Gunung Hejo, ladang uang petani Lembang
Merdeka.com - Namanya Sutisno, 53 tahun. Meski memakai nama berbau Jawa, ia mahir menggunakan bahasa Sunda. Ia mengaku seumur-umur bertani di kawasan pertanian Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Sutisno menuturkan, Desa Cikidang memiliki wilayah pertanian yang luas. Salah satunya Gunung Hejo, yang luasnya lebih dari 1000 hektar. Di gunung ini para petani biasa menanam tomat.
“Tomat dari sini kebanyakan Gunung Hejo, ada tomat apel, tomat mata merah, tomat gondol dan lain-lain,” kata Sutisno.
-
Bagaimana Seni Tani mendapatkan pemasukan? Kepastian pendapatan dari hasil penjualan hasil tani dilakukan melalui pendekatan sistem CSA (Community Supported Agriculture),
-
Siapa yang menjadi buruh di perkebunan? Adapun beberapa wilayah di Jawa yang menjadi pemasok utama para pekerja buruh perkebunan, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
-
Bagaimana buruh Jawa bekerja di perkebunan? Hampir seluruh kuli yang didatangkan ini rata-rata masih di usia yang cukup muda. Mereka yang berangkat ke Pulau Sumatera adalah orang-orang yang siap bekerja di perkebunan dengan sistem kontrak atau biasa disebut dengan istilah Koeli Kontrak.
-
Siapa yang merintis pekerjaan sebagai petani di Sukomakmur? Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
-
Apa arti perayaan Hari Buruh? Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei di seluruh dunia. Momen tersebut dapat menjadi wujud apresiasi untuk perjuangan kaum buruh di berbagai negara.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
Malah tomat yang dipakai perang tomat Rabu (4/11) lalu kebanyakan merupakan tomat busuk Gunung Hejo. “Jadi yang BS-BS tomatnya dipakai perang tomat, untuk hiburan, semua terhibur,” kata pria berkumis ini.
Ia menambahkan, Gunung Hejo bagi petani ibarat ladang uang. Buruh tani yang kerjanya nyiram saja setengah hari bisa mendapat upah Rp100 ribu. Mayoritas warga Desa Cikidang adalah petani hortikultura. Mereka hidup di dataran tinggi Lembang yang sejuk dengan udara masih segar, tidak seperti udara di Kota Bandung yang mulai panas.
Tomat menjadi produk pertanian utama di Desa Cikidang. Dalam sekali panen, para petani bisa memanen 3 sampai 10 ton. Lahan pertanian yang subur memudahkan pertumbuhan tomat, dalam satu pohon bisa berbuah 3-4 kilogram. Sedangkan jumlah pohon tomat yang ditanam antara 3.000 sampai 10.000 pohon dengan masa tanam tiga sampai empat bulan.
Menurut Sutisno, saat ini harga tomat sedang naik, antara Rp 4 ribu sampai Rp 8 ribu per kilogram. Tapi kadang harga tomat bisa jatuh sampai Rp 500 per kilogramnya. “Bagi saya mah biar mahal atau murah tani terus, tidak ngeluh,” katanya.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemarau panjang jadi bencana bagi petani karena tidak bisa menanam padi. Hal ini tidak terjadi dengan petani Jombang. Mereka justru cuan puluhan juta.
Baca SelengkapnyaTerutama bagi petani yang menggarap lahan kecil. Mereka masih menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Baca SelengkapnyaPeternak jangkrik di Deli Serdang sukses meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Peternak tak perlu modal besar untuk memulai usaha yang satu ini.
Baca SelengkapnyaTumbuhan liar yang tumbuh subur di pesisir pantai, bantaran sungai, hingga perbukitan ini ternyata begitu bermanfaat bagi perekonomian masyarakat Rote Ndao.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali
Baca SelengkapnyaWaktu luang yang berlimpah merupakan nikmat yang saat ini mereka dapatkan dari hasil jerih payah beternak puyuh
Baca SelengkapnyaAwalnya iseng, buruh pabrik di Jombang ini ketagihan budi daya lobster. Ia cuan jutaan rupiah per bulan.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang baru 23 tahun, Regi sukses menjadi petani hidroponik.
Baca SelengkapnyaPerekonomian mereka terangkat berkat Bantuan Keistimewaan Khusus (BKK) yang dianggarkan dari Dana Keistimewaan
Baca SelengkapnyaDua pria yang sudah tak muda ini harus mengangkat kayu puluhan kilo setiap hari hanya untuk mendapatkan bayaran Rp50 ribu.
Baca SelengkapnyaSecara berkelompok Ibu-ibu di Banyuwangi bersama warga lingkungan sekitar ternak jangkrik yang hasilnya bisa menambah ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaPria asal Banyuwangi ini menjadi buruh migran di Taiwan selama 6 tahun.
Baca Selengkapnya