Harga beras naik Rp 2.200/Kg, pedagang teriak minta operasi pasar
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo saat ini dihadapkan pada masalah baru yakni lonjakan harga beras yang cenderung tak terkendali. Para pedagang mulai teriak kesulitan karena kenaikan harga komoditi utama ini terjadi lantaran musim paceklik melanda Indonesia.
Salah satu penjual beras di Pasar Induk Cipinang, Ayong mengakui harga rata-rata beras hari ini sudah menembus Rp 10.200 per kilogram, sementara harga awal Desember 2014 hanya Rp 8.200 per kilogram.
"Rata-rata kenaikan mencapai Rp 2.200 per kilogram untuk semua jenis beras. Sekarang jenis beras biasa sudah Rp 10.200 per kilogram, beras jenis premium Rp 12.000 per kilogram yang biasanya hanya Rp 10.000 per kilogram," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Selasa (24/2).
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
-
Bagaimana Bulog menekan kenaikan harga beras? 'Disamping itu BULOG juga menggelontorkan beras operasi pasar tidak hanya ke retail, tidak hanya ke grosir tapi juga ke pasar-pasar. Dengan jumlah stok Cadangan Beras Pemerintah yang kita kuasai saat ini sebanyak 1,6 juta ton maka berapapun permintaan pasar akan dipenuhi oleh BULOG' tambah Jokowi.
Dia meminta kepada Presiden Jokowi untuk melihat langsung kondisi pasar. Pemerintah sudah saatnya menggelar operasi pasar dan tidak menunggu harga beras melambung jauh lebih tinggi. Pasalnya, setiap hari harga beras terus meningkat dari distributor sehingga menyebabkan omzet menurun. "Omzet sudah turun 2/3 dan biasanya kami beli 30 ton per hari sekarang hanya 10 ton per hari," jelas dia.
Di samping itu, pria berkacamata tersebut membantah jika ada agen penjualan di Pasar Induk Cipinang menimbun pasokan beras lantaran harga yang terus melambung. Dirinya hanya memintah pemerintah tegas mengatasi harga komoditi utama ini.
"Kami minta pemerintah tegas, jangan mengurusi KPK dan Kapolri saja. Kami tidak butuh juga beras impor, semua beras kami dari daerah lokal. Kami butuh operasi pasar segera di gelar," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaBahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaHarga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.
Baca SelengkapnyaKenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan gabah dari petani terbatas akibat panen padi di tingkat petani menurun.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaPasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca Selengkapnya