborasi antar stakeholder.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri pun kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian berkelanjutan dengan menjalin kemitraan dengan PT Sinergi Gula Nusantara.
Baca SelengkapnyaBRI mendukung pemerintah dalam upaya pemulihan ekosistem dunia dan mendukung upaya memerangi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaMelalui program PKT BISA, Pupuk Kaltim membantu para petani untuk meningkatkan kembali daya dukung lahan, dengan menggiatkan pemanfaatan kompos.
Baca SelengkapnyaPemerintah berkomitmen untuk meningkatkan hilirisasi komoditas rumput laut melalui diversifikasi produk olahan rumput laut.
Baca Selengkapnya