Gugus Tugas Soal Perkiraan Berakhirnya Corona: Fokus Selamatkan Nyawa
Merdeka.com - Tim Pakar Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Beta Yulianita Gitaharie mengatakan, tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 ini berakhir. Banyak studi ilmiah dilakukan dan memperkirakan waktu berakhirnya pandemi.
Namun berbagai studi itu memiliki hasil yang berbeda-beda. Ada yang menyatakan pandemi akan berakhir di bulan September 2020. Tetapi studi lain memprediksi pandemi akan berakhir lebih dari bulan September karena memperhitungkan gelombang kedua penyebaran virus asal Wuhan ini.
"Jadi memang benar-benar kita tidak tahu kapan covid ini akan berakhir," kata Beti dalam Talkshow bertajuk 'Update Tim Pakar: Penanganan Covid-19 - Respon dan Transformasi', di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (12/5).
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang bisa ngungkapin kata terakhir? Anda bisa mengungkapkan kata-kata terakhir yang bikin nangis untuk kekasih hati.
Dalam situasi tak menentu ini, yang paling memungkinkan dilakukan, yakni fokus untuk menyelamatkan nyawa. Termasuk meminimalkan korban meninggal akibat virus corona. "Fokus utama kita ini adalah bagaimana menyelamatkan nyawa dan meminimalkan angka kematian," kata Beti.
Namun, kegiatan-kegiatan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat itu harus tetap berjalan. Sehingga menurut Beti tidak ada trade off antara kesehatan dan kegiatan ekonomi masyarakat.
"Keduanya harus berjalan," ucap Beti.
Dia meminta, bagi perusahaan yang masih bisa mempekerjakan karyawannya dari rumah tetap membayar gaji sebagaimana mestinya. Bagi karyawan seperti ini kata Beti tidak perlu khawatir karena pendapatan tetap ada.
"Meskipun tidak ngantor setiap hari tapi dengan bekerja dari rumah income nya atau gaji bulanannya tetap diterima dan dia tetap bisa menjalankan kehidupan kehidupannya," tutur Beti.
Diakui Beti pandemi ini telah berpengaruh terhadap perubahan sendi-sendi kehidupan ekonomi dan masyarakat. Beti menyebutkan dengan istilah baru new normal.
Gaya hidup baru yang semua aktivitas dilakukan dari rumah. Bekerja, bermain, sekolah hingga beribadah dari rumah. Menjaga jarak sosial dan jaga jarak ini untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya