Gubernur BI: Kenaikan Suku Bunga The Fed Tantangan untuk Indonesia
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mewaspadai bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) yang akan segera menaikan suku bunga acuan. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, dirinya tak pernah berhenti memantau The Fed.
"Untuk negara berkembang seperti Indonesia itu jelas jadi tantangan, bagaimana kita harus memperkuat stabilitas eksternal," ungkapnya dalam Annual Investment Forum 2022 yang digelar Bank Indonesia secara virtual, Kamis (27/1).
Lebih lanjut, Perry turut menyoroti proses pemulihan ekonomi nasional di Indonesia. Dia tidak ingin abai akan adanya berbagai tantangan ke depan, namun dia pun mengajak untuk harus tetap optimistis.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara? Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
-
Kenapa Bank Pemerintah penting? Bank pemerintah, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan bank BUMN, adalah salah satu pilar utama dalam sistem keuangan suatu negara, memainkan peran yang krusial dalam mendukung stabilitas ekonomi dan pembangunan nasional.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
"Selalu ada peluang, dan peluang terbaik sedang kita cari untuk menumbuhkan ekonomi, dan pastinya untuk manajemen risiko suku bunga dan valuta asing, baik secara global maupun domestik," tuturnya.
Di sisi lain, Perry juga melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan lebih seimbang. Bukan hanya dikuasai oleh sejumlah negara besar saja, tapi diikuti oleh pemulihan ekonomi di beberapa negara kawasan.
"Bukan hanya didorong oleh Amerika dan china, tapi juga dengan adanya pemulihan ekonomi di Eropa, Jepang dan India. Itu jelas akan meningkatkan volume perdagangan global dan harga komoditas," pungkas dia.
Gubernur BI Prediksi The Fed Naikkan Suku Bunga 4 Kali di 2022
Bank Indonesia (BI) memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed akan menaikkan empat kali suku bunga acuannya yang akan dimulai pada bulan Maret mendatang. Kebijakan suku bunga Fed Fund Rate sangat bergantung pada kondisi ekonomi di AS.
"Tapi apakah naiknya 25 basis poin (bps) apakah 50 bps. Ini harus kami baca lebih lanjut. Inilah bacaan kami mengenai arah dan juga respons dari normalisasi kebijakan moneter oleh The Fed," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (20/1).
Meski begitu, terdapat sejumlah risiko yang juga bisa mengubah arah kebijakan The Fed yang akan tetap menjadi perhatian. Misalnya saja kenaikan kasus omicron, gangguan rantai pasokan, dan kenaikan harga energi yang bisa saja membuat bank sentral AS tersebut hanya tiga kali menaikkan suku bunganya.
"Secara keseluruhan, asesmen kami kalau dilihat dari sisi fundamentalnya, ekonomi dibandingkan perkiraan inflasi dan unemployment di AS dan juga bacaan kami soal pandangan dari members Fed kemungkinan Fed Fund Rate akan naik tiga kali dari sisi fundamental," ungkapnya.
BI memastikan akan terus memantau berbagai perkembangan rencana kenaikan suku bunga The Fed dan memitigasi dampaknya terhadap ekonomi Indonesia.
Sebab, dampaknya akan lebih terlihat pada kenaikan US Treasury di atas 2 persen, alhasil akan mempengaruhi sisi eksternal Indonesia dalam hal ini arus dana asing masuk ke pasar keuangan domestik.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaDiprediksi dollar akan menguat, suku bunga Amerika Serikat akan tinggi, bahkan perang dagang juga diprediksi akan terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaKondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan Bank Indonesia masih tahan suku bunga acuan di tengah penurunan inflasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaPerry menyebut International Monetary Fund (IMF) mengkritis cara kerja kebijakan moneter Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca Selengkapnya