Hadapi Bonus Demografi, Pemerintah Gencar Ciptakan Lapangan Kerja
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan untuk menghadapi bonus demografi saat ini perlu bekerja keras. Hal tersebut bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
"Kita juga harus bekerja keras menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya itulah yang menjadi prioritas utama pemerintah saat ini," kata Jokowi saat memberikan sambutan di HUT ke-6 PSI dalam akun Youtube PSI, Minggu (29/11).
Dia menjelaskan, di era puncak bonus demografi anak muda akan menjadi segmen terbesar dari populasi penduduk Indonesia. Proporsi anak muda yang besar ini kata Jokowi akan bisa menjadi tonic yang menguatkan bangsa.
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
"Tetapi juga bisa menjadi toxic menjadi racun jika kita tidak siap dari sekarang," imbuhnya.
Dia merinci saat ini setiap tahun ada sekitar 2,9 juta penduduk usia kerja baru anak-anak muda yang masuk ke pasar kerja. Apalagi di tengah pandemi terdapat kurang lebih 6,9 juta pengangguran dan 3,5 pekerja terdampak.
"Kita juga menghadapi kenyataan sebanyak 87 persen dari total penduduk pekerja memiliki tingkat pendidikan setingkat SMA ke bawah dan 39 persen di antaranya pendidikan sekolah dasar," jelasnya.
Jokowi pun mengajak PSI untuk jadi bagian dari upaya tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengajak seluruh kader partai solidaritas Indonesia di seluruh pelosok tanah air untuk menjadi simpul-simpul kreativitas dan penggerak optimisme anak-anak muda untuk turun tangan membantu menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa melalui keberanian.
"Melakukan lompatan dengan kreativitas dan inovasi selamat merayakan ulang tahun ke-6 PSI dan dan teruslah hadir menginspirasi kebaruan. Melakukan lompatan kemajuan," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menuturkan SDM disiapkan untuk memasuki pangsa kerja dengan produktif.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, bahwa Indonesia memiliki kesempatan emas untuk melompat menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia bakal menghadapi bonus demografi pada tahun 2030.
Baca SelengkapnyaKemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan bonus demografi bisa mewujudkan Indonesia emas.
Baca SelengkapnyaBonus demografi yang akan disambut dalam duadekade mendatang, semestinya membawa peluang kemajuan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBesaran angka itu setara dengan 20 persen dsri postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Baca SelengkapnyaShinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida berpesan untuk terus mengembangkan program-program pembangunan ketenagakerjaan pada masa mendatang.
Baca SelengkapnyaJika Indonesia mampu merespons bonus demografi, maka akan menjadi negara besar.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengelola bonus demografi agar tidak menciptakan ledakan pengangguran.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia tengah bersiap menghadapi tantangan baru di tengah persaingan antarbangsa yang kian sengit.
Baca Selengkapnya