Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hampir 50 persen pengguna transportasi online kecewa

Hampir 50 persen pengguna transportasi online kecewa Deklarasi damai ojek online dan pangkalan. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) telah melakukan survei secara daring terhadap pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi dengan melibatkan 4.668 responden dan hasilnya 41 persen pernah dikecewakan.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menjelaskan resume hasil survei, yaitu dari 4.668 responden tersebut, 55 persen adalah responden laki-laki, dan 45 persen adalah responden perempuan.

Jika dilihat usia responden, paling banyak responden berusia 26-35 tahun (37 persen), disusul usia 36-45 tahun (23,6 persen), dan ketiga usia 17-25 tahun sebanyak 23,1 persen.

"Dengan demikian, responden survei didominasi oleh usia produktif," ujarnya dikuti Antara, Jumat (12/5).

Lebih lanjut, Tulus menuturkan alasan responden memilih atau menggunakan transportasi daring, secara umum beralasan murah (84,1 persen), cepat (81,9 persen), nyaman (78,8 persen), dan terakhir alasan aman sebanyak 61,4 persen.

Adapun moda transportasi yang dipilih konsumen, sebanyak 55 persen menggunakan transportasi daring jenis mobil dan motor, sedangkan yang menggunakan "motor saja" sebanyak 21 persen dan menggunakan "mobil saja" sebanyak 24 persen.

"Gojek menduduki rating tertinggi dipilih konsumen, sebanyak 72,6 persen, kemudian Grab sebanyak 66,9 persen, Uber digunakan oleh 51 persen dan terakhir My BlueBird sebanyak 4,4 persen," jelasnya.

Dia menambahkan jika dilihat frekuensi penggunaannya, paling banyak menggunakan transportasi daring adalah dua hingga tiga kali dalam seminggu (31,6 persen), satu sampai dua kali dalam sehari (27,6 persen), seminggu sekali 13,7 persen dan lebih dari tiga kali dalam sehari sebanyak 8,7 persen.

Dari sisi pelayanan, lanjutnya, secara dominan konsumen menjawab sangat baik (77,7 persen), kemudian cukup 21,8 persen, kurang baik 0,4 persen dan menjawab sangat buruk sebanyak 0,1 persen.

"Namun, di sisi lain, ketika ditanyakan apakah konsumen pernah dikecewakan oleh pelayanannya, sebanyak 41 persen responden mengaku pernah dikecewakan, dan sebaliknya 59 persen responden tidak pernah dikecewakan," katanya.

Sementara itu, Tulus menegaskan bentuk keluhan dan kekecewaan responden terhadap pelayanan transportasi daring sangat beragam.

Terdapat 13 ragam keluhan yang dialami konsumen, yakni antara lain pengemudi minta dibatalkan sebanyak 1.041 responden (22.3 persen), sulit mendapatkan pengemudi sebanyak 989 responden (21.19 persen), pengemudi membatalkan secara sepihak sebanyak 757 responden (16.22 responden), peta aplikasi rusak (error) sebanyak 612 responden (13.11 persen).

Berikutnya, pengemudi tidak datang sebanyak 296 responden (6.34 persen), kondisi kendaraan kurang baik sebanyak 282 responden (6.04 persen), pengemudi ugal-ugalan sebanyak 221 responden (4.73 persen), kendaraan bau asap rokok sebanyak 215 responden (4.61 persen), dan pengemudi merokok saat mengemudi sebanyak 35 responden (0.75 persen).

"Hal ini menandakan tidak adanya standar pelayanan minimal yang diberikan oleh operator transportasi yang bersangkutan. Dampaknya potensi kerugian konsumen sangat besar," tegas Tulus.

Terkait intervensi regulasi dan wacana kebijakan pentarifan oleh Kementerian Pehubungan, mayoritas responden (63 persen) bersikap tidak setuju jika pemerintah akan mengatur transportasi daring, dan hanya 37 persen yang setuju.

Bahkan, perihal wacana implementasi tarif batas atas dan batas bawah, hanya 37,2 persen responden yang setuju dan 62,8 persen responden yang menyatakan tidak setuju.

Dia menjelaskan, tingginya keluhan konsumen terhadap operator transportasi daring menunjukkan bahwa pertama, operator transportasi daring belum mempunyai standar pelayanan minimal yang terukur.

Kedua, operator transportasi daring belum mempunyai mekanisme penanganan pengaduan (complaint handling mechanism).

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei Charta Politika: 63% Masyarakat Tak Setuju Praktik Dinasti Politik
Survei Charta Politika: 63% Masyarakat Tak Setuju Praktik Dinasti Politik

Survei dilakukan pada 4-11 Januari 2024 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka

Baca Selengkapnya
Survei: 49 Persen Tolak Pembatasan Usia Kendaraan di Jakarta
Survei: 49 Persen Tolak Pembatasan Usia Kendaraan di Jakarta

Sebanyak 49,2 persen warga tidak setuju terkait pembatasan usia kendaraan di Jakarta karena faktor ekonomi.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: 44,1 Persen Responden Nilai Jokowi Tak Khianati PDIP Usai Gibran Cawapres
Survei Indikator: 44,1 Persen Responden Nilai Jokowi Tak Khianati PDIP Usai Gibran Cawapres

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s

Baca Selengkapnya
Empat dari Lima Orang Indonesia Mudah Tertipu Transaksi Online, Ternyata Ini Penyebabnya
Empat dari Lima Orang Indonesia Mudah Tertipu Transaksi Online, Ternyata Ini Penyebabnya

Empat dari Lima Orang Indonesia Mudah Tertipu Transaksi Online, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Selengkapnya
Survei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk
Survei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk

Survei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk

Baca Selengkapnya
Hasil Riset Terbaru: Pembeli Lebih Percaya Affiliate Marketing daripada Artis atau Influencer
Hasil Riset Terbaru: Pembeli Lebih Percaya Affiliate Marketing daripada Artis atau Influencer

Ninja Xpress bekerja sama dengan Populix mengadakan survei Suara UKM Negeri Vol 5 tentang ‘Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce’.

Baca Selengkapnya
YLKI Ungkap OJK Paling Banyak Diadukan Konsumen, Ini Alasannya
YLKI Ungkap OJK Paling Banyak Diadukan Konsumen, Ini Alasannya

Jumlah pengaduan konsumen terkait sektor jasa keuangan yang diterima YLKI mencapai 38,20 persen pada 2023.

Baca Selengkapnya
Survei LSI Terbaru Ungkap Penyebab Kepercayaan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pemilu 2024 Menurun
Survei LSI Terbaru Ungkap Penyebab Kepercayaan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pemilu 2024 Menurun

Kepuasan masyarakat itu turun apabila dibandingkan saat exit poll dilakukan LSI pada 14 Februari 2024 dengan 5 sampai 10 hari setelah Pemilu.

Baca Selengkapnya
Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik pada Kinerja Jokowi Bidang Hukum Paling Rendah
Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik pada Kinerja Jokowi Bidang Hukum Paling Rendah

Kepuasan publik pada sektor hukum paling rendah, dibandingkan dengan bidang politik keamanan, kesejahteraan sosial dan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Survei INDEF: Pekerja Dukung WFH, Tapi Bukan Solusi Tangani Polusi di Jakarta
Survei INDEF: Pekerja Dukung WFH, Tapi Bukan Solusi Tangani Polusi di Jakarta

WFH ini dilakukan dalam rangka mengatasi polusi udara di Jakarta yang kian memburuk.

Baca Selengkapnya