Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Dipicu Meroketnya Harga Minyak Mentah Dunia
Merdeka.com - Harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan internasional tercatat naik menjadi USD 80,69 per barel. Harga tersebut menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2018, di tengah krisis energi Eropa.
Bahkan, perusahaan investasi Goldman Sachs memprediksi harga minyak mentah Brent bisa mencapai USD 90 per barel pada akhir tahun.
Pengamat Energi Watch, Mamit Setiawan berpendapat bahwa kenaikan harga minyak dunia yang diprediksi mencapai USD 90 per barel ini sedikit berdampak terhadap sektor hilir. Khususnya untuk harga jual minyak Pertamina yang berpotensi mengalami kenaikan.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
"Sektor hilir akan menjadi permasalahan, cuma permasalahannya bukan di pemerintah tapi di Pertamina. Sebab, dengan adanya kenaikan minyak ini secara otomatis harga jual minyak yang dipakai pertamina itu pasti akan mengalami kenaikan," kata Mamit kepada Liputan6.com, Minggu (3/10).
Namun demikian, saat ini Pemerintah dan Pertamina tidak menaikkan harga BBM jenis Premium atau Solar subsidi. Jenis BBM yang mengalami penyesuaian atau kenaikan hanyalah Pertamina Dex dan Pertamax Turbo.
"Sejauh ini Pertamax maupun Pertalite tidak ada penyesuaian harga. Ini dampaknya karena konsumsi terbesar justru ada di Pertalite, yang memang Premium sudah dibatasi oleh Pertamina dan Pemerintah, sehingga konsumsi lari ke Pertalite," jelasnya.
Meski demikian, Pertamina saat ini masih diuntungkan karena ditopang dari sektor hulu. Kenaikan harga minyak akan ikut mendongkrak pendapatan perusahaan.
Perbandingan Harga BBM Shell dan Pertamina
PT Pertamina menurunkan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM jenis Pertamax Turbo menjadi Rp12.000 per liter mulai 2 Oktober 2021. Sebelumnya, harga Pertamax Turbo masih dibanderol di kisaran Rp 12.300 per liter yang berlaku mulai 18 September 2021 silam.
Dikutip dari laman resmi Pertamina.com, harga Pertamax Turbo mengalami penurunan sebesar Rp300 per liter.
Sebelumnya, Pertamina mengumumkan daftar harga BBM pada 18 September 2021, untuk Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mengalami kenaikan harga, namun sejalan dengan diterbitkannya Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 terdapat penyesuaian.
Tidak hanya Pertamina yang melakukan penyesuaian harga BBM, ternyata perusahaan minyak dan gas asal Belanda, Shell juga melakukan hal yang sama.
Pesaing Pertamax Turbo yang dijual Shell, yakni V-Power Nitro+ dijual Rp12.270 per liter sebelumnya Rp12.310 per liter. Sedangkan V-power sebelumnya dijual Rp12.070 per liter, kini menjadi Rp12.030 per liter.
Untuk BBM jenis Super juga mengalami penurunan sedikit menjadi Rp11.550 per liter dari sebelumnya Rp11.570 per liter.
Berikut daftar harga BBM Pertamina dan Shell terbaru per Oktober 2021:
Pertamina
- Pertalite Rp 7.650 per liter
- Pertamax Rp 9.000 per liter
- Pertamax Turbo Rp 12.000 per liter
- Dexlite Rp 9.500 per liter
- Pertamina Dex (CN 53) Rp 11.150 per liter
Shell
- Shell Super (RON 92) Rp 11.550 per liter
- Shell V-Power (RON 95) Rp 12.030 per liter
- Shell Diesel (CN 51) Rp 11.450 per liter
- Shell V-Power Nitro+ (RON 98) Rp 12.270 per liter
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca Selengkapnya