Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Pemerintah Lakukan Diversifikasi Pembiayaan
Merdeka.com - Kementerian Keuangan terus melakukan diversifikasi pembiayaan sebagai komitmen dalam menghadapi perubahan iklim. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sebagai emerging country menjadi negara terdepan dalam inovasi pembiayaan. Salah satunya melalui penerbitan Green Sukuk untuk membiayai proyek-proyek yang sifatnya ramah lingkungan.
"Green Sukuk pertama yang kita terbitkan tahun 2018 merupakan Green Sukuk pertama di dunia," kata Sri Mulyani dalam Conference Green on Green: Embarking New Trend of Environmental Economics, Jakarta, Sabtu (21/8).
Inovasi terus dilakukan dalam rangka mendapatkan sumber pendanaan untuk membiayai berbagai proyek-proyek sebagai komitmen Indonesia menurunkan emisi karbon. Di dalam negeri, pemerintah terus meningkatkan daya tarik instrumen investasi yang bertemakan green.
-
Bagaimana Indonesia mendorong perubahan iklim? “Dalam aspek itu, peran dan visi parlemen sangat penting dan besar untuk tidak hentinya selalu mendorong pemerintah agar melakukan segala upaya tidak hanya bisnis as usual, tapi juga out of the box, melampaui daripada konsep-konsep biasa,“ ujar Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini.
-
Kenapa BRI meluncurkan KPR Green Financing? Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani menjelaskan bahwa perseroan telah meluncurkan program KPR Green Financing sejak 2021 lalu. Dengan berbagai penawaran menarik bagi nasabah yang ingin memiliki hunian, program ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) dan kepedulian terhadap pemeliharaan lingkungan, khususnya terkait dengan energi terbarukan.
-
Kenapa ekonomi hijau penting bagi Indonesia? Airlangga menekankan ekonomi hijau tidak hanya penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Melainkan sebagai langkah strategis untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle-income trap) dan menuju negara berpendapatan tinggi setara dengan negara maju.
-
Siapa yang mendorong BRI untuk meluncurkan KPR Green Financing? 'Keterlibatan perbankan dalam penerapan green development sangat penting terutama dalam hal pembiayaan proyek pembangunan berkelanjutan yang mengusung green concept,' ujarnya.
-
Dimana BRI fokus salurkan kredit ESG? Seperti BRI yang memacu kredit UMKM untuk meningkatkan penerapan ESG,“ ujarnya.
-
Apa yang Kemenko Perekonomian dorong untuk industri hijau? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya.
Sri Mulyani menyebut tahun 2019 Green Sukuk perdana berhasil mengumpulkan pembiayaan hingga Rp 1,46 triliun. Lalu pada pada series kedua kembali mengumpulkan dana hingga Rp 5,42 triliun.
"Kami menerbitkan Green Sukuk sejak tahun 2019. Series ini dengan nilai sebesar Rp1,46 triliun dan kemudian kita mengeluarkan series kedua sebesar Rp5,42 triliun," kata dia.
Green Sukuk yang diterbitkan di dalam negeri dengan denominasi rupiah sangat diminati oleh generasi milenial, yakni 50 persen dari total investor. Sri Mulyani menyebut hal ini merupakan suatu pertanda yang sangat baik.
Alasannya anak-anak muda tidak hanya mereka semakin sadar terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup dan keberlangsungan Bumi, namun mereka juga makin pintar dan cerdas untuk berinvestasi pada instrumen-instrumen yang memang memiliki keberpihakan kepada komitmen menghindarkan climate change.
Perubahan iklim akan menjadi isu yang penting dibahas di forum internasional karena Indonesia akan menjadi Presidensi dari Pertemuan G20 tahun depan. Sri Mulyani berharap, masyarakat Indonesia terutama generasi muda terus menyuarakan aspirasi, aksi, serta concern untuk melakukan langkah nyata menghindari perubahan iklim.
"Saya berharap bahwa generasi muda akan menjadi generasi yang mengobarkan semangat pentingnya untuk mengubah gaya hidup yang lebih sustainable. Generasi muda mampu untuk terus belajar dan melakukan advokasi di bidang climate change dan juga meningkatkan kemampuan di dalam memahami pembiayaan-pembiayaan yang begitu makin sophisticated," kata dia.
Sri Mulyani meyakini Indonesia dapat menghadapi tantangan perubahan iklim ini apabila masyarakat secara luas berubah dari sisi pola hidupnya agar semakin sustainable dan sadar lingkungan. Pemerintah juga terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak. Termasuk dengan pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, hingga dunia internasional, untuk menerapkan dan memberikan solusi guna menghindari ancaman perubahan iklim.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekayaan alam di merupakan modal besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat energi hijau.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengkalkulasi kebutuhan anggaran untuk transisi energi ramah lingkungan tersebut melampaui nilai APBN 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaKemenkeu menggelar Indonesia International Conference for Sustainable Finance and Economy 2023.
Baca SelengkapnyaBank BRI turut mendukung isu strategis AIPF dengan meningkatkan penyaluran pembiayaan berkelanjutan serta pemberdayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca Selengkapnyasepanjang kuartal I tahun 2023 emiten bersandi BBRI ini mencatat pertumbuhan penyaluran kredit berkelanjutan sebesar 11,1% secara tahunan
Baca SelengkapnyaTanpa pendanaan dari negara maju, upaya mitigasi perubahan iklim oleh negara berkembang, termasuk Indonesia akan mengalami hambatan.
Baca SelengkapnyaOJK persiapkan sektor keuangan untuk penuhi komitmen hijau Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia telah berhasil menurunkan emisi sebesar 91,5 juta ton
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong program transisi energi di Indonesia.
Baca Selengkapnya