Hadapi Tantangan Usaha Kelapa Sawit, Eagle High Plantations Angkat Direksi Baru
Merdeka.com - PT Eagle High Plantations Tbk (EHP) memasukkan dua profesional di dalam susunan direksi baru. Kedua profesional baru tersebut adalah Ramesh Veloo sebagai direktur utama dan Gelora Sinuraya sebagai direktur. Bergabungnya dua direksi ini sebagai langkah mengantisipasi berbagai tantangan dalam usaha kelapa sawit, termasuk masih rendahnya harga CPO di pasar global.
"Ramesh Veloo dan Gelora Sinuraya adalah para profesional yang sudah malang melintang di industri perkebunan, khususnya kelapa sawit, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di berbagai perusahaan perkebunan multinasional. Dengan pengalaman panjang tersebut, beliau diharapkan dapat memperkuat kinerja Perseroan di tengah melemahnya industri kelapa sawit yang ditekan oleh trade war dan kampanye negatif sawit dari Uni Eropa. Tantangan terberat saat ini bertambah seiring masih rendahnya harga CPO di pasar global," kata Sekretaris Perusahaan EHP, Satrija Budi Wibawa di Jakarta.
Sebagaimana diketahui, kelapa sawit merupakan bidang usaha jangka panjang. EHP berkomitmen terhadap investasi ini untuk masa depan. Oleh karena itu, EHP optimis bahwa harga CPO akan terus naik di masa mendatang seiring dengan terus bertumbuhnya kebutuhan minyak nabati dunia. Selain itu, moratorium lahan sudah efektif dan hal ini merupakan indikasi batasan suplai.
-
Bagaimana cara meningkatkan produktivitas? Meningkatkan produktivitas bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui manajemen waktu yang lebih baik, teknik kerja yang lebih efisien, maupun peningkatan kondisi fisik dan mental.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan potensi pertanian? Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,' ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Bagaimana Wamentan berharap hilirisasi kelapa meningkatkan penghasilan? Wamen mengatakan inovasi dan hilirisasi harus dilakukan secara cepat agar masyarakat memiliki penghasilan yang meningkat.
-
Kenapa Pertamina fokus pada efisiensi biaya? Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa Pertamina sanggup beradaptasi dan berinovasi.'Upaya ini tidak sekedar memangkas biaya, tetapi juga mengubah dan meningkatkan model operasional secara menyeluruh. Dampaknya luar biasa tahun 2023 seluruh program cost optimization di Pertamina Grup berkontribusi hingga USD 1,25 Miliar,' ujar Nicke.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Mengapa Pertamina fokus pada program SEB? Program ini juga mendorong para siswa memberikan dampak ke masyarakat sekitar melalui edukasi dan penggunaan energi terbarukan.'Program SEB ini sejalan dengan upaya Pertamina mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengimplementasikan nilai-nilai Adiwiyata.'
"Ditambah rencana pemerintah mengimplementasikan B20 menjadi B30 akan mendorong peningkatan harga CPO," katanya.
Fokus EHP saat ini antara lain mengelola keuangan dan operasional kebun secara efektif dan efisien. Selain itu juga mengoptimalkan sumber daya manusia yang berorientasi pada peningkatan produktivitas.
Satrija menjelaskan, beberapa langkah ini didukung dengan penerapan teknologi informasi. Yaitu, aplikasi Jedox untuk membantu pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien. Digital Harvesting System untuk memastikan pengelolaan yang akurat dan peningkatan produktivitas panen tandan buah segar (TBS). EHP juga terus meng-upgrade Plantation Management System untuk membantu pengelolaan operasional, termasuk sumber daya manusia, secara efektif dan efisien.
"Semua teknologi informasi tersebut terintegrasikan ke dalam SAP S4HANA, platform teknologi yang memudahkan analisa dan reporting sekaligus monitoring operasional perusahaan dengan pengumpulan data yang kredibel dan akurat," kata Satrija.
Sebelumnya, pada 10 Mei lalu Pabrik kelapa sawit EHP berhasil meraih sertifikat dari Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO). Perolehan sertifikat RSPO ini merupakan salah satu perwujudan dari komitmen EHP terhadap penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan usaha guna mencapai keseimbangan aspek sosial, lingkungan dan ekonomi.
Sebagaimana diketahui, pada kuartal satu tahun ini, produksi TBS, CPO dan PK meningkat masing-masing 40 persen, 33 persen dan 25 persen atau menjadi sebesar 359,966 ton, 74,718 ton dan 11,431 ton, dibanding produksi pada periode yang yang sama tahun lalu. Sedangkan pendapatan EHP pada kuartal satu tercatat Rp637.996 miliar, atau meningkat hanya 1 persen dibanding kuartal satu tahun lalu. Sehubungan dengan penurunan harga yang cukup tajam, EHP masih membukukan rugi bersih sebesar Rp262 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan SYL menegaskan dalam membangun pengembangan kelapa sawit, tidak hanya dengan agenda replanting dan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaKebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.
Baca SelengkapnyaSusunan Dewan Komisaris dan Direksi PalmCo, tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III.
Baca SelengkapnyaPasca proses merger, Kementerian BUMN mengangkat Jatmiko Santosa sebagai Direktur Utama PalmCo.
Baca SelengkapnyaPTPN Group terus melakukan transformasi secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PalmCo tengah menjalankan beragam inisiatif untuk keberlanjutan industri sawit.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2024, PT Pupuk Kaltim telah mencatat berbagai pencapaian penting.
Baca SelengkapnyaAngka ini menunjukkan fondasi yang kuat bagi perusahaan untuk melanjutkan pertumbuhannya.
Baca SelengkapnyaTransformasi ekonomi yang sedang diupayakan oleh BUMN perlu dilakukan dengan perencanaan matang.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaLucia berpandangan, dengan terobosan perampingan organisasi, maka diharapkan akan mendorong UNVR semakin mampu bersaing, memenangkan pasar.
Baca SelengkapnyaMeski lahan tersebut sudah tidak produktif untuk ditanami karet, tetapi secara agroklimat dan tipologi, lahan layak untuk tanaman tebu.
Baca Selengkapnya