Harga Beras di Bekasi Masih Tinggi Capai Rp 13.000 per Liter
Merdeka.com - Harga beras di Pasar Pagi, Pekayon, Bekasi Selatan mengalami kenaikan. Salah satu pedagang beras, Sugeng mengatakan, harga beras per karungnya mengalami kenaikan menjadi Rp 20.000.
"Saya beli dari sana sudah naik. Harga satu karung beras naik jadi Rp 20.000. Ini jadi memengaruhi harga ecerannya," ucap Sugeng di kiosnya, Minggu (22/9).
Dirinya menuturkan jika harga beras sebelumnya Rp 7.000 per liter. Namun, akibat kenaikan harga tersebut, harga berubah menjadi Rp 8.000 per liter.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
"Tapi yang harga Rp 8.000 per liter itu kualitasnya jelek," jawabnya.
Harga jual beras eceran kini dibanderol mulai dari Rp 8.000 per liter sampai Rp 13.000 per liter. Kenaikan ini mulai dirasakan para pedagang sejak satu minggu terakhir.
"Naiknya mulai satu minggu ini dan katanya bakal naik terus harganya sampai bulan Oktober," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan harga beras kualitas premium di penggilingan pada Agustus 2019 rata-rata naik 0,11 persen menjadi Rp 9.530 per kilogram dibandingkan bulan sebelumnya.
Harga beras kualitas medium di penggilingan rata-rata naik 0,14 persen menjadi Rp 9.224 per kilogram. Adapun untuk kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp 9.048 per kg atau naik 1,31 persen.
Selama Agustus 2019, gabah kering panen (GKP) di tingkat petani rata-rata naik 3,04 persen menjadi Rp 4.759 per kilogram dan di tingkat penggilingan naik 3,04 persen menjadi Rp 4.856 per kg persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
Reporter Magang: Rhandana Kamilia
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaPara pedagang beras mengungkap harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp 2000.
Baca SelengkapnyaTingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHarga beras terpantau terus mengalami kenaikan hingga pecahkan rekor. Harga beras medium kini Rp12.000 per kg. Dari semula Rp10.000 per kg.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca Selengkapnya