Harga Gabah dan Beras di Penggilingan Naik di Oktober 2019
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan pada harga gabah kering panen di tingkat petani dan harga beras medium di penggilingan selama Oktober 2019. Masing-masing keduanya mengalami kenaikan sebesar 2,19 persen pada Mei 2019.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan dari 1.685 transaksi penjualan gabah di 29 provinsi selama Oktober 2019, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 68,07 persen, gabah kering giling (GKG) 15,79 persen, dan gabah kualitas rendah 16,14 persen.
"Selama Oktober 2019, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp5.012,00 per kg atau naik 2,19 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.119,00 per kg atau naik 2z15 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya," kata dia, di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/11).
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
Dia mengungkapkan untuk rata-rata harga GKG di tingkat petani adalah Rp5.508,00 per kg atau naik 2,17 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.662,00 per kg atau naik 1,82 persen. Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp4.774,00 per kg atau naik 1,80 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.828,00 per kg atau naik 1,64 persen.
"Dibandingkan Oktober 2018, rata-rata harga pada Oktober 2019 di tingkat petani untuk semua kualitas, yaitu GKP, GKG, dan rendah, mengalami kenaikan masing-masing 1,53 persen, 0,75 persen, dan 1,05 persen," ujarnya.
Demikian juga di tingkat penggilingan, rata-rata harga pada Oktober 2019 dibandingkan dengan Oktober 2018 untuk GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah juga mengalami kenaikan masing-masing 1,60 persen dan 0,95 persen, dan 0,96 persen.
Sementara itu, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.65900 per kg, naik sebesar 0,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.434,00 per kg, naik sebesar 1,43 persen. Sementara rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.242,00 per kg, naik sebesar 1,11 persen.
"Dibandingkan dengan Oktober 2018, rata-rata harga beras di penggilingan pada Oktober 2019 untuk semua kualitas, yaitu premium, medium, dan rendah, mengalami kenaikan masing-masing 0,14 persen, 0,41 persen, dan 0,52 persen," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaGabah kering panen di tingkat petani naik 2,73 persen, sementara beras deflasi di tingkat grosir.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaHarga beras premium mengalami penurunan sebesar 1,19 persen pada Agustus.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaPada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaHarga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.767 per kg atau naik 5,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.945 per kg atau naik 6,62 persen.
Baca SelengkapnyaRata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp13.372 per kilogram (kg), naik sebesar 3,65 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan NTP dipicu karena naiknya harga yang diterima petani sebesar 1,08 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca Selengkapnya