Harga Beras dan Gabah Kompak Naik di September 2022
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga pada komoditi beras mengalami kenaikan pada September 2022 sebesar 2,56 persen. Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan kenaikan tersebut dipicu berbagai faktor, salah satunya kenaikan upah kuli panggul.
"Beras di september ada inflasi lebih disebabkan karena berpengaruh ongkos angkut dan upah harian dari kuli panggul," ucap Margo saat menyampaikan rilis inflasi September, di kantor BPS Jakarta Pusat, Senin, (3/10).
Sementara itu, BPS juga mencatat dari 1.760 transaksi penjualan gabah di 28 provinsi selama September 2022, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp5.142,00 per kg atau naik 5,68 persen. Sedangkan di tingkat penggilingan harganya Rp5.264,00 per kg atau naik 5,57 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
Rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Rp5.802,00 per kg atau naik 5,58 persen, dan di tingkat penggilingan Rp5.916,00 per kg atau naik 5,37 persen. "Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp4.933,00 per kg atau naik 8,86 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.034,00 per kg atau naik 8,51 persen," sebut Margo.
Selanjutnya, jika dibandingkan September 2021, rata-rata harga gabah pada September 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 13,05 persen; 14,94 persen; dan 13,25 persen.
Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada September 2022 dibandingkan dengan September 2021 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 13,23 persen; 14,56 persen; dan 12,30 persen.
Margo menambahkan, selama September 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 878 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, dimana diperoleh 1.129 observasi beras di penggilingan.
Sementara pada September 2022, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp10.252,00 per kg, naik sebesar 3,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.785,00 per kg atau naik sebesar 4,56 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.466,00 per kg atau naik sebesar 4,37 persen.
Jika dibandingkan dengan September 2021, rata-rata harga beras di penggilingan pada September 2022 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 8,43 persen; 9,18 persen; dan 10,21 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaNTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaPada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaGabah kering panen di tingkat petani naik 2,73 persen, sementara beras deflasi di tingkat grosir.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan NTP dipicu karena naiknya harga yang diterima petani sebesar 1,08 persen.
Baca SelengkapnyaTak heran, komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi di Indonesia tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHarga beras pemerintah naik karena mahalnya biaya produksi mulai dari sewa lahan, benih hingga harga pupuk.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca Selengkapnya