Harga cabai di Mojokerto mahal, petani cabai malah merugi
Merdeka.com - Harga cabai rawit di pasar tradisional di Mojokerto masih berkisar Rp. 110.000 sampai Rp 120.000 ribu perkilogram. Mahalnya harga cabai ini tidak dapat dinikmati para petani, lantaran hasil panen menurun drastis dan tidak sebanding dengan biaya operasionalnya. Akibatnya, banyak petani di kawasan sentra cabai di Kecamatan Dawarblandong, Gedeg dan Jetis, Mojokerto, Jatim, merugi.
Di pasar tanjung anyar, Kota Mojokerto, harga cabai rawit merah di pengecer, berkisar Rp 110.000 sampai Rp 120.000 perkilogram. Cabai rawit hijau, harganya Rp 60.000 perkilo. Sedangkan harga cabai merah besar Rp. 35.000 perkilo dan cabai hijau besar Rp 15.000 perkilogram.
"Hingga sekarang belum ada tanda-tanda harganya akan turun. Kemungkinan tetap tinggi hingga beberapa pekan ke depan," kata Indahyati, salah satu pedagang di pasar tanjung anyar, sabtu (4/2).
-
Kenapa petani bawang merah Brebes rugi? Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
Menurut Indah, harga cabai yang tinggi, sangat berdampak pada jumlah penjualan di lapaknya. Kalau sebelum harga naik, penjualannya bisa mencapai 3 kwintal perhari. Tapi setelah harga naik drastis dua bulan ini, menurun sampai 1,5 kwintal perhari.
"Pelanggan banyak yang mengurangi pembeliannya. Mereka yang biasanya beli 1 kg, sekarang hanya setengahnya saja. Pelanggan lainnya malah menyiasati mencampur cabai rawit merah dengan cabai hijau supaya harganya terjangkau," jelasnya.
Ditanya soal pasokan dari pengepul, Indah mengaku tidak ada kelangkaan. Hanya saja para pedagang mengurangi pembeliannya karena khawatir tidak laku.
"Kalau pasokan dari pengepul tetap ada, tapi tidak berani ambil banyak. Kalau biasanya rata-rata ambil 3 kwintal, sekarang dikurangi separuhnya karena khawatir tidak laku," ujar Indah.
Sementara para petani di kawasan sentra cabai di Kecamatan Dawarblandong, Kecamatan Jetis dan Kecamatan Gedeg, justru tidak bisa menikmati tingginya harga cabai sekarang. Para petani banyak yang mengaku rugi, lantaran hasil panennya menyusut drastis.
Suwito (40), salah satu petani cabai di Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong, mengaku hasil panen cabainya merosot akibat anomali cuaca yang ekstrim sekarang ini.
"Kalau biasanya bisa memanen cabai 60 kg sampai 70 kg perhektar lahan, sekarang hanya bisa memanen 3 kg saja," kata Suwito.
Sementara Lilis, petani cabai asal Desa Pucuk, mengatakan, cabai hasil panen di sawah, dihargai para tengkulak hanya Rp 90.000 perkilo. Tapi kalau kualitas cabai kurang bagus, harganya bisa lebih murah lagi.
"Hasilnya tidak sebanding dengan biaya operasionalnya. Banyak petani yang merugi," ujar Lilis.
Menurutnya, para petani hanya berharap, ada upaya dari Pemerintah Daerah untuk mengatasi masalah ini. Sebab, berbagai upaya pengobatan tanaman cabai sudah dilakukan para petani, tapi hasilnya tidak maksimal. Padahal sebagian masyarakat Dawarblandong, mata pencahariannya dari bertanam cabai. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Normalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000Â per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai harga cabai rawit sebesar Rp23.000 per kg di pasar Malangjiwan di Karanganyar, Jawa Tengah terlampau murah.
Baca SelengkapnyaPara petani cabai di Jember tak bisa menikmati hasil panen seutuhnya
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaDi panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca Selengkapnya