Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga batu bara anjlok, Bukit Asam jual listrik dan briket

Harga batu bara anjlok, Bukit Asam jual listrik dan briket PT Bukit Asam. PT Bukit Asam

Merdeka.com - Tiga tahun terakhir situasi pasar kurang bersahabat pada komoditas batu bara. Newcastle Coal Index mencatat penurunan tertinggi mencapai 35 persen, sedang secara rata-rata harga bahan bakar ini tahun lalu anjlok 20 persen.

Kondisi ini menggerus pendapatan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), selaku produsen batu bara terkemuka Indonesia. Perseroan mengklaim, penjualan tahun lalu sebetulnya meningkat 16 persen, tetapi, perolehan laba bersih turun 37 persen, menjadi hanya Rp 1,8 triliun, akibat penaikan margin keuntungan penjualan yang rendah.

Direktur Utama PTBA Milawarma mengaku pihaknya mulai beralih, sehingga tak bergantung pada komoditas batu bara mentah. Berkaca pada situasi tahun lalu, perseroan berhasil menggenjot penjualan dari sisi volume karena ganti ke briket alias batu bara kalori tinggi.

Orang lain juga bertanya?

"Kita berusaha sedikit cerdas dalam mengadapi kondisi harga batu bara. Kalau harga masih sangat terdepresiasi, kita pindah jualan kalori tinggi, sehingga kita bisa survive dengan margin bagus. Contohnya 2013, berkat menjual yang kualitas bagus, ekspor kita dari tadinya 45 jadi 55 persen, jadi terselamatkan," ungkapnya selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (27/3).

Penjualan bruto PTBA tahun lalu mencapai Rp 15 triliun, setelah dikurangi beban operasional, tercatat mencapai Rp 11,2 triliun.

Selain memperbesar volume penjualan briket, perusahaan pelat merah ini juga mulai beralih menggenjot nilai tambah dari produk utama mereka.

Milawarma mencontohkan proyek PLTU mereka di beberapa mulut tambang. Misalkan di Banko Barat, Tanjung Enim, dengan kapasitas pembangkit 3X10 Mega Watt (MW). Atau PLTU Tarahan 2X8 MW.

Dua pembangkit itu awalnya untuk kepentingan operasional tambang PTBA, tapi kelebihan produksi listriknya dijual ke PT PLN.

"Mulai 2013, kita sudah menjual listrik, paling tidak dalam skala kecil sekitar Rp 27 miliar setahun," kata Milawarma.

Bisnis listrik ini bakal dikembangkan tahun ini, dengan pembangunan tahap akhir PLTU Banjarsari berkapasitas 2X10 MW. Perseroan berharap PLN bersedia membeli kelebihan produksi listrik mereka 200-25 MW setahun dari pembangkit tersebut, mulai Juli mendatang.

Sedangkan langkah bisnis lainnya mengantisipasi anjloknya harga batu bara, lewat kerja sama menggandeng sesama BUMN. Milawarma mengaku sudah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan PT Pupuk Sriwijaya untuk gasifikasi.

Kedua pihak masih mengadakan studi pra-kelaikan. "Kita harapkan dalam waktu dekat bisa menjadi studi kelaikan komersial, dan bisa kita eksekusi," tandasnya.

Terlepas dari semua antisipasi itu, PTBA tetap menargetkan peningkatan penjualan batu bara pada tahun ini menjadi 24,7 juta ton. Lebih tinggi 37 persen dibanding realisasi 2013.

Target produksi batu bara pada 2014, dibantu anak usaha PT International Prima Coal (IPC) dipatok 19,8 juta ton. Sedangkan BUMN ini sekaligus menargetkan pembelian komoditas dari pihak ketiga sebesar 3,9 juta ton.

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Laba Astra Turun 9 Persen di Semester 1-2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Laba Astra Turun 9 Persen di Semester 1-2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Astra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.

Baca Selengkapnya
Tak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar
Tak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar

Kinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.

Baca Selengkapnya
Cadangan Batubara BUMI Capai 2,4 Miliar Ton
Cadangan Batubara BUMI Capai 2,4 Miliar Ton

Kenaikan produksi batubara itu didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik, dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah pertambangan .

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya

BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.

Baca Selengkapnya
Sepanjang Tahun 2023 Volume Produksi PT BUMI Meningkat, Ini Pemicunya
Sepanjang Tahun 2023 Volume Produksi PT BUMI Meningkat, Ini Pemicunya

Batu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar

Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.

Baca Selengkapnya
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar

Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia Anjlok, Juni 2023 Hanya Rp302,33 Triliun
Ekspor Indonesia Anjlok, Juni 2023 Hanya Rp302,33 Triliun

Kinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.

Baca Selengkapnya
201 Pertashop Merugi Gara-Gara Harga Pertamax Lebih Mahal dari Pertalite
201 Pertashop Merugi Gara-Gara Harga Pertamax Lebih Mahal dari Pertalite

Sebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.

Baca Selengkapnya
Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023
Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023

Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Anjloknya Ekspor Nikel Indonesia
Ternyata Ini Penyebab Anjloknya Ekspor Nikel Indonesia

Volume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya
Ekspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya

Penurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.

Baca Selengkapnya