Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hadapi gejolak global, pemerintah disarankan lebih agresif dalam kebijakan moneter

Hadapi gejolak global, pemerintah disarankan lebih agresif dalam kebijakan moneter dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Krisis ekonomi dan keuangan di Turki menyebabkan kekhawatiran terhadap ekonomi global, termasuk Indonesia. Meski nilai perdagangan Turki dan Indonesia relatif kecil, tetap saja perkembangan global harus jadi perhatian investor.

Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia (RELI), Lanjar Nafi mengatakan, krisis Turki menyebabkan terjadinya kekhawatiran ketertarikan investor global pada aset beresiko negara berkembang, seiring peningkatan suku bunga di AS dan nilai tukar USD yang lebih kuat.

Hal ini kemudian mempercepat pergerakan modal asing yang keluar dari pasar negara berkembang dan menaikkan yield yang lebih tinggi ke relatif lebih aman di pasar negara maju.

Orang lain juga bertanya?

Dijelaskan Lanjar, Indonesia salah satu negara berkembang yang mengalami defisit neraca pembayaran seperti India dan Filipina dengan data terakhir melebar ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir. Defisit neraca pembayaran ini tergantung pada aliran masuk Asing untuk membiayai kebutuhan impor sehingga menambah spekulasi pada penurunan arus keluar asing yang tajam.

"Investor asing memiliki hampir 40 persen dari obligasi pemerintah Indonesia, merupakan tertinggi dari pasar negara berkembang di Asia. Ditambah pemerintah menjalankan defisit anggaran yang berarti perlu meminjam untuk membiayai pengeluaran," ucap dia di Jakarta, Kamis (16/8).

Agar dampak kerawanan ekonomi global tidak melebar, dia menyarankan pemerintah lebih agresif lagi dalam melakukan kebijakan moneter seperti intervensi Rupiah, menyesuaikan suku bunga, mengurangi impor dan menggenjot ekspor.

Di tengah kerawanan ekonomi global, investor lebih berhati-hati dan ketat dalam aset berisikonya dengan cara melakukan pembatasan kerugian jika sewaktu-waktu terjadi shock pada pergerakan saham, sehingga dapat membeli kembali disaat mulai rebound.

"Investor juga harus lebih sabar, mengambil langkah hindari penjualan secara panik dan investasikan pada saham-saham yang berfundamental atau kinerja keuangan tengah semester."

Adapun dalam hal portofolio, harus terus kembali disesuaikan pada porsi saham-saham yang memiliki tingkat sensitivitas dengan Rupiah dan kebijakan moneter, hingga yang memiliki kinerja tengah tahun ini cukup baik. Tambah komposisi saham-saham untuk trading short to mid term dan kurangi komposisi saham-saham untuk long term.

Dia menambahkan, pelemahan Rupiah akan berpengaruh signifikan pada investor asing karena mereka akan mengkalkulasi kembali aset yang berada di Indonesia setelah di konversi ke USD jika ada kerugian. Investor asing akan merealisasikan aset dalam rupiahnya kembali ke USD guna melindungi nilai aset mereka.

Dampak pada investor domestik pun akan terasa pada derasnya aksi jual investor asing berpeluang besar menurunkan harga saham dan mengurangi return investor. Dari sisi emiten, pelemahan rupiah menjadi faktor negatif pada emiten yang memiliki utang dalam bentuk USD dan impor bahan baku yang otomatis akan menaikkan beban operasional perusahaan.

"Investor harus mencermati, berita-berita sentimen ekonomi global maupun dalam negeri. bersikap tenang tidak panic selling. Lalu, kurangi aset yang penuh spekulasi seperti saham-saham yang tidak berfundamental baik. Juga, selalu perhatikan batasan kerugian jika analisanya tidak sesuai ekspektasi, karena faktor-faktor seperti ini yang di namakan Faktor X bisa terjadi kapan saja."

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hati-Hati, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bakal Gerus Penerimaan Negara Tahun Depan
Hati-Hati, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bakal Gerus Penerimaan Negara Tahun Depan

Kusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.

Baca Selengkapnya
Solusi Pakar Antisipasi Dampak Perang Iran Vs Israel: Produksi Dalam Negeri Harus Diperkuat
Solusi Pakar Antisipasi Dampak Perang Iran Vs Israel: Produksi Dalam Negeri Harus Diperkuat

Pemerintah juga diminta menekan impor barang pangan dan barang konsumsi

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global
Erick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen membuat langkah the Fed menurunkan suku bunga acuan

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain

DPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik

Baca Selengkapnya
Rupiah Melemah, DPR Ingatkan Jangan Terlena Data Inflasi Rendah
Rupiah Melemah, DPR Ingatkan Jangan Terlena Data Inflasi Rendah

Sebab inflasi rendah tidak bisa diartikan sebagai terkendalinya harga kebutuhan pokok rakyat.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal

Tingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.

Baca Selengkapnya
Rupiah Mulai Menguat, Begini Saran Anggota DPR
Rupiah Mulai Menguat, Begini Saran Anggota DPR

Nilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Bukan Konflik Iran Vs Israel, Ternyata Ini Biang Kerok Rupiah Anjlok
Bukan Konflik Iran Vs Israel, Ternyata Ini Biang Kerok Rupiah Anjlok

Menko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya