Harga avtur luar negeri murah karena disubsidi pemerintah
Merdeka.com - Deputi Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Menko Perekonomian Montty Giriana mengungkapkan mahalnya harga bahan bakar pesawat atau avtur di Indonesia karena tidak disubsidi. Ini berbeda dengan di luar negeri di mana pemerintahnya memberikan subsidi untuk jenis bahan bakar ini.
Penyebab lainnya, menurutnya, karena distribusi avtur sudah merata. Tidak lagi terkonsentrasi pada bandara padat saja.
"(Subsidi avtur) Itukan sudah tidak ada di APBN, memang punya Pertamina makanya harus begitu (mahal). Kan subsidi hanya itu (Solar) yang hanya Rp 1.000 itu. Mahalnya karena tidak diberikan subsidi," katanya kepada Merdeka.com di Kantornya, Jakarta, Jumat (25/9).
-
Bagaimana Kalimantan Timur ingin mendanai subsidi angkutan udara? Wacana pembiayaan subsidi angkutan udara barang itu, menurut Heru masih dimungkinkan dengan alasan mendukung program daerah dalam kegiatan tertentu. Selama tidak melangkahi regulasi penyelenggaraan penerbangan yang dipegang Pemerintah pusat.'Saya dengar kalau untuk mendukung program OPD lain, bisa. Misal membantu Disperindagkop atau Biro Ekonomi untuk menekan inflasi.
-
Siapa yang mengajukan usulan subsidi angkutan udara? 'Sejak ada regulasi itu, kami di provinsi tidak bisa lagi menganggarkan subsidi angkutan udara. Karena tidak ada lagi kewenangannya di kami, TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) juga ketat soal itu,' ungkap Heru kepada Tim Liputan Diskominfo Kaltim.
-
Kenapa Kalimantan Timur ingin subsidi angkutan udara barang? Kami mengusulkan adanya subsidi barang melalui APBD, mempertimbangkan besarnya disparitas harga di daerah pedalaman. Dengan subsidi angkutan udara barang semoga bisa membantu, tapi sebelum itu tentu butuh koordinasi dengan OPD terkait,' terang Heru.
-
Dimana taksi terbang akan beroperasi? Joby Aviation merupakan perusahaan pengembang taksi terbang asal AS. Mengutip KhaleejTimes, Jumat (26/4), dengan menggunakan taksi terbang, akan memangkas waktu perjalanan antara Abu Dhabi dan Dubai.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Mengapa Kementerian ATR meninjau PELATARAN? Ia ingin memastikan program tersebut benar-benar bermanfaat bagi warga yang tak bisa mengurus administrasi pertanahannya di hari kerja pada umumnya, yaitu Senin-Jumat.
Hingga saat ini, pemerintah belum berencana memberikan subsidi pada BBM jenis avtur. Namun, jika memang nantinya ingin untuk mengembangkan industri penerbangan Tanah Air, pemberian subsidi akan menjadi pertimbangan.
Dia menyadari, pemberian subsidi akan membuat avtur semakin murah hingga berimbas pada harga tiket.
"Untuk jangka panjang harus dilihat juga jumlah penerbangan kita. Kalau kita memperbesar industri airline mau tidak mau kita harus memikirkan avtur itu. Subjek harus dilihat dari manfaat lebih besar dalam pemanfaatan avtur untuk airline," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sempat mengeluhkan mahalnya harga bahan bakar pesawat, Avtur di Indonesia. Menteri Jonan pun mendesak PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga jual avtur dalam negeri dengan harga internasional.
"Pertamina sebagai pemasok avtur di bandara-bandara Indonesia dan cuman Pertamina saja, diminta untuk menurunkan atau membuat harga avtur yang dijual sesuai dengan harga internasional," ujarnya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Menurut Jonan, berdasarkan laporan PT Angkasa Pura II (Persero) harga avtur yang dijual Pertamina kepada maskapai nasional saat ini lebih mahal 20 persen dari harga internasional. Jonan menilai, kondisi ini membuat maskapai nasional sulit bersaing dengan maskapai luar negeri.
"Kalau ada PPN (Pajak Penambahan Nilai) tidak ada masalah, tapi kalau di luar PPN, itu harganya harus sama. Karena bahan bakar itu, kira-kira 50 persen dari total biaya operasionalnya airline," jelas Jonan.
Sebagai informasi, harga avtur yang ditetapkan Pertamina untuk penerbangan internasional sebesar USD 6,6 sen per liter, sedangkan penerbangan domestik Rp 7.114 per liter atau setara dengan USD 51,4 sen per liternya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan ini dirancang sebagai upaya untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyebut harga avtur memegang peranan sebesar 39,5 persen terhadap harga tiket pesawat udara.
Baca SelengkapnyaBudi menegaskan pentingnya pengelolaan avtur yang dilakukan secara multi-provider, seperti yang diterapkan di negara lain.
Baca SelengkapnyaTantangan penyediaan multi provider avtur sendiri disebabkan oleh banyaknya jumlah bandar udara di wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaLuhut mengakui tiket pesawat di Indonesia mahal karena harga avtur yang tinggi. Bahkan harga tiket domestik Indonesia lebih mahal dari penerbangan ke Singapura.
Baca SelengkapnyaDengan harga yang tidak berbeda jauh, masyarakat Indonesia justru lebih memilih berlibur ke luar negeri dibanding wisata domestik.
Baca SelengkapnyaBudi menegaskan pentingnya pengelolaan avtur yang dilakukan secara multi-provider, seperti yang diterapkan di negara lain.
Baca SelengkapnyaBiaya penerbangan domestik jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya penerbangan internasional atau ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaSaat ini moda transportasi pesawat sudah tidak lagi menjadi kebutuhan tersier bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMandat monopoli avtur oleh Pertamina dilindungi oleh BPH Migas.
Baca SelengkapnyaSubsidi Angkutan Udara Penumpang untuk penerbangan perintis ke wilayah perbatasan di Kaltim selama ini dibiayai oleh APBN.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi mengklaim sudah berulang kali menyampaikan kepada Pertamina agar pengelolaan avtur dilaksanakan secara multi provider.
Baca Selengkapnya