Gubernur BI: Indonesia akan Jadi Standar Global untuk Infrastruktur Sistem Pembayaran
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) optimistis Indonesia akan menjadi standar global baik untuk infrastruktur sistem pembayaran maupun pasar keuangan dalam waktu dekat.
Bank sentral kini terus membangun infrastruktur pasar uang untuk saling terhubung, terintegrasi, dan dapat bertukar informasi dengan sistem pembayaran, terutama di dalam pengembangan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), BI-FAST, serta Electronic Trading Platform (ETP) Multimatching.
"Hal ini sejalan dengan standar global yakni The Committee on Payments and Market Infrastructures (CPMI)," ungkap Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam acara Peluncuran Laporan ‘Indonesia Economic Prospects June 2022’ yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (22/6).
-
Apa fungsi utama Bank Pemerintah? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan.
-
Kenapa Bank Pemerintah penting? Bank pemerintah, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan bank BUMN, adalah salah satu pilar utama dalam sistem keuangan suatu negara, memainkan peran yang krusial dalam mendukung stabilitas ekonomi dan pembangunan nasional.
-
Apa fokus utama BRI saat ini? 'Perseroan melihat kondisi ekonomi nasional saat ini memiliki daya tahan terhadap stabilitas ekonomi global dan BRI berkomitmen untuk mendukung program program pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri,' imbuh Sunarso.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Hal itu merupakan salah satu langkah pendalaman pasar keuangan yang dilakukan oleh bank sentral dan menjadi prioritas, serta diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemulihan keberlanjutan.
Selain infrastruktur pasar uang, instrumen kebijakan lainnya yang digunakan untuk memperdalam pasar keuangan yakni memperbesar dan melakukan inovasi dan instrumen di pasar, baik pasar valuta asing maupun pasar uang.
Perry Warjiyo menuturkan pihaknya terus memperdalam transaksi Domestik Non Delivery Forward (DNDF) dan pasar repo, serta membangun mekanisme harga melalui IndONIA dan beberapa struktur di pasar uang.
Langkah Lainnya
Langkah lainnya yang dilakukan untuk memperdalam pasar keuangan domestik yaitu mengembangkan pembiayaan hijau untuk keuangan berkelanjutan.
"Kami berkolaborasi dengan pemerintah dan industri bagaimana memastikan dukungan pendalaman pasar keuangan kami menuju ekonomi hijau dan keuangan hijau," tambahnya.
Dirinya menilai semangat koordinasi yang kuat antara pemerintah dan bank sentral harus terus dilakukan untuk memastikan stabilitas perekonomian. Namun pada saat yang sama pertumbuhan ekonomi juga harus diperkuat untuk menghadapi tantangan harga komoditas global yang tinggi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia menerbitkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaMeskipun Bank Indonesia bersifat independen, namun pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia bersama beberapa bank sentral di dunia sedang mengkaji untuk mengembangkan Rupiah Digital atau sering dikenal dengan CBDC.
Baca SelengkapnyaMelansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaSaat ini masih di tahap penelitian dan akan menuju fase menengah.
Baca SelengkapnyaDiharapkan, langkah ini dapat memperkuat sistem ekonomi negara dan menyediakan alternatif investasi yang lebih aman bagi masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.
Baca SelengkapnyaDiharapkan kinerja mata uang Rupiah terhindar dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik.
Baca Selengkapnya