Gudang Garam Sebar Dividen Rp5 Triliun
Merdeka.com - Pabrik Rokok, PT Gudang Garam Tbk Kediri membagi deviden tunai sebesar Rp5 triliun atau Rp2.600 per saham untuk tahun pembukuan 2018 ini. Pemberian dividen ini sama dengan dividen di 2016 dan 2017
"Dividen tahun ini sama dengan deviden tahun lalu yaitu Rp2.600 per lembar saham," kata Direktur PT Gudang Garam Tbk Heru Budiman, Rabu (26/6)
Dalam RUPS juga menyetujui dan mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja.
-
Bagaimana Kemendag mendukung industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Siapa yang melaksanakan ruwatan? Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Siapa yang memiliki Pabrik Cerutu Rizona saat ini? Kini pabrik itu dimiliki dari Pak Mulyadi, generasi ketiga dari pendiri pabrik itu, Hoo Tjong An.
-
Siapa yang mengelola gudang tembakau setelah diambil alih pemerintah? Pasca diambil alih pemerintah Indonesia, pengelolaan gudang-gudang tembakau yang tersebar di beberapa daerah ini diserahkan kepada Departemen Pertanian (Deptan). Departemen ini kemudian membentuk PD. Dwikora sebagai induk usaha gudang-gudang tembakau ini.
"RUPS juga menetapkan susunan pengurus Dewan Komisaris dan Direksi untuk satu tahun ke depan," terang Heru Budiman.
Presiden Direktur Susilo Wonowidjojo, Direktur Heru Budiman, Herry Susianto, Buana Susilo, Istata Taswin Siddharta, Susanto Widiatmoko, Andik Wahyudi, Hamdhany Halim, Sony Sasono Rahmadi.
Sementara Dewan Komisaris terdiri dari, Presiden Komisaris Juni Setiawati Wonowidjojo, Komisaris Lucas Mulia Suhardja, Komisaris Independen Frank Williem van Gelder dan Komisaris Independen Gotama Hengdratsonata.
Sementara untuk volume produksi, PT Gudang Garam di tahun 2018 mengalami kenaikan 8,3 persen. "Tahun 2017 volume produksi sebanyak 7,8 miliar batang dan untuk 2018 mengalami kenaikan 6,5 miliar batang yakni menjadi 85, 12 miliar batang," pungkas Heru Budiman.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembagian dividen ini merupakan wujud komitmen Perseroan untuk memastikan kepercayaan pemegang saham terhadap Perseroan tetap terjaga.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Unilever Indonesia mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan laba bersih mencapai Rp4,8 triliun.
Baca SelengkapnyaSelain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaSebesar USD 55,62 juta akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk kegiatan pengembangan bisnis.
Baca SelengkapnyaPada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaWaktu bersamaan, pendapatan perseroan melonjak 67 persen secara tahunan atau year on year (yoy), mencapai USD 123,5 juta.
Baca SelengkapnyaRaup Untung Rp6,8 Triliun, Jasa Marga Bagi-Bagi Dividen Rp274 Miliar ke Pemegang Saham
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAdapun, total dividen tunai perseroan setara 62,12 persen dari laba bersih tahun buku 2023 yang senilai Rp33,83 triliun.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar di rentang Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.
Baca Selengkapnya