Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gubernur BI: Kami Akan Beli SBN Pemerintah di Pasar Primer Maksimal Rp125 T

Gubernur BI: Kami Akan Beli SBN Pemerintah di Pasar Primer Maksimal Rp125 T Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. ©2020 dok.Bank Indonesia

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan bank sentral dipersiapkan untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana melalui Perppu No. 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Batas pembelian SBN ditarget hanya Rp125 triliun.

"Jumlah pembelian SBN di pasar perdana oleh BI untuk pembiayaan APBN above the line diperkirakan maksimal sekitar Rp125 triliun," ujar Perry dalam rapat kerja secara virtual bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Rabu (6/5).

Perry merinci, dalam rapat sebelumnya yang digelar pada 30 April 2020 Kementerian Keuangan memaparkan jumlah kebutuhan pembiayaan APBN selama 2020 sebesar Rp1.439,8 triliun. Dari rencana pembiayaan APBN Rp1.439,8 triliun tersebut, rencana penerbitan SBN pada Kuartal II - IV 2020 diperkirakan sebesar RpRp856,8 triliun.

Orang lain juga bertanya?

"Memang tempo hari sudah dibahas di KSSK dan bilateral BI dan kemenkeu dan ini angkanya bergerak segala macam, dan sesuai kesepakatan bersama. Pemerintah utamakan dulu Dana SAL dan dana yang lain, demikian juga dari sumber termasuk yang global bond," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menambahkan, apabila diasumsikan penggunaan SAL (Saldo Anggaran Lebih) dan Global Bonds sekitar Rp300 triliun, maka sisa penerbitan SBN Rupiah di dalam negeri pada Kuartal II - IV 2020 sekitar Rp506,8 triliun.

"Jika Rp300 triliun penggunaan SAL dan global bond, maka penerbitan SBN Rupiah Rp506 triliun. Jika diambil maksimum Rp500 triliun maka 25 persen sekitar Rp125 triliun ini kemudian kemungkinan BI akan beli SBN di pasar perdana kebutuhan APBN above the line," tandasnya.

Bos BI Tegaskan Pembelian SBN dan SBSN di Pasar Primer Terpaksa Karena Corona

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyatakan pihaknya kini terpaksa menyerap surat utang dalam bentuk SBN dan SBSN di pasar primer lantaran kondisi darurat yang disebabkan virus corona (Covid-19). Dia pun meminta semua pihak untuk jangan mempersepsikan langkah tersebut sebagai bail out.

"Kami tegaskan bahwa di dalam Perpu pembelian SBN dan SBSN oleh Bank Indonesia sebagai the last resort. Tapi kali ini kita tidak normal. Makanya BI jadi the last resort jika diperlukan," tegas dia dalam sesi teleconference, Kamis (2/4).

Perry menjelaskan, Undang-Undang Bank Indonesia selama ini mengatur kebijakan moneter yang sangat prudent, di mana bank sentral tidak diperbolehkan membiayai defisit fiskal dengan menyerap SBN di pasar primer karena akan berakibat pada inflasi.

Namun, dia menambahkan, berdasarkan Perpu Nomor 1/2020, Bank Indonesia diberi kewenangan menyerap obligasi negara di pasar primer dalam kondisi darurat Covid-19.

"Kami Bank Indonesia juga akan menjaga kebijakan yang prudent ini. Dengan langkah bersama sampai kondisi kita normal kembali pada kaidah kebijakan moneter yang prudent bahwa BI tidak membeli SUN atau SBSN dari pasar primer," ujar dia.

"Mohon jangan diartikan ini sebagai Bail Out dan BLBI. Langkah prudent terus dilakukan juga stabilitas keuangan," pinta Perry.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal SRBI, Senjata Baru BI Buat Tarik Modal Asing Masuk Indonesia
Mengenal SRBI, Senjata Baru BI Buat Tarik Modal Asing Masuk Indonesia

SRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Gubernur Bank Indonesia Siap Kolaborasi dengan Prabowo Jaga Stabilitas Keuangan
Gubernur Bank Indonesia Siap Kolaborasi dengan Prabowo Jaga Stabilitas Keuangan

Meskipun Bank Indonesia bersifat independen, namun pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
Bos BI Beberkan Alasan Masih Tahan Suku Bunga Acuan Saat Tren Penurunan Inflasi
Bos BI Beberkan Alasan Masih Tahan Suku Bunga Acuan Saat Tren Penurunan Inflasi

Ternyata ini alasan Bank Indonesia masih tahan suku bunga acuan di tengah penurunan inflasi.

Baca Selengkapnya
Bos BI: Kalau Beli dari UMKM Jangan Ditawar, Bantu Mereka Sejahtera
Bos BI: Kalau Beli dari UMKM Jangan Ditawar, Bantu Mereka Sejahtera

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo meminta masyarakat untuk membeli produk UMKM tanpa menawar harga lebih murah dari yang ditawarkan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Waspada Jika Donald Trump Menang Pilpres
Bank Indonesia Waspada Jika Donald Trump Menang Pilpres

Diprediksi dollar akan menguat, suku bunga Amerika Serikat akan tinggi, bahkan perang dagang juga diprediksi akan terus berlanjut.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah

Rasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Suntik Likuiditas Perbankan Rp259 Triliun Hingga Oktober 2024
Bank Indonesia Suntik Likuiditas Perbankan Rp259 Triliun Hingga Oktober 2024

Dari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.

Baca Selengkapnya
Cara Mudah Beli SBN Ritel, Bisa Modal Rp1 Juta dan Imbal Hasil Tinggi
Cara Mudah Beli SBN Ritel, Bisa Modal Rp1 Juta dan Imbal Hasil Tinggi

SBR ini memiliki kupon yang mengambang dengan kupon minimal (floating with floor) dan mengacu pada Bank Indonesia Rate (BI-Rate).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Alasan Pemerintah Tahan Penerbitan SBN
Sri Mulyani Ungkap Alasan Pemerintah Tahan Penerbitan SBN

Hal ini pun mengundang pertanyaan dari Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

Baca Selengkapnya