Gunung Kelud erupsi, produk hortikultura terancam krisis
Merdeka.com - Meletusnya Gunung Kelud menyebabkan abu vulkanik dan kerikil berterbangan hingga ke barat pulau Jawa. Kondisi ini dikhawatirkan akan mengganggu produksi hortikultura nasional.
Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi mengatakan bencana meletusnya Gunung Kelud berbeda dengan bencana banjir. Banjir hanya merendam daerah dataran rendah, sedangkan abu vulkanik ini juga menyerang dataran tinggi.
"Waktu banjir yang kena cuma dataran rendah. Ini dataran tinggi kena, kita sayur hortikultura. Hortikultura belum tau tindakannya sekarang," ucap Bayu ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (14/2).
-
Dimana lokasi wisata Gunung Kelud? Gunung Kelud merupakan salah satu wisata alam Kediri yang sudah sangat terkenal, baik dari berita tentang aktifnya gunung ini, dan tentunya karena keindahan alamnya.
-
Dimana abu vulkanik Gunung Semeru mengarah? Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Kelud mulai aktif? Dari sinilah, Gunung Kelud mulai aktif dan meletus dari waktu ke waktu.
-
Apa Gunung Kelam? Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit. Gunung Kelam terkenal dengan tanaman endemik yaitu Kantong Semar dari jenis spesies Nepenthes clipeata.
-
Bagaimana batu kipas Gunung Julang terbentuk? Diperkirakan, batu ini mulanya menyatu dengan bebatuan yang ada di bawahnya. Namun, karena terus menerus ditambah, batu hanya menyisakan yang bagian atasnya saja.
-
Kenapa Gunung Kelud menarik? Pemandangan indah dari gunung ini tersaji sejauh mata memandang.
Namun demikian, Bayu belum memastikan kondisi pangan seperti sayur mayur tersebut apakah dalam bahaya atau tidak. Bayu berharap bencana ini tidak terlalu lama sehingga potensi krisis hortikultura tak bakal sampai terjadi.
"Hitungannya kalau 1 -2 hari tidak bahaya. Lebih dua hari nanti datanya kita lihat dan rinci secara lengkap. Termasuk aktivitas distribusi yang terhenti. Dan seberapa besar kerusakannya pada produksi," tutupnya singkat.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Semeru terpantau melontarkan abu vulkanik setinggi 500 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaErupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terekam di seismograf.
Baca SelengkapnyaBPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaKawasan wisata TNBTS masih ditutup untuk umum imbas kebakaran hutan yang disebabkan ulah pengunjung yang menyala flare.
Baca SelengkapnyaPVMBG mencatat jumlah letusan yang terjadi di gunung api tersebut sebanyak 33 kali terhitung sejak 1 Januari hingga 22 September 2023.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaKolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.
Baca SelengkapnyaErupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 114 detik.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca Selengkapnya