Harga cabai naik 100 persen di Bali
Merdeka.com - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, mengalami kenaikan signifikan mencapai 100 persen. Kenaikan harga terjadi akibat cuaca buruk melanda daerah itu belakangan ini.
"Harga cabai per kilogramnya kini mencapai sekitar Rp 80.000. Harga naik karena pasokan dari petani menurun," kata salah seorang pedagang di Pasar Anyar, Singaraja, Luh Widiastuti seperti ditulis Antara, Senin (26/12).
Tingginya harga cabai menyebabkan penjualan menurun. Pada hari biasa, dia bisa menjual cabai mencapai 50 kilogram setiap hari, tetapi kini hanya berkisar 20-30 kilogram per hari. Mahalnya harga cabai juga mengakibatkan stok membusuk.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
"Cabai banyak yang busuk akibatnya tidak laku dijual dan harus dibuang," paparnya.
Harga cabai terus mengalami kenaikan sejak musim hujan terjadi beberapa di wilayah sentra penghasil cabai seperti Pancasari, Baturiti dan sekitarnya. "Saya mendengar informasi dari pengepul bahwa banyak lahan cabai petani gagal panen karena cuaca. Bahkan, ada yang lahannya tergerus banjir beberapa waktu lalu," kata dia.
Pedagang lainnya, Nengah Budarsi mengatakan, kenaikan harga cabai menyebabkan pihaknya kehilangan beberapa pelanggan yang biasa berbelanja ke kiosnya di Pasar Banyuasri.
"Banyak langganan mengeluh karena harga cabai sangat mahal. Beberapa di antaranya membatasi pembelian cabai. Mereka (langganan) biasanya beli di atas empat kilogram tetapi kini berkisar hanya satu kilogram saja," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga normal cabai seharusnya hanya Rp40.000-Rp50.000 saja biasanya.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga untuk komoditas pangan utama seperti cabai berpotensi membuat inflasi.
Baca SelengkapnyaMendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca Selengkapnya