Harga Cabai dan Emas Jadi Penyumbang Inflasi Agustus 2019
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama bulan Agustus 2019 sebesar 0,12 persen, angka ini lebih rendah dibanding Juli 2019 di 0,31 persen. Kenaikan seluruh komponen bahan makanan menjadi penyumbang inflasi tersebut.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, komoditas dominan yang memberi andil inflasi yakni adalah cabai merah yang menyumbang sebesar 0,01 persen, dan cabai rawit sebesar 0,07 persen
"Sementara tomat, sayur bawang putih ada juga penurunan daging ayam ras dan beberapa komoditas sayuran dan buah buahan dan itu menyebabkan bahan makanan sebabkan deflasi," katanya di Kantornya, Jakarta, Senin (2/9).
-
Kenapa cabai jadi primadona di Indonesia? Saat masuk di Indonesia, 'cabai impor' ini justru langsung diterima dan jadi primadona baru.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Apa itu bubuk cabai? Cabai kering dihaluskan menjadi bubuk dan dicampur dengan rempah seperti bawang putih, jintan, kunyit bubuk, serta garam.
Sementara itu, penyebab inflasi lainnya juga terjadi di kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar. Di mana komponen ini memberikan andil sebesar 0,06 persen. Dari besaran tersebut perumahan memberikan andil sebesar 0,02 persen dikarenakan tarif sewa rumah turut alami kenaikan.
"Kedua air minum PAM 0,01 persen menyebabkan perumahan inflasi sebesar 0,06 persen," imbuh dia.
Di sisi lain, tak kalah menjadi pemicu inflasi adalah komponen sandang. Inflasi di kelompok ini pada Agustus sebesar 0,88 persen yang disebabkan oleh kenaikan harga emas dan perhiasan yang memberikan andil mencapai 0,05 persen.
"Harga emas akan ikuti kenaikan harga emas di pasar internasional. Kalau masyarakat beralih bentuk investasi aman adalah emas harga emas akan merambat naik ke depan," kata dia.
Di sisi lain, penyebab inflasi paling besar pada kelompok pendidikan. Di mana kelompok ini terjadi inflasi sebesar 1,21 persen, di antaranya di sumbang oleh kenaikan uang sekolah untuk sekolah dasar sebesar 0,16 persen, SMA dan SMK 0,02 persen, perguruan tinggi sebesar 0,01 persen.
"Ini memberikan paling besar pada inflasi bulan Agustus 2019. Inflasi pendidikan akan alami kenaikan karena tahun ajaran baru," jelas dia.
Sementara itu, kelompok yang memberikan andil terhadap deflasi adalah komponen transportasi. Komoditas paling dominan adalah penurunan tarif angkutan udara sebesar 0,11 persen.
"Ini kebijakan pemerintah menurunkan tarif batas atas penerbangan berbiaya murah membuat harga tiket turun terjadi di 47 kota IHK," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.
Baca SelengkapnyaInflasi November 2023 naik akibat lonjakan berbagai harga pangan, salah satunya cabai.
Baca SelengkapnyaEmas perhiasan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaSecara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca Selengkapnyakomoditas penyumbang utama deflasi Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen.
Baca Selengkapnya