Harga cabai tembus Rp 100.000 per Kg, ini kata Mendag
Merdeka.com - Harga cabe rawit di beberapa daerah melonjak tinggi seperti di Makassar naik tiga kali lipat, mencapai Rp 100.000 per kilogram (kg). Padahal, harga sebelumnya hanya Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per Kg.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengklaim harga cabe yang makin pedas tersebut hanya ada di satu daerah saja. Hal ini disebabkan curah hujan tinggi di daerah tersebut.
"Kalau cabe itu (Rp100ribu) cuma di satu tempat, coba di Manado sama Golontalo cabe rawit cuma Rp 28.000, cabe merah Rp 33.500 di Pasar Manado dan Golontalo juga segitu. Kenapa itu terjadi di Golontalo curah hujannya kecil. Kalau hujan petani tidak mau potong langsung busuk," ujar Enggar di kantornya, Jakarta (4/1).
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Enggar menyarankan agar masyarakat menanam cabe di perkarangan rumahnya dan berahli mengkonsumsi cabai kering. Menurutnya, penanaman cabe di perkarangan rumah menjadi solusi ampuh.
"Tanam sendiri cabe kita ada solusi yang tidak ilmiah. Satu kalau mau cabe kering. Di negara yang 4 musim sudah mulai dengan cabe kering tetapi kita terbiasa makan tahu dengan cabe. Kalau pake cabe keringkan nggak enak rasanya ini hanya kebiasaan," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan saat ini Kemendag telah bekerjasama dengan perusahaan BUMN PT Perusahaan Perdagangan Indonesia untuk menekan harga cabe.
"Saya bilang itu PPI untuk berkomunikasi dimana sentral produksi yang ada karena masalahnya itu sekarang contoh di Sumatera, ceritanya itu jalannya rusak gimana, masoknya kesana bagaiman, sampai-sampai di sumbar untuk Cabe merah di eksor pakai pesawat, karena tadi jalannya rusak karena itu cuaca," kata Oke.
"Stok ada cuma distribusinya terhambat, itu salah satunya cuaca, kondisi jalan enggak bagus dan sebagainya, antrian terlalu banyak maka kemarin pak Menteri langsung mengambil langkah, karena ada pembatasan kendaraan dan untuk segera menyiapkan dari sebula sebelumnya," tutupnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ajakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaHal tersebut demi membantu petani agar tidak terlalu merugi sehingga memungkinkan menjual tanah atau lahan pertanian mereka untuk bertahan.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaIkappi mendorong distribusi masif kepada wilayah dengan kebutuhan bawang merah cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaPenyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi. Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.
Baca Selengkapnya