Gubernur Jateng: OJK harus bisa jadi rumah rakyat
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa menjadi rumah rakyat. Dimana rakyat bisa bertanya tentang keuangan.
"Saran saya, informasi tentang kebijakan dan lembaga keuangan bisa diberikan juga melalui media sosial. Sehingga bisa diakses oleh masyarakat luas,” katanya saat peresmian kantor OJK Solo di Jalan Veteran, Kamis (14/1).
Tak hanya kantor, OJK juga mengaktivasi Pusat Edukasi, Layanan, Konsumen dan Akses Keuangan (PELAKU). Ini merupakan yang pertama setelah program tersebut diluncurkan di Jakarta pada 22 Desember lalu.
-
Siapa yang sampaikan pesan OJK? 'Kami sungguh sangat serius dalam upaya mencegah korupsi dan kami juga menerapkan SMAP yaitu sistem manajemen anti penyuapan yang berbasis ISO dan diharapkan semua Industri Jasa Keuangan secara mandatory juga bisa berpartisipasi supaya Industri Jasa Keuangan bisa tumbuh sehat dan berintegritas,' kata Sophia.
-
Kenapa OJK dorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? 'Tujuan dari kegiatan ini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi pada civitas academica dan stakeholder mengenai upaya peningkatan governansi dan integritas di lingkungan OJK maupun sektor jasa keuangan. Penerapan tata kelola yang baik merupakan salah satu fondasi dalam pelaksanaan sebuah bisnis. Implementasi konsep three lines model dapat mendukung terciptanya tata kelola yang baik serta ekosistem keuangan yang sehat dan berintegritas,' kata Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena dalam paparannya pada Kuliah Umum di Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8).
-
Bagaimana OJK bantu masyarakat Sumbawa Barat? Lebih lanjut Ogi berharap melalui penyelenggaraan PKR, masyarakat dapat mengenali lembaga jasa keuangan yang legal, beserta ragam produk layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan. 'Pemahaman yang baik ini juga menjadi modal bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat untuk menghindari berbagai penawaran investasi ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat,' tambah Ogi.
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
-
Bagaimana OJK melibatkan masyarakat dalam edukasi keuangan? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
-
Bagaimana OJK sampaikan pesan antikorupsi? Untuk menarik minat dan antusiasme pengunjung, OJK mengemas kegiatan pada booth dengan permainan, publikasi berupa papan penghargaan dan informasi seputar program penguatan integritas OJK.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S. Soetiono mengatakan, selain Solo, pihaknya telah meresmikan delapan kantor OJK. Diantaranya, Yogyakarta, Ambon, Kupang, Purwokerto dan Lampung.
"Kantor ini mempunyai posisi yang sangat strategis, karena Solo dan sekitarnya memiliki potensi ekonomi tinggi. Kami menjaga sektor keuangan dan menerbitkan kebijakan yang pro sektor riil."
Kepala Kantor OJK Solo Triyoga Laksito, menambahkan, aset perbankan di wilayahnya mencapai Rp 73,97 triliun hingga November 2015.
Sebanyak 72,48 persen atau Rp 53,6 triliun berada di Kota Solo, Rp 4,30 triliun atau 5,82 persen di Klaten. Kemudian, Rp 3,76 triliun atau 5,09 persen di Sragen, Rp 3,62 triliun atau 4,90 persen di Sukoharjo, Rp 3,33 triliun atau 4,51 persen di Karanganyar.
Lalu, Rp 2,77 triliun atau 3,76 persen di Boyolali dan sisanya sebesar Rp 2,55 triliun atau 3,45 persen di Kabupaten Wonogiri.
"Kantor cabang bank umum konvensional sebanyak 191, 13 kantor cabang bank syariah, 74 kantor BPR dan 8 kantor pusat BPRS dengan jumlah jaringan kantor sebanyak 393 kantor. Serta 196 jaringan kantor lembaga jasa keuangan non perbankan," jelasnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK meraih kategori Informatif level nasional kategori Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah non-Kementerian pada 2024.
Baca SelengkapnyaOJK bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaUMKM antara lain melalui perluasan literasi keuangan secara berkelanjutan kepada pelaku UMKM di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaPj Bupati Jombang Sugiat mengaktifkan IG untuk membuka kebekuan komunikasi yang terjadi antara publik dan pejabat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaProgram Gencarkan mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPKR merupakan kegiatan pameran atau ekspo lembaga jasa Keuangan yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Puncak Bulan Inklusi Keuangan.
Baca SelengkapnyaGerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dicanangkan dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut bagian dari upaya OJK dalam memberikanedukasi mengenai literasi keuangan.
Baca SelengkapnyaOJK telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong perusahaan termasuk UMKM melakukan penawaran umum di Pasar Modal.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaOJK senantiasa memperkuat pengaturan dan pengawasan industri asuransi yang semakin menjamin pelindungan konsumen
Baca Selengkapnya