H-1 Lebaran, Harga Daging Sapi dan Ayam Kompak Naik Tajam
Merdeka.com - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mencatat harga komoditas daging sapi segar dan ayam meroket tajam jelang Idulfitri 2021. Kenaikan ini umumnya terjadi seiring dengan permintaan yang juga meningkat.
Sekretaris Jenderal APPSI, Ngadiran mengatakan, untuk harga daging sapi segar saat ini berada di kisaran Rp140.000 - Rp150.000 per kilogram (kg). Angka ini meningkat tajam, dari harga normal yang rata-rata hanya di Rp105.000 - Rp110.000.
Sementara untuk harga daging ayam H-1 Lebaran ini mencapai sebesar Rp40.000 - Rp44.000 per kg. Padahal harga rata-rata normalnya hanya di kisaran Rp30.000 - Rp32.000 per kg.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
-
Kapan penjualan Domba Priangan meningkat? Para penjual sendiri sudah tampak memarkirkan kendaraan bak terbuka yang berisi domba Priangan, sejak pagi hari. Semakin siang, calon pembeli kian ramai termasuk dari luar wilayah.
Jika merujuk pada Info Pangan Jakarta, harga daging sapi murni per hari ini atau 12 Mei 2021 sebesar Rp145.641 per kg. Sedangkan untuk harga daging ayam broiler/ras sebesar Rp54.378 per kg.
"Untuk daging frozen sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp85.000 - Rp95.000 per kg," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (12/5).
Penyebab Kenaikan
Dia menduga penyebab kenaikan ini tidak hanya karena permintaan di tingkat masyarakat yang tinggi. Akan tetapi ada pengaturan harga di tingkat pedagang kecil yang dilakukan oleh para peternak besar atau para importir.
"Pedagang diatur oleh pemilik komoditas peternak besar atau importirnya," dugaanya.
Ngadiran mengatakan, selama ini yang mendapatkan izin impor sapi-sapi itu pengusaha besar saja. Sehingga pedagang kecil sangat bergantung kepada siapa pemiliknya.
"Sejauh mana peran pemberi izin impor bisa dilakukan beranikah (pemerintah) ambil ketegasan kepadanya?," tegasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaIpah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca Selengkapnya