Harapan BEI Pada Pemerintah Baru Terpilih 22 Mei 2019
Merdeka.com - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut beberapa harapan pada pemerintah baru terpilih pada tanggal 22 Mei 2019 nanti. Seperti diketahui, akhir penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) akan diumumkan pada tanggal 22 Mei 2019 nanti oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Tanya ke pelaku pasar juga ya baiknya. Namun, yang jelas tentunya jadi hal yang terkait dengan politik selain ada rasa kekhawatiran, ada rasa harapan bahwa apabila ini semua berjalan lancar, semua akan lebih baik di kabinet mendatang. Saya rasa itu sih," tutur Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Laksono Widodo di Gedung BEI, Senin (20/5).
Dia menambahkan, kondisi politik pada aksi 22 Mei nanti akan berdampak pada situasi pasar di bursa saham. Meskipun begitu, Manajemen BEI berharap bahwa pemerintah dapat mengendalikan situasi untuk tetap normal.
-
Mengapa hasil pemilu 2024 berpengaruh terhadap arah kepemimpinan negara? Melansir laman Komisi Pemilihan Umum, dalam sebuah negara demokrasi, pemilu adalah salah satu pilar utama dari proses akumulasi kehendak masyarakat. Pemilu sekaligus merupakan proses demokrasi untuk memilih pemimpin.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Apa yang aman menjelang pemilu? Kepolisian Resor Indragiri Hulu (Inhu), Polda Riau memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji aman menjelang Pemilu 2024.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian? “Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy“, jelasnya.
-
Apa yang terjadi pada saat masa tenang Pemilu 2024? Masa tenang dari 11 s.d. 13 Februari 2024.
"Semuanya menunggu tanggal 22 Mei. Jadi kalau tanggal 22 Mei berjalan dengan lancar semua pihak dapat mengendalikan diri saya rasa itu sudah menjadi nilai tambah buat kita," terangnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menanggapi seruan aksi 22 Mei 2019 oleh kubu yang menolak hasil Pemilu 2019 karena dianggap curang. Gerakan yang digaungkan dengan nama people power itu berencana mengepung Kantor KPU saat pengumuman penetapan hasil Pilpres 2019.
Menurut Jokowi, semua proses demokrasi yang berlangsung sebelum dan sesudah 17 April 2019 sudah konstitusional.
"Jangan aneh-anehlah. Harusnya mekanisme konstitusional diikuti, ini sebuah pondasi berdemokrasi, harus diikuti," kata Jokowi usai berbuka bersama Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (19/5).
Menurut Jokowi, Pemilu 2019 bukan kali pertama dilangsungkan di Indonesia. Karenanya, dia heran mengapa seakan terjadi gerakan penolakan terhadap hasil pemilu yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Tanggal 17 April rakyat sudah berkehendak, dan setelah dihitung KPU dan ditetapkan dan itulah keputusan penyelenggara Pemilu, KPU," jelas dia.
Jokowi berpendapat, menelan hasil kekalahan memang bak pil pahit. Tidak ada satu orang pun yang suka akan kekalahan. Tapi bukan berarti, bila kalah malah berbuat hal yang di luar koridor hukum.
"Kalau yang namanya kalah pasti tak puas, tidak ada kalah itu puas, enggak ada," tukasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca Selengkapnyakondisi ini juga lumrah terjadi di sejumlah negara. Bahkan, sekelas negara ekonomi maju seperti Amerika Serikat (AS) hingga China.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui banyak pelaku bisnis wait and see karena khawatir situasi politik
Baca SelengkapnyaDia pun meminta agar para capres dan cawapres bisa menyampaikan gagasan sesuai dengan data yang benar.
Baca SelengkapnyaGerindra Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diperkirakan Lebih Baik
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui banyak pelaku bisnis wait and see karena khawatir situasi politik memanas menjelang pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaStabilitas ekonomi sangat sensitif terhadap pergerakan politik yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaDiakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaBerikut dampak pemilihan presiden bagi para investor.
Baca SelengkapnyaPenguatan nilai tukar Rupiah dipengaruhi sentimen dari pembatalan revisi Rumusan Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 oleh DPR RI pada Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnya