Gubernur BI Prediksi Pemulihan Ekonomi Global Tak Seimbang di 2022, Apa Dampaknya?
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memprediksi proses pemulihan ekonomi global pasca pandemi Covid-19 akan tetap berjalan tidak seimbang pada tahun ini. Isu ini menjadi salah satu perhatian utama Indonesia dalam Presidensi G20 2022.
Perry mengatakan, dunia sudah berjuang menghadapi Covid-19 sejak 2 tahun terakhir. Dia melihat adanya secercah harapan menuju arah perbaikan.
"Tapi jarak untuk menuju kepada pemulihan tidaklah selalu mudah. Mari kita lihat, apa yang terjadi secara global. Bagaimana perkembangan ekonomi global, dan tantangan penting yang harus kita pahami bersama di ekonomi global," ungkapnya dalam sesi Kuliah Umum G20 untuk stakeholder daerah, Senin (21/3).
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk atasi dampak ekonomi global? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.'Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,' ujar Nicke.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Kapan kita bisa meraih masa depan cerah? Masa depan bukan perkara esok hari, tetapi setiap detik yang ada di hadapan kita.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang bisa kita lakukan untuk masa depan yang cerah? Cara paling efektif mencapai masa depan yang cerah adalah dengan menghadapi masa kini secara berani dan konstruktif.
Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ini lantas bercermin pada pertumbuhan ekonomi global di 2021 yang sebesar 5,7 persen. "Masalahnya, ekonomi global yang tumbuh tinggi ini bertumpu pada dua negara besar, Amerika Serikat dan China. Tentu saja jadi tidak seimbang," imbuh dia.
Ketidakseimbangan ekonomi global ini diramalnya bakal tetap berlanjut di 2022. Meskipun sejumlah kalangan memperkirakan, pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini bisa berada di angka 4,4 persen.
"Tapi ketidakseimbangan masih berlanjut. Kenapa? Karena kemampuan untuk pulih dari covid memang tidak seimbang," tegas Perry.
Vaksinasi Tidak Seimbang
Sebagai contoh, dia mencermati proses vaksinasi yang berjalan cepat di negara maju. Di sisi lain, negara mapan dunia juga telah jor-joran memberikan stimulus fiskal dan moneter untuk proses pemulihan ekonomi.
Contoh-contoh tersebut, kata Perry, sulit terjadi di negara berkembang dengan kemampuan terbatas.
"Di banyak negara berkembang, kemampuan untuk membeli vaksin dan melakukan langkah-langkah kesehatan dari covid itu terbatas. Melakukan stimulus fiskal dan moneter juga terbatas. Belum lagi banyak negara berkembang, terutama di Afrika terbebani utang," tuturnya.
"Itu lah ketidakseimbangan dalam ekonomi global. Itu lah mengapa tema G20 kita pulih bersama (recover together recover stronger)," tandas Perry.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaKondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca Selengkapnya