Harga BBM melandai, Organda ogah turunkan tarif angkutan
Merdeka.com - Pengusaha transportasi di DKI Jakarta tak akan menurunkan tarif angkutan. Meskipun pemerintah sudah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi per hari ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruan, saat dihubungi merdeka.com, Kamis (1/1).
Menurutnya, keputusan tak menurunkan tarif tersebut guna mengantisipasi kemungkinan pemerintah bakal kembali menaikkan harga BBM subsidi dalam waktu dekat.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
"Penurunan premium itu tidak ada artinya buat kita. Kecuali kalau semua turun seperti kurs Dolar AS, inflasi rendah itu bisa kita turunkan," kata dia.
Kemarin, pemerintah mengumumkan penurunan harga premium menjadi Rp 7.600 per liter dari sebelumnya Rp 8.500 per liter, berlaku 1 Januari 2015. Sementara, harga solar turun dari Rp 7.500 per liter ke Rp 7.250 per liter.
Seiring itu, pemerintah juga memutuskan menyetop subsidi untuk bensin oktan 88. Dan, solar hanya disubsidi sebesar Rp 1.000 per liter.
Dengan begitu, harga premium dan solar bakal sering berubah mengikuti pergerakan harga minyak dunia. Terkait itu, Kementerian ESDM bakal rutin mengeluarkan harga dasar BBM setiap awal bulan. Itu ditentukan berdasarkan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Namun, harga jual BBM di tingkat konsumen tak hanya ditentukan oleh harga dasar. Tetapi juga Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), margin badan usaha, dan biaya distribusi.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.
Baca SelengkapnyaIgun menilai rencana pencabutan BBM subsidi tidak adil dan tidak berpihak pada rakyat kecil.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencoba menyelesaikan masalah subsidi yang tidak tepat sasaran dengan berbagai langkah.
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol berhak mendapatkan BLT, namun tidak akan mendapatkan subsidi BBM.
Baca SelengkapnyaMenurut Gaikindo, kenaikan tarif tol dan wacana pembatasan BBM subsidi tidak terlalu berdampak pada penjualan mobil. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPertamina telah menaikkan harga Pertamax per 1 Oktober 2023 menjadi Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaOjek online akan dilarang untuk membeli BBM subsidi jenis pertalite maupun solar.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih menunggu kajian teknis dari rencana penyesuaian subsidi.
Baca SelengkapnyaKenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.
Baca Selengkapnya