Gubernur BI: Kita Dalam Proses Mendorong Insentif Sektor Mamin, Pariwisata dan UMKM
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta, perbankan untuk lebih meningkatkan kredit maupun pembiayaan terhadap korporasi. Dia menyebut, korporasi merupakan salah satu sektor yang terdampak parah pandemi Covid-19.
"Perbankan tentu saja harus berpartisipasi dalam mendukung kredit dan pembiayaan ke sektor riil atau korporasi," tuturnya dalam Seminar on Strategic Issue in G20: Exit Strategy and Scarring Effect di Jakarta, Kamis (17/2).
Selain perbankan, imbuh Perry, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus berupaya membantu pemulihan dunia usaha. Antara lain dengan melahirkan sejumlah kebijakan insentif untuk mempercepat proses pemulihan.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana BRI mendorong pertumbuhan kredit UMKM? Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun. Jumlah tersebut mengambil porsi 83,86% dari total kredit BRI.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa target BRI untuk kredit yang direstrukturisasi? Seiring geliat pelaku UMKM yang terus meningkat, salah satu bank terbesar tanah air, BRI menargetkan kredit yang direstrukturisasi perseroan kembali menjadi single digit dari total jumlah portofolio kredit pada tahun 2025, atau sama seperti kondisi sebelum krisis akibat pandemi melanda.
-
Bagaimana BRI mendukung pertumbuhan ekonomi? Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
"Tahun lalu kami (KSSK) secara bersama mendorong kebijakan (insentif) sektor properti dan otomotif. Kita (KSSK) dalam proses mendorong sektor lain, apakah makanan minuman, termasuk pariwisata dan UMKM," imbuhnya.
Kemudian, pemerintah juga terus mempercepat reformasi struktural di segala sektor. Khususnya menyangkut perizinan kegiatan investasi, tata niaga, hingga perpajakan.
"Pemerintah juga terus untuk implementasi Undang-Undang Cipta Kerja. Antara lain reformasi struktural di bidang infrastruktur, digital, dan ekonomi keuangan," tutupnya.
# Survei BI: 77,95 Persen UMKM Terdampak Pandemi Covid-19
Sebelumnya, Hasil Survei Bank Indonesia melaporkan, sebanyak 77,95 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia turut terdampak negatif pandemi Covid-19 pada tahun 2021. Persoalan utama yang dialami UMKM ialah turunnya pendapatan dan peningkatan biaya operasional.
"Pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap pendapatan kelompok rentan UMKM," ujar Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono dalam International Seminar on Digital Financial Inclusion, Jakarta, Rabu (2/2).
Doni menyampaikan, turunnya pendapatan UMKM lantaran keterbatasan mobilitas sosial maupun ekonomi selama pandemi Covid-19 berlangsung. Alhasil, penjualan produk sektor usaha tulang punggung perekonomian nasional tersebut menurun tajam akibat lesuhnya permintaan.
Selain UMKM, sektor rumah tangga juga mengalami kehilangan pendapatan akibat pemutusan hubungan kerja selama pandemi berlangsung. Akibatnya, konsumsi sektor rumah tangga turut terpangkas seiring berkurangnya pendapatan.
"Kesulitan ekonomi ini diperburuk oleh akses terbatas ke produk dan layanan keuangan, ditambah jaring pengaman keuangan yang tidak memadai telah meningkatkan kemungkinan populasi ini jatuh lebih jauh ke dalam kemiskinan," terangnya.
Pembiayaan Korporasi Januari 2022 Turun Dibandingkan Desember 2021
permintaan pembiayaan korporasi terindikasi masih tinggi pada Januari 2022, meski melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,1 persen.
"Ini lebih rendah dari SBT Desember 2021 sebesar 17,4 persen," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Kamis (17/2).
Erwin menyebut, perlambatan permintaan terutama untuk pembiayaan yang bersumber dari dana sendiri dan pembiayaan dari pinjaman atau kredit baru perbankan dalam negeri. Sedangkan, permintaan yang bersumber dari pinjaman/utang dari perusahaan induk terindikasi meningkat.
Kebutuhan pembiayaan baru oleh rumah tangga terpantau masih terbatas pada Januari 2022. Mayoritas rumah tangga memilih Bank Umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna.
Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan I 2022, penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit didukung oleh sisi permintaan yang tetap baik dari korporasi.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo meminta masyarakat untuk membeli produk UMKM tanpa menawar harga lebih murah dari yang ditawarkan.
Baca SelengkapnyaMereka inilah yang disinggung Perry agar segera mengirimkan uang untuk para istrinya berbelanja produk UMKM.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan dukungan BRI kepada segmen UMKM menjadi prioritas utama
Baca SelengkapnyaDengan memberikan uang lebih, bisa membantu pelaku usaha UMKM untuk mensejahterakan keluarganya.
Baca SelengkapnyaPencapaian tersebut turut ditopang realisasi penyaluran kredit, yang secara konsolidasi tumbuh 20,8 persen (YoY) menjadi Rp1.590 triliun.
Baca SelengkapnyaDari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga kini, sudah ada ratusan pengajuan kartu kredit bisnis dari HIPMI kepada BRI. Selain itu, ada pengajuan pinjaman yang sudah terealisasi sebesar Rp110 M.
Baca SelengkapnyaDia menekankan agar Kementerian Koperasi dan UKM mampu memberikan respons yang tidak biasa-biasa saja.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Triwulan II 2024 tercatat ekosistem UMi berhasil menyalurkan pinjaman kepada 36,1 juta debitur.
Baca Selengkapnya