Harga Bitcoin Merosot Parah dari USD 19.000 di 2017 Jadi Hanya USD 4.000
Merdeka.com - Bitcoin kembali harus mendapat pukulan. Nilai mata uang digital atau cryptocurrency tersebut merosot hingga di bawah USD 4.000 atau hanya Rp 58 juta saja (estimasi Rupiah 14.500 per dolar AS). Padahal di akhir 2017, harga Bitcoin sempat menyentuh angka USD 19.000 atau 275,5 juta.
Mengutip Business Insider, Bitcoin sekarang berada pada titik terendah dalam kurun waktu lebih dari satu tahun dan turun sekitar 80 persen dari level tertingginya.
Penurunan terparah terjadi pada Sabtu malam. Penurunan harga Bitcoin ini menyeret pelemahan mata uang digital lainnya. Bahkan pada Sabtu kemarin, harga Bitcoin sempat menyentuh angka USD 3.700.
-
Mengapa harga Bitcoin melonjak? Peningkatan harga ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk arus investasi institusional yang semakin meningkat dan masuknya dana ke dalam ETF Bitcoin.
-
Bagaimana penurunan inflasi AS memengaruhi Bitcoin? Penurunan tingkat inflasi AS telah mempengaruhi sentimen pasar secara positif. Hal itu terlihat dari indeks Harga Konsumen (CPI) lebih rendah dari perkiraan, yaitu sebesar 3,4 persen, yang menandakan penurunan tekanan inflasi.
-
Kenapa harga Bitcoin naik? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Apa itu Bitcoin? Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009. Saat Bitcoin menjadi makin populer, mata uang lain, seperti Namecoin dan Litecoin di tahun 2011, memasuki pasar, dengan fitur uniknya masing-masing.
-
Apa yang Bitcoin capai? Bitcoin terus menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan harga yang telah melampaui USD 93.000 per koin, sehingga kapitalisasi pasarnya kini mencapai lebih dari USD 1,77 triliun.
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
Ini adalah penurunan harga terbesar kedua. Seperti biasanya halnya dengan bergerak di pasar cryptocurrency, sulit untuk menentukan katalis atau faktor penekan.
Business Insider melaporkan awal pekan ini terdapat dua kelompok pengembang yang berbeda yang tengah menyiapkan produk saingan untuk Bitcoin.
Kabarnya, kedua belah pihak sekarang mati-matian menambang blok di masing-masing blockchain mereka untuk membangun kontrol. Kedua kelompok ini dicurigai memiliki cadangan Bitcoin dalam jumlah besar yang dapat mereka likuidasi untuk membiayai operasi.
Sebelumnya, pada 31 Oktober 2018, bitcoin merayakan ulang tahun ke-10. Inovasi mata uang digital ini dibuat berdasarkan ide dari ilmuwan misterius Satoshi Nakamoto.
Pada ulang tahunnya ke satu dekade ini, sayangnya, bitcoin masih mengalami penurunan dibanding kejayaannya pada tahun lalu. Menurut Reuters, nilai bitcoin lebih rendah 3 persen dari 31 Oktober tahun lalu.
Ketika itu, bitcoin ditutup di harga USD 6.443 pada pasar bitcoin (Bitstamp). Namun, harga tersebut sedang menanjak sampai akhirnya sampai ke harga USD 19.343 pada 17 Desember 2017.
Bitcoin naik sampai 1.300 persen pada 2017 akibat pembelian besar-besaran dari investor ritel dari Korea Selatan sampai Amerika Serikat. Popularitas besar bitcoin tak terlepas dari para pemiliknya yang memamerkan barang-barang mewah yang mereka beli dengan bitcoin.
Tidak semua orang antusias dengan bitcoin. Yang paling lantang adalah Jack Ma dan Warren Buffett yang terang-terangan tidak suka pada bitcoin. Menurut Buffett, investasi rumah masih lebih jelas ketimbang bitcoin.
Setelah memasuki masa puncak di Desember 2017, harga bitcoin mulai merosot. Pada ulang tahunnya ke-10 dihargai USD 6.443 atau kehilangan sekitar 70 persen dari nilai puncaknya tahun lalu.
Saat ini, pelaku pasar uang kripto mengimplikasikan nilai bitcoin sekarang berbeda dari kenaikan bitcoin tahun lalu yang didorong oleh tren sesaat dan tingkah investor yang takut ketinggalan.
"Mekanisme nilai kripto dan bitcoin hari ini lebih didasarkan pada pokok teknologi ketimbang hype dan sikap FOMO (fear of missing out/takut melewatkan sesuatu)," jelas Josh Bramley, kepala trader firma kekayaan manajemen kripto Blockstars.
Reporter: Arthur Gideon
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kripto atau Bitcoin akan lebih mudah jika di taksir pada jangka waktu panjang penurunannya dan kenaikannya itu terlihat dalam 4 tahun sekali.
Baca SelengkapnyaMeskipun harga Bitcoin naik, pada saat halving akan ada penyesuaian harga.
Baca SelengkapnyaPosisi harga masih menunjukkan potensi bullish jangka panjang. Investor harus melihat ini sebagai kesempatan untuk mengevaluasi posisi mereka.
Baca SelengkapnyaNaiknya harga BTC turut mendorong peningkatan nilai kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan menjadi USD 1,45 triliun.
Baca SelengkapnyaPara investor atau trader disarankan untuk melakukan investasi secara disiplin dan rutin dengan teknik cicil dollar cost averaging (DCA).
Baca SelengkapnyaNamun, saat halving terjadi, harga Bitcoin justru turun ke angka Rp1,03 miliar.
Baca SelengkapnyaKalangan industri kripto dalam negeri menyatakan optimis mata uang digital bitcoin semakin diminati investor ritel dan institusi.
Baca SelengkapnyaKepala Penelitian CryptoQuant, Julio Moreno memperkirakan adanya potensi koreksi lebih dalam jika BTC jatuh di bawah level kritis USD 56.000.
Baca SelengkapnyaOscar juga menyoroti beberapa faktor yang mempengaruhi koreksi pasar, seperti musim pajak di AS, halving Bitcoin, suku bunga, dan fluktuasi arus masuk ETF.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bitcoin berada di bawah emas (USD 17,23 triliun), Nvidia (USD 3,63 triliun), Apple (USD 3,4 triliun) dan lainnya.
Baca SelengkapnyaLantas mengapa Bitcoin Halving dapat menjadi momen krusial bagi investor bitcoin?
Baca SelengkapnyaMenurut aplikasi Indodax, halving bitcoin akan terjadi sekitar 42 hari lagi. Pada 2024, kenaikan harga bitcoin kemungkinan bisa mencapai dua kali lipat.
Baca Selengkapnya